Oleh: Bibiana Badhe
STUNTING adalah kondisi ganguan pertumbuhan pada anak, terutama balita, yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya, akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama, biasanya sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun.
Kondisi ini tidak hanya menyebabkan perawakan pendek, tetapi juga dapat menghambat perkembangan fisik dan Kesehatan secara keseluruhan.
Stunting merupakan masalah serius. Stunting juga bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan ekonomi suatu Negara.
Dampak stunting dapat tertundanya pendidikan, rendahnya kemampuan pendidikan dan berkurangnya pendapatan dimasa dewasa.
Penyebab stunting meliputi malnutrisi pada ibu selama kehamilan, kurangnya asupan gizi pada anak, infeksi berulang, kualitas makanan pendampingan ASI yang kurang baik, serta factor lingkungan dan sosial ekonomi yang buruk.
Faktor penyebab stunting
– Gizi buruk/ kurangnya gizi pada ibu hamil dan anak-anak
– Lingkungan tidak sehat/kurangnya akses sanitasi dan air minum bersih
– Kurangnya Kesehatan ibu/Kesehatan ibu yang buruk selama kehamilan dan persalinan
– Kurangnya Pendidikan gizi/kurangnya pengetahuan tentang gizi yang baik
– Kesadaran Masyarakat rendah / kurangnya kesadaran Masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan
– Factor sosial ekonomi dan ketimpangan/ kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.
Adapun peran penting orang tua dalam mencegah stunting sejak dini adalah orang tua perlu memahami kebutuhan gizi anak secara menyeluruh, mulai dari kecukupan nutrisi hingga pola asuhan yang baik.
Hal ini termasuk memberikan makanan dengan gizi seimbang, kaya protein, vitamin dan mineral serta mengajarkan pola makan sehat seperti makan teratur, konsumsi sayur dan buah sejak dini.
Selain itu, stimulasi psikososial yang cukup juga merupakan bagian dari pencegahan stunting, dengan memberikan dukungan emosional dan interaksi yang positif untuk perkembangan anak.
Orang tua juga harus aktif mengikuti program pemerintah, seperti posyandu untuk memantau pertumbuhan anak secara rutin dan berkonsultasi dengan tenaga Kesehatan.
Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan membiasakan anak dengan perilaku hidup bersih dan sehat adalah bagian penting untuk mencegah infeksi yang bisa mempengaruhi stunting.
Secara keseluruhan peran orang tua adalah edukasi, pemberian gizi serta menjaga lingkungan untuk mencegah stunting sejak masa awal kehidupan anak.
Pentingnya penanganan stunting, Penanganan stunting memerlukan pendekatan multisektoral yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan keluarga.
Program-program yang fokus pada perbaikan gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, edukasi gizi, penyediaan sanitasi yang layak, serta akses ke pelayanan kesehatan harus terus digalakkan.
Investasi dalam penanganan stunting adalah untuk masa depan bangsa, karena akan menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif.
Meski tantangan penanganan stunting cukup besar, dengan komitmen kuat dan kerja sama dari berbagai pihak, kita dapat mencapai target penurunan angka stunting dan memastikan setiap anak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. *
Penulis adalah Mahasiswi Semester 1 Program Studi S1 Kebidanan Universitas St. Paulus Ruteng, NTT
Editor : Wentho Eliando











