RUTENG, FLORESPOS.net-Ironi dengan kondisi riil dalam penjualan ikan basah/mentah pada area badan jalan di Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ironinya, bukannya berkurang atau hilang sebagai dampak penertiban selama ini, tetapi malah sebaliknya terjadi, penjualan ikan di badan jalan raya, persis di jalur bagian barat Mapolres Manggarai di Ruteng kian bertambah.
Pantau Florespos.net, Jumat (15/12/2023) pagi hingga siang, tempat jualan ikan mentah sudah berkembang menjadi tiga titik, dari biasanya hanya satu tempat.
Para pedagang menaruh ikan segar di badan jalan sambil menawarkannya kepada warga baik yang berjalan kaki maupun kendaraan.
Suasananya kadang semrawut dengan banyak kendaraan yang lalu lalang dan masyarakat yang pergi dan pulang Pasar Inpres Ruteng atau pertokoan.
Badan jalan menjadi sempit karena boks ikan ditaruh di badan jalan. Di tempat yang sama berdiri para penjualnya.
Keadaannya menjadi kian parah dengan warga yang menawarkan atau membeli ikan langsung pada titik-titik tersebut.
Seorang warga Doris Dari mengatakan, kesannya sulit menertibkan para penjual ikan dari tempat yang bukan tempatnya. Bukti, penjualan ikan di badan jalan kian bertambah saja.
Tempat jual ikan ada tempatnya. Pedagang harus di sana aktivitasnya.
Jalan raya untuk kendaraan dan per parkirannya. Tidak bisa pedagang ikan ambil tempat yang bukan peruntukkannya untuk berjualan seperti terjadi ini.
Dalam kondisi seperti ini, Pemkab harus bertindak tegas. Tidak boleh beri toleransi. Karena dampaknya buruk untuk publik. Dan, paling buruk citra Kota Ruteng terpuruk karena dinilai tidak bisa mengatur penjualan barang dalam kota.
“Apa yang terjadi ini jelas tidak baik untuk sebuah kota yang rapi dengan penataan penjualan barang kebutuhan,” kata Doris Dari.
Warga lain, Jhony Radu mengatakan, apapun alasan dari pedagang berjualan di badan jalan itu, tidak bisa dibenarkan. Karena tempatnya untuk ikan sudah ada dalam pasar.
“Di tempat jualan ikan, stan tidak terisi. Pedagang lari jualan di pinggir jalan yang bukan tempatnya,” katanya.
Kata dia, penertiban mutlak di tengah upaya keras Pemkab menata Kota Ruteng menjadi lebih rapi, bersih, lalu lintas lancar, dan aman, belakangan ini. *
Penulis: Christo Lawudin I Editor: Wentho Eliando