Oleh: Walburgus Abulat
DEWAN Kardinal menetapkan pelaksanaan Konklaf untuk pemilihan Paus pengganti Mendiang Paus Fransiskus akan dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2025. Konklaf akan berlangsung di Kapela Sistina yang terletak di dalam kompleks Istana Apostolik di Vatikan.
Konklaf untuk memilih Paus ke-267 akan diikuti 133 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun. Ratusan kardinal ini menyatakan kesiapan untuk hadir dan siap pula memilih Paus ke-267–Paus Pengganti Paus Fransiskus.
Ya, pemilihan Paus melalui mekanisme pertemuan tertutup yang dalam bahasa Gereja Universal disebut Konklaf. Konklaf berasal dari gabungan dua kata Bahasa Latin yakni dari kata Cum dan kata Clavis atau Clave.
Cum yang dalam konteks preposisi berarti dengan, dan dalam konteks konjungsi adverbial berarti ketika atau sejak. Sementara kata Clavis atau Clave yang artinya kunci. Jadi Konklaf secara etimologis berarti dengan kunci.
Sementara Konklaf kalam konteks sejarah Gereja Katolik Sedunia merupakan pertemuan Dewan Kardinal tertutup dan rahasia yang diadakan untuk memilih seorang Paus yang merupakan Uskup Roma dan sekaligus Kepala Gereja Katolik Sedunia.
Konklaf merupakan metode historis tertua untuk memilih kepala negara tertentu yang masih digunakan hingga saat ini.
Sejarah konklaf atau pemilihan Uskup Roma yang juga Kepala Gereja Katolik Sedunia memiliki kisah panjang dan berbeda dalam rentang waktu tertentu.
Sebelum tahun 1059, pemilihan Uskup Roma dan uskup-uskup lainnya dipilih melalui konsensus di antara para klerus dan umat awam di keuskupan setempat.
Sejak tahun 1059, ada ketegasan dari otoritas Vatikan bahwa Dewan Kardinal ditetapkan sebagai satu-satunya badan yang berhak memilih Paus.
Meskipun pemilihan dilakukan oleh Dewan Kardinal, namun pada masa tertentu, misal periode tahun 1268-1271 terjadi intervensi politik pada pemungutan suara Dewan Kardinal sehingga terjadi ketegangan.
Editor : Anton Harus
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya