LABUAN BAJO, FLORESPOS.net – Minat baca Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada lingkup Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Nusa Tenggara Timur (NTT) ditengarai masih rendah, khususnya yang membaca di Perpustakaan Daerah itu di Labuan Bajo.
Demikian Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Mabar, Agustinus Rinus, menanggapi Florespos. net di Labuan Bajo baru-baru ini, terkait minat baca masyarakat Manggarai Barat.
Diungkapkan, khusus PNS yang berkunjung dan membaca buku di Perpustaan Daerah itu per Juni 2023 hanya 19 orang. Itu pun rata- rata pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan setempat.
“Ini potret minat baca PNS kita masih sangat rendah,” ujar Rinus yang eks Kepala Dinas Pariwisata Mabar tersebut.
Diungkapkan, kunjungan per Juni 2023 di Perpustakaan setempat 1.795 orang, dan ini mengalami peningkatan jika dibandingkan bulan yang sama Tahun 2022, atau naik 243%. Namun hal ini didominasi oleh kaum perempuan, yaitu 1.330 orang sedangkan laki-laki 465 orang.

Angka kunjungan tersbut, per Juni 2023 dari segi status meliputi SD 923 orang, SMP dan SMA masing- masing 337 dan 272 orang, serta masyarakat umum 263 orang.
Khusus PNS hanya 19 orang, yakni 6 perempuan, 13 laki-laki. Dari sisi ini menggambarkan indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM) Mabar alami kenaikan dari 3,22 di 2021 jadi 23,28 di 2022. Dan untuk 2023 IPLM ditargetkan menjadi 40-50, walau target RPJMD Mabar 6,36.
“Ini dampak positif dari gedung Perpustakaan Mabar yang baru yang berlantai tiga, ujar Kadis Rinus.
Terkini, ungkap Kadis Rinus, buku yang tersedia di Perpustakaan Daerah Mabar yakni 5.099 judul, dan 21.526 eksemplar. Program Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Mabar Tahun depan (2024), masih Kadis Rinus, yakni beralih ke degitalisasi gratis, wifi gratis mulai sekarang.
Disamping itu, lanjut Kadis Rinus, dilakukn pendataan perpustakaan berbasis wilayah, perjanjian kerja sama dengan perguruan tinggi dan sekolah-sekolah se Mabar. Juga transformasi perpustakaan berbasis inklusif sosial.
Daya dorong lainnya yakni menjadikan lantai 1 dan 2 gedung perpustakaan setempat sebagai ruang baca dan ruang diskusi, sedangkan lantai 3 khusus untuk ruang kerja, yaitu Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Mabar, tutup Rinus. *
Penulis: Andre Durung/Editor: Anton Harus