Oleh: Steph Tupeng Witin
POHON-pohon dan bunga-bunga di kompleks RS Bukit tampak hijau, meski cuaca panas. Hujan belum juga mengguyur punggung Lembata. Penulis mendaki bukit kecil di atas Waikomo menemui Pater Nicholas “Konok” Strawn SVD, Selasa (23/09/2025).
Umat di Lembata lebih akrab memanggilnya dalam dialek Lembata: Niko. Misionaris asal Amerika Serikat yang berkarya selama 24 tahun di Paroki Lerek dan 18 tahun di Paroki Boto Kabupaten Lembata ini melewatkan hari-hari tua di RS Bukit. Ia kini berusia 91 tahun pada Rabu (24/09/2025).
Ia terbaring di tempat tidur sambil memangku makanan yang dihaluskan dalam sebuah piring. Tangannya masih tampak kokoh memasukkan makanan ke muluttnya. Suaranya tetap kuat.
Ia sekarang hanya terbaring di tempat tidur. Segala sesuatu berlangsung di pembaringan. “Saya kuat karena makan jagung titi, minum tuak dan makan ika kobaj (gurita),” katanya.
Tuan Niko sangat menyatu dengan umat paroki Lereka. Ia dijuluki “Niko Konok” karena selalu minum tuak putih dari pohon kelapa dalam wadah yang terbuat dari tempurung kelapa tua.
Terbayang tubuh yang kian ringkih ini pada tahun 1960-1970-an menjelajah seluruh Pulau Lembata untuk melayani umat dengan kondisi jalan yang sangat buruk, fasilitas yang terbatas dan sarana komunikasi yang minim.
Para misionaris SVD mempersembahkan diri hingga batas akhir. Semua misionaris SVD yang pernah bekerja di tanah Lembata telah kembali ke pangkuan Bapa di Surga.
Pater Niko Strawn SVD adalah satu-satunya misionaris SVD di tanah Lembata yang masih hidup.
“Saya benar-benar merasakan persaudaraan yang luar biasa bersama rekan Imam di Lembata ini. Kita cape-cape tourne, kunjungan ke stasi-stasi tapi saat kembali ke rumah misi SVD di Lewoleba, kita merasakan kebahagiaan karena persaudaraan yang tulus. Itulah yang membuat kami tetap setia kembali melayani umat.”
Potret-potret dalam bingkai yang terpampang di dalam kamar menarasikan gelora karya misioner di tanah Lembata. Foto-foto hitam putih yang bertahan sangat lama itu tampak benderang mengisahkan karya misi Serikat Sabda Allah (SVD) pada tahun 1960-an saat Pater Niko menjejakkan telapak kaki misionernya di haribaan tanah Lembata.