RUTENG, FLORESPOS.net-Sebuah bangunan yang dibangun untuk pasar di Mena, Kelurahan Wali, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, NTT, tidak pernah digunakan sejak dibangun puluhan tahun silam.
Pantauan Florespos.net, Selasa (19/12/2023) bangunan masih tegak berdiri. Tetapi, kondisinya memprihatinkan. Rerumputan tinggi, kotor, dan sepi.
Mubazirnya bangunan pasar tentu menjadi perhatian publik karena dibangun dengan biaya uang rakyat. Kalau tidak digunakan, untuk apa dibangun?
Seorang warga Kota Ruteng, Dioni Legos mengatakan, yang terjadi ini menjadi bukti sarana dan fasilitas publik itu asal dibangun. Tidak melalui perencanaan yang baik.
“Akibatnya pedagang tidak mau pakai. Apalagi, kondisi tanahnya miring,” katanya.
Praktis, kondisi riil lokasi amat sulit untuk aktivitas banyak orang. Keluar masuk orang saja sulit, apalagi kendaraan.
Tetapi, apakah karena keadaan itu, pemerintah membiarkan bangunan pasar itu sampai bangunannya hancur?
Bangunan yang ada harus digunakan. Pemerintah bisa mengaturnya apakah untuk pasar atau kegiatan publik lainnya.
Tetapi, kalau dibiarkan terus, maka rasanya uang rakyat itu dibuang percuma saja.
Warga lain, Servus Durja mengatakan, kalau pedagang di sekitar terminal diarahkan ke bangunan itu baik juga. Pedagang diberi kemudahan, pasti mau ke lokasi itu.
“Daripada jualan di pinggir jalan lebih baik diarahkan ke lokasi itu. Itu juga sangat membantu warga sekitar agar tidak selalu ke Pasar Inpres Ruteng untuk berbelanja,” katanya. *
Penulis: Christo Lawudin I Editor: Wentho Eliando