Reformasi Partai Politik

- Jurnalis

Sabtu, 13 September 2025 - 16:14 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Gebrile Mikael Mareska Udu

PADA 19 Oktober 2024 yang lalu, Watchdoc merilis film dokumenter tentang Oligarki. Film itu setidaknya mengandung salah satu poin penting; partai politik sebagai sumber kerusakan demokrasi Indonesia.

Bivintri Susanti, dalam flim dokumenter tersebut menegaskan bahwa partai politik semata-mata dipahami sebagai kendaraan untuk mendapatkan kekuasaan. Kita tidak akan melihat, untuk konteks hari-hari ini, dimensi edukasi dalam partai politik.

Apa yang didengungkan partai politik adalah jargon populis yang tidak menyentuh persoalan rakyat dan justru sebaliknya menyentuh kantong elite politik.

Kemudian, tuntutan pembubaran DPR secara eksplisit mengandung pertanyaan; bagaimana rekrutmen partai-partai politik untuk calon wakil rakyat? Pilihan memang berada di tangan masyarakat, tetapi partai politik menyodorkan pilihan kepada masyarakat.

Baca Juga :  Promosi Rokok Vs Promosi Kesehatan (Rabies)

Tulisan ini mencoba untuk menguliti persoalan sekaligus keresahan terhadap rekrutmen partai politik kita hari-hari ini. Penulis menyadari kondisi partai politik yang miris membangkitkan urgensi reformasi partai politik.

Partai politik harus berempati pada masyarakat sebagai akar rumput. Karena itu, partai politik harus lahir dari dan bertumbuh dalam rakyat, bukan sebagai kendaraan oligarki semata.

Partai Politik.

Politik selalu ditegaskan sebagai sesuatu yang cair, atau, Ulil Abshar-Abdalla, menyebutnya sebagai fluiditas (Kompas, 2024). Dinamika politik selalu berubah di setiap waktu. Konfigurasi elit tidak dapat ditebak. Karena itu, politik, menurut Albert Enstein adalah hal yang paling susah ditebak dan dinamis. Pergerakannya tidak bisa dikontrol dengan apapun.

Partai politik kita hari-hari ini menggambarkan fluiditas politik dengan sangat baik. Kawan tidak selau menjadi kawan, tetapi bisa berubah lawan. Nasdem, misalnya, menjadi lawan politik Gerinda pada Pilpers, tetapi kemudian membentuk koalisi pasca pilpres. Apalagi kecemasan kali ini tentang eksistensi PDIP di tengah rayuan oposisi untuk membentuk koalisi. Hal ini lumrah dalam politik.

Baca Juga :  Memaknai Pers Sebagai Pilar Keempat Demokrasi, Jurnalisme Terlibat dan Voice of the Voiceless

Namun, realitas menunjukkan bahwa fluiditas ini tidak diarahkan untuk kepentingan konstituen dari partai politik. Hal sebaliknya terjadi adalah partai politik sibuk menyusun taktik politik, tanpa visi kesejahteraan umum.

Ironisnya, fluiditas ini tidak diiringi dengan konsistensi pada integritas dan moralitas. Kajian Universitas Nebraska-Lincoln, menunjukkan bahwa seseorang bisa abai pada integritas dan moralitas ketika menjadi bagian dari Partai Politik. Secara implisit, penelitian ini menunjukkan bahwa politik menjadikan seseorang sebagai penjahat.

Berita Terkait

Gestur Kecil yang Berbesar Dampak
Percaya Diri Tanpa Kompetensi: Psikologi di Balik Dunning-Kruger Effect
Bara Ketidakpuasan untuk Demokrasi yang Bertopeng
Menghidupkan Kembali Kemanusiaan
Ketimpangan yang Membunuh
SVD: Dari Logos Menuju ‘Filosof Praksis’
PTDH Kompol Kosmas: Fakta Teknis dan Keadilan Etik 
Petisi dari Laja
Berita ini 42 kali dibaca
Redaksi menerima kiriman artikel Opini. Artikel, profil singkat dan foto penulis dikirim melalui email: redflorespos@gmail.com atau florespos@yahoo.co.uk.

Berita Terkait

Sabtu, 13 September 2025 - 16:14 WITA

Reformasi Partai Politik

Jumat, 12 September 2025 - 22:22 WITA

Gestur Kecil yang Berbesar Dampak

Jumat, 12 September 2025 - 11:52 WITA

Percaya Diri Tanpa Kompetensi: Psikologi di Balik Dunning-Kruger Effect

Kamis, 11 September 2025 - 20:44 WITA

Bara Ketidakpuasan untuk Demokrasi yang Bertopeng

Rabu, 10 September 2025 - 22:10 WITA

Menghidupkan Kembali Kemanusiaan

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Festival Jelajah Maumere Usung Tema Lumbung Benih

Sabtu, 13 Sep 2025 - 18:46 WITA

Opini

Reformasi Partai Politik

Sabtu, 13 Sep 2025 - 16:14 WITA

Nusa Bunga

Wabup Domi Mere: Doa Lintas Agama Cahaya Kasih di Tengah Badai

Sabtu, 13 Sep 2025 - 15:54 WITA