Pater Regional SVD Ende, Pater Nikolaus Apeldorn SVD menerima dia di pelabuhan. Pater Niko berada di Komunitas Biara St. Yosef sejak 1 Januari 1964.
Pada Januari 1964, setelah sempat melakukan perjalanan laut ke Mborong bersama Br Marianus SVD asal Belanda untuk mengambil kayu api, Pater Niko berlayar menuju tanah misi baru yaitu Pulau Lomblen yang kini bernama Lembata dengan kapal motor Theresia bersama Br, Marianus SVD.
Pater Niko tiba di Dermaga Larantuka dan disambut Pater Laurens Hambach SVD, misionaris SVD asal Amerika Serikat yang telah terlebih dahulu berkarya di Keuskupan Larantuka.
Menuju Lembata
Pada Februari 1964, Pater Niko Strawn SVD bersama Pater Laurens Bambach SVD bertolak dari Dermaga Larantuk menuju Pulau Lomblen dengan menumpang motor Sitti Nirmala dengan melewati Pulau Adonara dan menyaksikan keindahan Pulau Solor dalam jejak kaki misi Portugal yang fenomenal.
Pater Niko Strawn SVD tiba di Dermaga Lewoleba yang kala itu masih terbuat dari potongan-potongan pohon lontar. Banyak orang telah menunggu di bibir dermaga kayu itu.
Para pelayan dari rumah misi SVD Lewoleba telah menanti untuk melihat wajah misionaris baru untuk tanah Lembata. Ketika itu Lewoleba masih sebuah kampung kecil. Tubuh Lewoleba masih diselimuti poho-pohon gebang dan asam yang mendominasi seluruh kawasan di pinggir laut yang rata itu.
Rumah-rumah penduduk masih jarang. Sejumlah toko berada di kawasan pasar. Di area bibir pantai, orng-orang Bajo membangun rumah panggung yang menarasikan wajah perkampungan laut.
Rumah misi SVD terletak di mata jalan, berhadapan dengan teluk yang dibatasi oleh pohon-pohon kelapa. Rumah itu beratap genteng kelabu dengan pendopo yang selalu terbuka lebar, dinding bercat putih.
Kompleks rumah misi SVD terawat dan terlindung dengan pagar kawat berduri. Lorong-lorong bersih dan berkilat dengan ubin berwarna gelap dan kamar-kamar yang mungil selalu siap bagi siapa pun untuk merebahkan diri dan beristirahat.
Deken Lembata, Pater Bernardus de Brabander SVD yang berasal dari Belanda menerima misionaris baru dengan ramah. Komunikasi berjalan lancar karena Pater Bernardus fasih berbahasa Inggris.