Oleh: Walburgus Abulat
“Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jasmerah).” Presiden Pertama RI Ir. Soekarno.
PESAN ini mewarisi banyak nilai bagi siapa saja yang melintasi ziarah hidup di dunia yang fana ini. Termasuk juga mengingatkan warga Manggarai Raya (Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur) perihal adanya tiga momen keagamaan yang diselenggarakan Keuskupan Ruteng. Dilanjutkan Keuskupan Labuan Bajo dengan Festival Bunda Maria yang dilaksanakan setiap tahun sejak tahun 2022.
Sejarah mencatat. Keuskupan Ruteng (sebelum dibentuknya Keuskupan Labuan Bajo pada November 2024) sejak tahun 2022 menetapkan tiga agenda Festival Bunda Maria.
Pertama, Festival Golo Koe Maria Assumpta Labuan Bajo yang puncaknya dilaksanakan pada 15 Agustus dalam setiap tahun.
Kedua, Festival Lembah Seminari Santo Pius XII (Sanpio) Kisol puncaknya dilaksanakan bertepatan dengan Perayaan Maria Bunda Segala Bangsa pada 8 September dalam setiap tahun.
Ketiga, Festival Golo Curu Maria Ratu Rosario yang puncaknya dilaksanakan pada 7 Oktober dalam setiap tahun.
Tiga festival ini dikemas dengan pelbagai agenda, baik bersifat spiritual, budaya, ekonomi, maupun lainnya.
Ada pun rangkaian acara yang dikemas selama tiga festival itu di antaranya perayaan ekaristi pembukaan, prosesi Bunda Maria dari Paroki ke Paroki, pameran UMKM dan pentas seni budaya, karnaval budaya; prosesi akbar Maria di perayaan puncak, dan perayaan ekaristi puncak.
Rangkaian acara ini melibatkan semua elemen warga–apa pun agama, suku, ras dan golongan. Keberagaman seperti ini memberi warna tersendiri pelaksanaan tiga festival ini: memancarkan nilai-nilai kesatuan, persatuan, persaudaraan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Salah satu hal menonjol yang memberi warna dari festival ini bagaimana rangkaian kegiatan bisa mendongkrak ekonomi warga lintas agama dari pelbagai pelosok Indonesia.
Setidaknya terlihat, di arena stan pameran, misalnya, para pelaku UMKM dari pelbagai agama mendapatkan kesempatan yang sama untuk memasarkan aneka produk unggulan masing-masing.
Di Stan Pameran yang dipusatkan di Water Front City Marina Labuan Bajo, misalnya, ada puluhan pelaku UMKM yang beragama Islam, Kristen Protestan, Agama Hindu, dan kepercayaan lain berdampingan dengan stan-stan pelaku UMKM yang beragama Katolik.
Editor : Wentho Eliando
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya











