Jangan Biarkan Nagekeo Jatuh ke Tangan Mafia

- Jurnalis

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:18 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Steph Tupeng Witin

Steph Tupeng Witin

Oleh: Steph Tupeng Witin

AKHIRNYA, para mafia itu keluar juga dari liang persembunyian. Selama ini, institusi Polri dijadikan semacam bunker pelindung bagi kejahatan yang mereka lakukan.

Berbagai tulisan saya tentang dugaan praktik mafia dan penderitaan warga di kawasan terdampak Waduk Lambo perlahan menyingkap wajah asli jaringan mafia yang melibatkan oknum aparat penegak hukum.

Senin, 21 Oktober 2025, seseorang melaporkan saya ke Polres Nagekeo atas nama mantan Kapolres AKBP Yudha Pranata dan AKP Servulus Tegu. Mereka mengaku dirugikan oleh opini saya berjudul “Ketika Keadilan Dirampas Kekuatan Mafia Nagekeo” yang terbit di Florespos.net, sehari sebelumnya.

Mereka marah, mungkin karena merasa tersingkap. Tapi bagi saya, laporan itu justru mengonfirmasi kebenaran yang sedang saya perjuangkan: bahwa ada luka moral yang dalam di tanah Nagekeo, dan ada kekuatan gelap yang ingin menutupinya dengan intimidasi dan teror.

Baca Juga :  Lembata Tanpa Maling (?)

Laporan kepada polisi sungguh merupakan sebuah tindakan kriminalisasi kepada penulis. Bukankah tulisan harus dibalas dengan tulisan? Mengapa tulisan harus dilawan dengan pedang hukum yang ada di tangan jaringan para mafia itu? Hal yang lebih subtil: mengapa kita mesti takut akan teror gerombolan mafia yang sedang panik luar biasa?

Polisi Berwajah Mafia

Kasus ini hanyalah puncak gunung es dari persoalan besar yang telah lama menggerogoti sendi-sendi keadilan di Nagekeo.

Dalam berbagai tulisan “Nagekeo dalam Cengkeraman Mafia?”, “Ketika Mafia Merampok Rezeki Warga di Waduk Lambo”, Rakyat Nagekeo Harus Tolak Bungkan (Dukungan untuk Suka Redu, Gaja dan Isa)”, “Mempertanyakan Posisi Moral Pater Mill”, “Polemik, Kronologi 14 Bidang Tanah dan Terempasnya Dus Wedo”, dan “Ketika Keadilan Dirampas Kekuatan Mafia Nagekeo”, saya berulang kali menegaskan bahwa yang kita hadapi bukan sekadar konflik tanah atau proyek pembangunan, melainkan sistem mafia yang melibatkan sejumlah oknum: polisi, pengacara, wartawan, pengusaha, dan masyarakat lokal yang dijadikan “tuan tanah palsu.”

Baca Juga :  Mempertanyakan Posisi Moral Pater Mill (Catatan Sekenanya Saja untuk Tulisan di Media Luar Jangkauan)

Dalam lingkaran mafia itu, kekuasaan dijadikan alat untuk memperdagangkan keadilan. Ketika rakyat kecil melapor ke polisi, laporannya mentah karena yang dilaporkan adalah kawan atau bagian dari jaringan itu sendiri. Dan yang paling ironis, ketika polisi menjadi bagian dari mafia, kepada siapa lagi rakyat akan mencari perlindungan?

Contohnya, pada hari yang sama, 21 Oktober 2025, AKP Servulus Tegu-seorang perwira Polres Nagekeo sekaligus pemilik Cokelat Café-meneror seorang mahasiswa kritis asal Rendu, Narsinda Gatu Tursa, yang berkuliah di Kupang.

Hanya karena mengkritik Tegu di grup WhatsApp, sang mahasiswa diancam akan “berurusan” ketika pulang ke Flores jika tidak meminta maaf terbuka. Ini bukan sekadar arogansi pribadi, melainkan gejala institusional: penyalahgunaan kewenangan untuk menakut-nakuti rakyat.

Berita Terkait

Ketika Keadilan Dirampas Kekuatan Mafia Nagekeo (Menelusuri Lebih Dalam Terjangan Mafia Nagekeo)
Polemik, Kronologi 14 Bidang Tanah dan Terempasnya Dus Wedo
Mempertanyakan Posisi Moral Pater Mill (Catatan Sekenanya Saja untuk Tulisan di Media Luar Jangkauan)
Rakyat Nagekeo Harus Tolak Bungkam (Dukungan untuk Suku Redu, Isa dan Gaja)
Ketika Mafia “Merampok” Rezeki Warga di Waduk Lambo
Hermien Kleden dan Jurnalisme “Tutu Koda”
Nagekeo dalam Cengkeraman Mafia?
Pater Niko “Konok” Strawn SVD Persembahkan Diri Hingga Titik Batas (Catatan di Usia 91 Tahun)
Berita ini 2,997 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:18 WITA

Jangan Biarkan Nagekeo Jatuh ke Tangan Mafia

Senin, 20 Oktober 2025 - 09:55 WITA

Ketika Keadilan Dirampas Kekuatan Mafia Nagekeo (Menelusuri Lebih Dalam Terjangan Mafia Nagekeo)

Kamis, 16 Oktober 2025 - 14:55 WITA

Polemik, Kronologi 14 Bidang Tanah dan Terempasnya Dus Wedo

Rabu, 15 Oktober 2025 - 15:25 WITA

Mempertanyakan Posisi Moral Pater Mill (Catatan Sekenanya Saja untuk Tulisan di Media Luar Jangkauan)

Senin, 13 Oktober 2025 - 09:17 WITA

Rakyat Nagekeo Harus Tolak Bungkam (Dukungan untuk Suku Redu, Isa dan Gaja)

Berita Terbaru