Oleh: Walburgus Abulat, S.Fil
LOVE at the first sight_Cinta pada pandangan pertama. Demikian adagium bermakna yang terpahat dalam hati saya ketika untuk pertama kali berkesempatan membagikan pengalaman menulis di hadapan ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) St. Sirilus Ruteng yang terletak di Jalan Pelita Waepalo Ruteng, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Tepat pukul 07.30, Sabtu 17 Mei 2025, saya menginjak kaki di Kampus yang saat ini dipimpin Ketua STIPAS Reverendus Dominus (RD) Dr. Rikardus Moses Jehaut, S.Fil, M.Th.
Saya bersama Wartawan Harian Kompas Dionisius R.T. Sallis Say menyambangi kampus ini dalam kapasitas sebagai narasumber kegiatan workshop jurnalistik dan tulis menulis yang diselenggarakan STIPAS St. Sirilus bekerja sama dengan PMKRI Cabang Ruteng.
Momen perjumpaan ini patut disyukuri, selain karena ingin membagi pengalaman menulis dan karya jurnalistik bersama para mahasiswa STIPAS dan aktivis PMKRI, juga karena pada kesempatan ini saya bersua muka dengan sejumlah dosen di lembaga pendidikan yang pernah menjadi warga binaan selama di Seminari Tingggi Interdiosean Santo Petrus Ritapiret, dan Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero yang dulunya bernama Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero.
Beberapa dosen di antaranya Reverendus Dominus (RD) Rikardus Moses Jehaut, S.Fil, M.Th. (Ketua STIPAS St. Sirilus); RD. Dr. Fidelis Den, S.Fil, RD. Emanuel Haru, S.Fil, M.Th.,M.Si (Kaprodi); RD. Dr. Benediktus Denar, S.Fil, M.Th (Wakil Ketua III); dan RD. Dr. Hironimus Bandur, S.Fil, M.Th (Wakil Ketua II).
Selain dua alasan di atas, saya sungguh merasa beruntung berada di lembaga pendidikan yang diasuh di bawah yayasan Sekolah Umat Katolik Manggarai (Yasukma) ini karena lembaga pendidikan ini melalui para dosen dan mahasiswa telah menghasilkan dan mempublikasikan aneka ragam tulisan jurnalisme warga, baik dalam bentuk berita langsung/straight news, feature, opini, maupun ragam tulisan lainnya yang mengisi rubrikasi di media berbadan hukum yang kelola seperti Florespos.net, Mudikalink,net, Pojokbebas.com, dan aneka media mainstream lainnya.
Ada puluhan karya para mahasiswa dalam bentuk opini dimuat di Florespos.net di antaranya berjudul Korupsi: Kanker yang Gerogoti Fondasi Demokrasi karya Mahasiswa STIPAS Marsiana Fika muat di Florespos.net edisi 4 Juni 2024 dan tulisan berjudul Korupsi dan Ekonomi Biaya Tinggi karya Mahasiswa STIPAS Agnes Hertika Ule muat di Florespos.net edisi 6 Juni 2024, dan opini berjudul Memperkuat Spiritualitas Anti Korupsi dalam Kalangan Mahasiswa karya Mahasiswa STIPAS Oktaviani Friska yang dimuat di Florespos.net edisi 27 Mei 2024.
Selain di Florespos.net tulisan para mahasiswa STIPAS juga dimuat di portal berita Mudikalink.net anak dari Florespos.net. Beberapa di antaranya berjudul Bijak Bermedia Sosial Dalam Terang Evangelii Nutiandi karya Mahasiswa STIPAS Lastriani Suberti yang dimuat di edisi 23 Oktober 2024.
Dua artikel/opini lainnya berjudul Seruan Amoris Laetitia Dalam Pandangan Paus Fransiskus untuk Mewujudkan Cinta Kasih Dalam Keluarga Kristiani karya mahasiswa Servatia D.B. Wandut yang dimuat di edisi 19 Oktober 2023, dan opini berjudul: Penjualan Tanah dan Krisis Identitas Perspektif Rerom Novarum karya Mahasiswa Dariana Amul yang dimuat di edisi 14 Oktober 2023.
Tak hanya media berbadan hukum yang berada di Flores, tulisan para mahasiswa STIPAS St. Sirilus Ruteng juga mengisi pelbagai rubrik media-media mainstream lainnya yang berkantor pusat di luar Flores/NTT di antaranya Pojokbebas.com Jakarta.
Beberapa karya mereka yang dimuat di Pojokbebas.com di antaranya opini berjudul Perjuangan Tanah dan Krisis Identitas: Perspektif Rerum Novarum karya Putriani Sulistri Bahang yang dimuat di edisi 20 Desember 2024.
Selain opini, mahasiswa STIPAS juga mengirim dan memuat beberapa berita straight news di antaranya berjudul STIPAS Ruteng Gelar Seminar dalam Rangka International Womens Day yang ditulis Mahasiswa STIPAS Natalia Subur yang dimuat di Pojokbebas.com edisi 11 Maret 2025 dan berita berjudul Mahasiswa STIPAS St. Sirilus dan Aktivis PMKRI Berkomitmen Menyuarakan Warta Kenabian Melalui Media Massa yang ditulis Afrianus Firman dan Vilomina Vantura Mulia yang dimuat di Pojokbebas.com edisi 19 Mei 2025.
Dari pelbagai ragam karya jurnalistik yang dipublikasi pada pelbagai media berbadan hukum di atas mau mengisyaratkan kepada masyarakat luas bahwa STIPAS St. Sirilus Ruteng bukan sekadar omon-omon berliterasi menulis, tetapi lembaga ini sungguh menjadi KAMPUS BERLITERASI MENULIS.
Ya, para mahasiswa di lembaga pendidikan ini di bawah Bimbingan Wakil Ketua III yang juga Kolumnis pada pelbagai media mainstream, termasuk Harian Umum Kompas RD. Dr. Benediktus Denar, S.Fil, M.Th selalu mendorong para mahasiswa untuk terus berliterasi menulis untuk dimuat di sejumlah media mainstream yang ada di Indonesia, termasuk di Florespos.net, Mudikalink.net, dan Pojokbebas.com.
“Saya dan para dosen di lembaga ini selalu mendorong para mahasiswa untuk menjadikan lembaga ini menjadi Kampus Berliterasi yang berkualitas yang tulisan-tulisan mereka bisa dimuat di sejumlah media berbadan hukum di Flores, NTT atau media-media utama lainnya,” kata Doktor Benediktus Denar.
Menyuarakan Kenabian Lewat Media Massa
Wakil Ketua III STIPAS St. Sirilus Ruteng, RD. Dr. Benediktus Denar, S.Fil, M.Th dalam sambutan saat membuka workshop Jurnalistik antara lain mengajak mahasiswa STIPAS dan aktivis PMKRI untuk terus menulis sebagai wujud konkret menyuarakan suara kenabian melalui media massa.
“Saya berharap agar setelah kegiatan ini, para mahasiswa dan aktivis PMKRI untuk menyuarakan suara kenabian melalui media massa. Mari kita terus menulis dan menyuarakan warta kenabian melalui media massa,” kata Doktor Benediktus Denar.
Harapan serupa disampaikan Ketua Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik (PKK) STIPAS Santo Sirilus Ruteng RD. Emanuel Haru, S.Fil, M.Th., M.Si.
“Semoga setelah woekshop jurnalistik ini, para mahasiswa STIPAS terus merasa terpanggil untuk menulis dan menyuarakan warta kenabian melalui media massa,” kata Romo Emanuel Haru.
Tentang STIPAS St. Sirilus Ruteng
Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS)Santo Sirilus Ruteng bernaung di bawah Yayasan Persekolah Umat Katolik Manggarai (Yasukma) milik Keuskupan Ruteng. STIPAS berdiri otonom sejak tahun 2003, sebelumnya Filial dari IPI Malang. STIPAS memiliki Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik (PKK).
Jumlah mahasiswa di lembaga ini sekitar 350 lebih yang datang dari pelbagai wilayah Provinsi Gerejawi Nusa Tenggara.
Perguruan Tinggi ini dilengkapi dengan Lab Katekese, Lab Musik Instrumen dan Musik Liturgi, Lab Liturgi, dan Lab Mengajar (ruang Micro Teaching).
STIPAS juga memiliki dua asrama untuk para mahasiswa, masing-masing satu untuk putri, dan satu untuk putra.
Saat ini sekitar 120 mahasiswa STIPAS mendapatkan beasiswa khusus bernama KIP Kuliah. Beasiswa ini merupakan apresiasi dari Dirjen Bimas Katolik atas prestasi STIPAS yang meraih akreditasi B untuk Pendidikan Keagamaan Katolik (PKK) sejak tahun 2020.
Selain beasiswa KIP Kuliah, mahasiswa STIPAS juga mendapatkan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). Beasiswa ini terkhusus untuk mahasiswa Semester III ke atas yang memiliki IPK minimal 3,25.
Untuk terus menghasilkan tenaga pastoral yang berkualitas selaras zaman, lembaga pendidikan ini memiliki sejumlah dosen bergelar doktor dan magister tamatan sejumlah universitas ternama di Indonesia dan di dunia.
Beberapa dosen di antaranya RD. Dr. Rikardus Moses Jehaut, S.Fil, M.Th. (Ketua STIPAS), Reverendus Pater (RP) Drs. Yosef Masan Toron, M.Th (Wakil Ketua I); RD. Dr. Hironimus Bandur, S.Fil, M.Th. (Wakil Ketua II); RD. Dr. Benediktus Denar, S.Fil, M.Th (Waket III STIPAS), RD. Emanuel Haru, S.Fil, M.Si (Kaprodi PKK STIPAS); RD. Dr. Fidelis Den, S.Fil, M.Th; RP. Dr. Paulus Tolo, M.Th, dan RD. Thomas Julivadis Tanto, S.Fil, M.Th.
Demikianlah secara sekilas keberadaan STIPAS St. Sirilus Ruteng- lembaga pendidikan tinggi yang selalu menjadi kampus berliterasi, baik literasi dasar khususnya menulis, maupun literasi sains, literasi digital, literasi numerik, literasi finansial, literasi budaya, dan literasi kewarganegaraan plus locus yang selalu menyuarakan suara kenabian melalui media massa.
Lembaga pendidikan ini siap menerima tamatan SLTA atau calon mahasiswa dari mana pun yang ingin melanjutkan pendidikan di Kampus yang merawat literasi menulis dan selalu menyuarakan suara kenabian melalui media massa selaras zaman.
Eksistensi Kampus yang mahasiswanya gemar membaca ini mengafirmasikan kebenaran adagium tua Bahasa Latin Qui scribit bis legit_Barang siapa menulis, ia sama dengan dua kali membaca.
Mari kita giat menulis dan menulis dan terus menyuarakan suaran kenabian melalui media massa. Deus Benedikcat-Tuhan memberkati. *
Walburgus Abulat adalah Pemimpin Redaksi Mudikalin.net, Wakil Pemimpin Redaksi Florespos.net dan Pernah Menjadi Fasilitor Kegiatan Bengkel Bahasa Nusa Tenggara Timur Juni-Oktober 2017