LARANTUKA, FLORESPOS.net-Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Saul Paulus Lagadoni Hekin mengungkap progres pekerjaan sejumlah paket proyek fisik yang masuk dalam 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur.
Saul Hekin mengatakan, pihaknya menangani 17 paket proyek fisik yang masuk dalam 100 hari kerja. Dari 17 paket itu, 8 paket sudah dilakukan Provisional Hand Over (PHO), 7 paket proyek masih dalam proses pengerjaan dan 2 paket lainnya dibatalkan.
“Ada 17 paket di Dnas PUPR masuk dalam program 100 hari bupati dan Wabup. Sejak bergulir hingga saat ini atau di bulan akhir Oktober, 7 paket dalam progres penyelesaian, 8 paket sudah PHO dan 2 paket dibatalkan,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (27/10/2025).
Saul Hekin mengatakan, paket-paket yang sudah PHO tersebut, yakni paket pengerjaan plat deker Bahingga, plat deker Bandona, plat deker Lewobele, plat deker Ratulodong 1 dan plat deker Ratulodong 2, dan plat deker Riangkoli.
Paket- paket proyek yang masih dalam proses pengerjaan, yakni pemugaran Taman Herman Fernandez, pembangunan Gapura Selamat Datang di bagian timur dan barat Kota Larantuka, pengerjaan ruas jalan Latonliwo, pengerjaan ruas jalan dalam kota Weri-Sandominggo-Simpang Waibalun, pengerjaan jembatan Lewobele, dan pengerjaan jalan Riangpadu.
“Pemugaran Taman Herman Fernandez dan Gapura Selamat Datang baru masuk untuk proses pelelangan di Pogja. Jalan Latonwilo 1 fisik 8,2 persen. Jalan Weri-Sandominggo-Simpang Waibalun 70,65 persen. Sudah hotmix tersisa rabat pada bahu jalan dan beberapa galian untuk lebarkan jalan,’ jelasnya.
“Jembatan di Lewobele 65, 63 persen. Demikian pula di jalan di Riangpadu 61,34 persen,” tambah Saul Hekin.
Saul Hekin juga menjelaskan, terkait 2 paket proyek yang dibatalkan. Katanya, paket pekerjaan sumur bor Nubalema yang dianggarkan dalam satu kesatuan dengan perencanaan dibatalkan karena soal kedalaman sumur dan geolistrik.
“Paket ini biayanya sangat besar. Juga kita tidak bisa pastikan kedalaman sumur bor. Hasil geo listrik anggaran lebih besar. Kita coba dorong ke perubahan anggaran, namun ini harus melalui tender. Mengingat waktu tidak cukup, maka dibatalkan,” katanya.
“Sementara saluran di Watanpao kita batal karena cuaca ekstrem awal tahun sehingga kita batalkan. Kita tidak bisa dorong di perubahan karena waktu tidak cukup sampai akhir tahun,” kata Saul Hekin.
Saul Hekin mengatakan, melihat kondisi dan waktu mendekati akhir tahun anggaran, pihaknya terus melakukan evaluasi pada setiap minggu untuk memastikan progres peningkatan pengerjaan paket-paket proyek tersebut.
“Kami terus mendorong rekanan untuk tambah tenaga kerja dan peralatan agar mengalami peningkatan. Sekarang, setiap Minggu, kami lakukan evaluasi terkait progres pengerjaan paket-paket tersebut,” katanya.
Saul Hekin optimis, paket-paket proyek tahun anggaran 2025 termasuk paket-paket yang masuk dalam 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur selesai tepat waktu dan jadwal yang ditetapkan. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Anton Harus











