Berkeliling Sambil Berbuat Baik, Catatan Perjalanan Panggilan Romo Egi Parera Hingga Pancawindu Imamat

- Jurnalis

Minggu, 8 Juni 2025 - 18:34 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Willy Aran

“Berkeliling Sambil Berbuat Baik” (KisRas 10: 38).

ITULAH sepenggal kalimat yang dipilih oleh RD Egi Parera yang akrab disapa Opung sebagai motto Pancawindu imamatnya yang akan dirayakan di Paroki St Yosef Freinademetz Mautapaga, 14 Juni 2025 mendatang.

Sebelum sampai ke Pancawindu, yubilaris melewati ziarah hidup dalam bingkai spirit “Berjalan Sambil Berbuat Baik” sejak 1953 lalu saat hadir di dunia oleh pasangan Yohanes Alfonsus Parera dan Maria Emilia Parera.

Saat ditemui di teras rumah Pastoral Paroki St Yosef Freinademetz Mautapaga, Jumat (6/6/2025) sore, Opung menceritakan perjalanan hidupnya dan panggilan menjadi seorang imam.

Baca Juga :  Ratusan Kepala Sekolah dan Guru di Ende Ikut Kegiatan Google For Education

RD Egi lahir dari keluarga sederhana di Maumere, Ibu Kota Kabupaten Sikka, Provinsi NTT pada 13 Mei 1953.

Ia anak ke tujuh dari sepuluh bersaudara, delapan laki-laki dan dua perempuan. Dua saudaranya dipanggil pemilik kehidupan dan meninggalkan mereka sejak masih kecil.

Seperti anak-anak lainnya dan juga kaka adiknya kala itu, Egi kecil masuk Sekolah Rakyat (SR) di tanah kelahirannya, Maumere, Sikka. Saat duduk di bangku kelas IV SR, Egi kecil aktif di gereja.

Baca Juga :  Bantai Putra Pesisir 4 Gol, Official IM Ende Bilang Belum Puas dengan Performa Tim

Ia dipilih oleh gurunya menjadi ajuda (sekarang misdinar) bahkan menjadi ketua ajuda di gereja Paroki Sikka. Saat itu Egi sering bertemu dengan seorang misionaris Pater Rikard Nieuwendijk SVD, pastor paroki Sikka.

Rupanya Pater Rikard melihat kepribadian Egi Parera yang berbeda, sederhana dan disiplin dalam tugas. Pada satu hari Pater Rikard memanggil Egi dan memberikan motivasi kepadanya untuk melanjutkan pendidikan ke seminari, sebuah panti persemaian calon imam.

Egi merasakan getaran dalam dirinya dan menceritakan dorongan dari Pater Rikard kepada orangtuanya.

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Akui Program 100 Hari Kerja Tidak Maksimal, Bupati Ende Katakan Akhirnya Tahu Kekuatan Kelemahan Daerah
Pemilik Tanah Laporkan BRI Maumere ke Polres Sikka
Polres Sikka Bangun Rumah Dinas Polisi di Pulau Palue
Pol PP dan Damkar Flores Timur Simulasi Mobile Fire Pump
Polres Nagekeo Lakukan Aksi Bersih di Sejumlah Rumah Ibadah
Hari Pertama SPMB, Masih Ada  Keluhan Orangtua Sulit Mendaftar
Ini Kuota dan SPMB di SMAN 1 Ende, Penerimaan Dilakukan Secara Online
Pasca Erupsi Gunung Lewotobi, Dinkes Sikka Terjunkan Tim Layani Warga dari Rumah ke Rumah
Berita ini 729 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 11:19 WITA

Akui Program 100 Hari Kerja Tidak Maksimal, Bupati Ende Katakan Akhirnya Tahu Kekuatan Kelemahan Daerah

Jumat, 20 Juni 2025 - 10:58 WITA

Pemilik Tanah Laporkan BRI Maumere ke Polres Sikka

Kamis, 19 Juni 2025 - 19:12 WITA

Polres Sikka Bangun Rumah Dinas Polisi di Pulau Palue

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:43 WITA

Pol PP dan Damkar Flores Timur Simulasi Mobile Fire Pump

Kamis, 19 Juni 2025 - 13:35 WITA

Polres Nagekeo Lakukan Aksi Bersih di Sejumlah Rumah Ibadah

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Pemilik Tanah Laporkan BRI Maumere ke Polres Sikka

Jumat, 20 Jun 2025 - 10:58 WITA

Nusa Bunga

Polres Sikka Bangun Rumah Dinas Polisi di Pulau Palue

Kamis, 19 Jun 2025 - 19:12 WITA

Nusa Bunga

Pol PP dan Damkar Flores Timur Simulasi Mobile Fire Pump

Kamis, 19 Jun 2025 - 14:43 WITA

Nusa Bunga

Polres Nagekeo Lakukan Aksi Bersih di Sejumlah Rumah Ibadah

Kamis, 19 Jun 2025 - 13:35 WITA