Basarnas Simulasikan Evakuasi Darurat Erupsi Gunung Api di Lembata

- Jurnalis

Jumat, 20 Juni 2025 - 19:38 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LEWOLEBA, FLORESPOS.net-Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (SAR) menggandeng pemerintah Kabupaten Lembata khususnya Pemerintah Desa Jontona dan berbagai desa di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melaksanakan simulasi evakuasi saat terjadi kedaruratan akibat erupsi gunung api.

Djefri D.T. Mewo,S.Pd Kepala Pokja Pemberdayaan Masyarakat Basarnas mewakili Direktur Bina Potensi Basarnas Agus Haryono menyampaikan bahwa simulasi ini merupakan implementasi dari hasil pembelajaran Pencarian dan Pertolongan saat evakuasi korban.

“Selain dari SAR juga beberapa ilmu dari BPBD dan PVMBG mengenai erupsi Gunung Api dan penanganannya,” sebut Djefri.

Dia mengatakan, kegiatan yang diikuti oleh 100 peserta yang datang dari berbagai desa di Kecamatan Ile Ape di lereng gunung Ile Lewotolok ini bertujuan untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dasar.

Juga berbagai keterampilan, serta pemahaman tentang prosedur SAR sehingga masyarakat mampu berperan aktif dalam upaya pencarian dan pertolongan (SAR) secara cepat, tepat dan terorganisir.

“Kegiatan ini dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan saat situasi darurat terjadi,” ungkapnya.

Djefri juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada stakeholder yang berpartisipasi dalam lancarnya giat ini diantaranya BPBD Lembata, Pemerintah Desa Jontona, PVMBG lembata, serta seluruh peserta.

Baca Juga :  Dana 4 Miliar Rupiah Dibagi-bagi Oleh Banggar, PPK Harus Berani Tolak  Paket Pekerjaan 

Sebutnya, giat ini tidak akan berjalan lancar tanpa partisipasi semua dan kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa sinergi masyarakat Lembata untuk belajar evakuasi kedaruratan sangatlah solid dan patut diapresiasi.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata, Quintus Irenius Suciadi mengatakan simulasi evakuasi kedaruratan erupsi Gunung Ile Ape (Lewotolok) sangat dibutuhkan bagi masyarakat di sekitar gunung api seperti Desa Jontona.

Quintus mengatakan, masyarakat memiliki peran aktif dalam meningkatkan keselamatan dan mengurangi risiko akibat dampak kedaruratan erupsi gunung api.

“Kami mewakili Bupati Lembata menyampaikan terima kasih kepada Basarnas dan stakeholder yang telah bersama-sama menyelenggarakan giat ini.” sebutnya.

Adapun simulasi erupsi ini ditandai dengan meletusnya Gunung Waho-Waho dimana erupsi dan awan panas mengarah ke Desa Watuwatu dan Desa Lamadea, desa yang berada di lereng gunung berapi aktif “Wahowaho”.

Kedua desa ini, masyarakatnya sudah sejak lama hidup berdampingan dengan gunung berapi tersebut.

Baca Juga :  Fraksi Demokrat Siapkan Bantuan Hukum Untuk Petugas Kebersihan

Suara gemuruh terdengar hingga radius 10 kilometer disertai lontaran material pijar setinggi 1.000 meter dari puncak kawah. Awan panas mulai meluncur ke arah selatan dan tenggara dengan kecepatan tinggi, mengancam beberapa desa di lereng gunung.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Waho-Waho menjadi Awas (Level IV) dan dibutuhkan evakuasi kedaruratan dari peserta.

Peserta dilatih untuk mengevakuasi para korban yang mengalami luka bakar, patah tulang di tangan dan kaki, perdarahan di kepala dan tangan, pingsan, serta henti nafas dan jantung dengan teknik medical first responder yang telah diajarkan oleh pelatih pada giat pemberdayaan masyarakat ini.

Acara diakhiri dengan pemberian plakat kepada Pelaksana Harian Sekda Kabupaten Lembata, piagam penghargaan kepada Camat Ile Ape, pemberian helm, tandu, alat bidai dan kaca mata safety kepada Kades Jontona.

Juga pemberian buku SAR Goes to School kepada kepala dinas dan Kepala Sekolah SD Jontona yang diberikan langsung oleh Kepala Kantor SAR Maumere Fathur Rahman selaku perwakilan Direktur Bina Potensi Basarnas. *

Penulis : Ebed de Rosary

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Menang Atas BMU, Mikael Badeoda Sebut Perse Sudah Bangkit dan Kembali Jalurnya
Kata Wabup Sikka, Tahun 2026 Dokter Spesialis Ada Tambahan Insentif dari Kemenkes
Wabup Sikka Paparkan Kondisi Awal Hingga Tersedianya Dokter Anestesi
STIE Karya Gelar Wisuda ke-VI, Lahirkan 56 Sarjana Siap Bangun Ekonomi Lokal
Tenaga Kesehatan Didorong Aktif Perkuat Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di Kota Ende
Meski Tiket 16 Besar Sudah di Tangan PSN Tetap Bermain Fight di Laga Terakhir
Apa Saja Prestasi Bidang Kesehatan di Sikka Jelang Akhir Tahun 2025 dan Tantangannya
Ketua DPRD Sikka Bicara Soal Kebijakan Kesehatan, Fasilitas, Pelayanan dan Insentif Saat Hari Kesehatan Nasional
Berita ini 40 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 20:59 WITA

Menang Atas BMU, Mikael Badeoda Sebut Perse Sudah Bangkit dan Kembali Jalurnya

Sabtu, 15 November 2025 - 20:28 WITA

Kata Wabup Sikka, Tahun 2026 Dokter Spesialis Ada Tambahan Insentif dari Kemenkes

Sabtu, 15 November 2025 - 20:08 WITA

Wabup Sikka Paparkan Kondisi Awal Hingga Tersedianya Dokter Anestesi

Sabtu, 15 November 2025 - 17:36 WITA

STIE Karya Gelar Wisuda ke-VI, Lahirkan 56 Sarjana Siap Bangun Ekonomi Lokal

Jumat, 14 November 2025 - 21:34 WITA

Meski Tiket 16 Besar Sudah di Tangan PSN Tetap Bermain Fight di Laga Terakhir

Berita Terbaru

Bentara Net

Olahraga sebagai Jalan Menuju Keutamaan

Sabtu, 15 Nov 2025 - 10:33 WITA