Pemuda Dihadapan Kekuasaan, Antara Tunduk atau Lawan

- Jurnalis

Jumat, 10 Mei 2024 - 08:42 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Sofiana Amelia Jihung

PEMUDA merupakan penerus dan masa depan bangsa. Secara umum, pemuda sering kali di hadapkan pada dua pilihan, tunduk atau melawan pada kekuasaan. Pilihan ini tergantung pada konteks sosial, politik dan ekonomi yang dihadapi.

Pemuda yang tunduk mungkin melakukannya karena berbagai alasan, seperti kebutuhan menjaga stabilitas, rasa hormat terhadap tradisi, atau karena percaya bahwa kerjasama dengan kekuasaan dapat membawa perubahan dari dalam.

Di sisi lain, pemuda yang memilih melawan mungkin didorong oleh keinginan untuk reformasi, ketidakpuasan terhadap status quo, atau dorongan untuk memperjuangkan keadilan sosial.

Penting untuk diingat bahwa baik tunduk maupun melawan memiliki konsekuensi dan tanggungjawabnya masing-masing. Pemuda harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakan mereka dan bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi komunitas mereka serta diri mereka sendiri.

Dalam banyak kasus, pendekatan yang paling efektif mungkin bukan hanya hitam atau putih, tunduk atau melawan, tetapi mungkin melibatkan strategi yang lebih nuansa dan adaptif, yang mempertimbangkan dialog, diplomasi, dan kolaborasi sebagai cara untuk mencapai perubahan yang diinginkan.

Keadaan bangsa dan perubahan generasi dalam politik merupakan topik yang menarik dan relevan. Orang-orang muda memiliki potensi besar untuk diwujudkan​​untuk membawa perubahan dan memberi manfaat mengubah masyarakat secara keseluruhan dan bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Dalam konteks politik, penting bagi masyarakat untuk memahami keterbatasan dan kekurangan sistem demokrasi.​​​ Kemauan, tekad, dan visi yang kuat mampu menciptakan perubahan yang berarti.

Adapun contoh nyata dari tindakan pemuda yang berhasil melawan kekuasaan dapat dilihat dalam beberapa peristiwa bersejarah di Indonesia.

Sumpah Pemuda 1928: Pemuda Indonesia bersatu melawan penjajahan dengan menghasilkan semangat nasionalisme yang kuat. Ini menjadi tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa Malari 1974: Kaum muda, terutama mahasiswa, berperan penting dalam menentang korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Gerakan ini memunculkan tokoh-tokoh, seperti Hariman Siregar dan Arif Budiman yang berjuang melawan otoritas yang korup dan represif.

Kedua peristiwa ini menunjukkan bagaimana pemuda memiliki kekuatan untuk membawa perubahan signifikan dan berpengaruh terhadap jalannya sejarah. Mereka menjadi inspirasi bahwa dengan semangat dan dedikasi, pemuda dapat menjadi agen perubahan yang efektif. Pemuda juga memeiliki peran dalam berpolitik.

Peran Pemuda dalam Politik

Generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam dunia politik, dimana mereka dapat menjadi generasi mudah yang membawah perubahan dan mampu berjuang untuk keadilan sosial bagi masyarakat umum.

Mereka juga mampu menjadi pemimpin masa depan yang membawa perubahan yang baik bagi bangsa dan negara. Generasi muda memiliki energy positif yang memberikan perubahan yang baik bagi masyarakat di masa depan.

Sebagai generasi masa depan, pemuda dapat melahirkan ide-ide baru seperti inovasi dan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat secara keseluruhan.

Generasi muda juga, dapat memperjuangkan segala kebutuhan generasi mereka dan menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya bagi generasi muda ketika membuat kebijakan.

Pemuda juga mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai agen perubahan dalam politik. Mereka mampu membuat terobosan baru, memberikan ide-ide baru, dan mengubah cara pandang politik.

Di era milenial saat ini dengan penggunaan digital yang sangat meningkat, banyak generasi muda memiliki potensi besar dalam menggunakan media sosial sebagai cara untuk memberikan pendapat serta pandangan mereka, dan membuat perubahan, yang mampu mempengaruhi opini publik.

Posisi Pemuda dalam Pemerintahan

Generasi muda memiliki peran penting dalam pemerintahan. Mereka harus mendapat kesempatan yang adil untuk ikut berpartisipasi dalam proses pengembangan untuk masa mendatang dan menjadi agen perubahan yang efektif.

Pemuda dapat diwakili dalam parlemen, diberi posisi strategis dalam pemerintahan, atau terlibat dalam pembuatan kebijakan publik. Pemuda juga dapat menduduki posisi kepemimpinan di tingkat lokal dan nasional. Mereka mampu​membentuk partai politik baru yang menjunjung tinggi nilai dan kepentingan generasi muda.

Dalam posisi kepemimpinan,generasi muda dapat membawa perubahan yang efektif dalam sistem politik dalam menyuarakan suara atau pendapat mereka.

Pemuda dan Pendidikan Politik

Pemuda dan Pendidikan Politik merupakan komponen penting dalam mempersiapkan generasi masa depan untuk terlibat dalam politik. Pemuda harus diajarkan ​tentang system politik, prinsip – prinsip demokrasi, hak dan kewajiban sebagai warga negara, dan cara berpartisipasi dalam proses politik.

Sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan berperan penting untuk memberi pengetahuan dan pemahaman mengenai kesadaran dalam berpolitik kepada generasi muda.

Selain itu, pendidikan politik juga harus diberikan kepada seluruh warga negara secara setara dan jujur, tanpa membeda-bedakan perbedaan sosial ekonomi, atau etnis, suku dan budaya.

Tantangan Bagi Pemuda dalam Berpolitik

Generasi muda biasanya menemui banyak kendala dan hambatan ketika berpartisipasi dalam politik. Beberapa tantangan tersebut di antaranya: (1) Kurangnya representasi pemuda dalam politik, (2) Tersandung birokrasi dan kebijakan yang membatasi partisipasi pemuda, (3) Stereotip negative terhadap pemuda dan kurangnya pengakuan terhadap kemampuan mereka, (4) Keterbatasan sumberdaya dan akses terhadap pendidikan politik, (5) Tingginya tingkat korupsi dalam politik.

Sering kali generasi muda berada di antara dua pilihan: antara tunduk pada otoritas saat ini atau menentangnya untuk mendukung perubahan yang positif. Pemuda perlu mengenali tantangan ini secara langsung dan menyesuaikan ekspektasi dan keyakinan mereka melalui sumberdaya yang tersedia.

Dua pilihan yang sering kali tersedia bagi mahasiswa adalah ikut serta dalam persetujuan otoritas yang ada saat ini atau menentang untuk mendukung dan mendorong perubahan.

Baca Juga :  Seminari Sebagai Ruang Formasi Jiwa Religius dan Sosial (Catatan Pinggir dari Ruang Seminar Jelang Berlian Seminari San Dominggo)

Bagaimana generasi muda memimpin peran mereka dihadapan orang-orang yang berkuasa? Generasi muda sudah menjadi pemimpin utama dalam melakukan perubahan sosial di seluruh dunia. Tetapi, masalah dan tekanan yang mereka hadapi menjadi semakin kompleks karena dinamika kekuasaan yang terus-menerus berubah.

Tidak terlepas dari permasalahan akademik, generasi muda juga dituntut untuk lebih peka terhadap permasalahan yang terus terjadi dalam kehidupan berpolitik.

Mengapa demikian? Karena generasi muda merupakan agen perubahan yang sangat berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan di lingkungan masyarakat termasuk dalam dunia politik.

Sehingga generasi muda harus memiliki kesadaran yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat khususnya kehidupan dalam berpolitik.

Generasi muda menjadi penyuara keadilan bagi masyarakat. Apalagi mereka merupakan generasi terpelajar, sehingga membuat generasi muda sadar dan peka terhadap hal-hal yang terjadi.

Generasi muda memiliki peran penting dalam menyuarakan kepentingan rakyat dan mengkritisi kebijakan pemerintah. Mereka bisa menggunakan aksi unjuk rasa, atau demonstrasi sebagai sarana untuk menyuarakan pendapat apabila terdapat ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan yang tidak adil bagi masyarakat.

Dalam sejarah perkembangannya ada beberapa pergerakan terbesar yang terjadi dan dilakukan oleh generasi muda; Demonstrasi Tritura, tahun 1966, Demonstrasi Reformasi, tahun 1998, Demonstrasi Tolak Kenaikan BBM, tahun 2012 dan Demonstrasi Tolak RUKHP dan Revisi UU KPK, tahun 2019.

Keempat aksi tersebut merupakan aksi terbesar sepanjang sejarah NKRI, yang dilakukan oleh generasi muda karena kebijakan pemerintah yang tidak sepenuhnya memihak kepada masyrakat.

Sebagai generasi penerus bangas, pemuda mempunyai tanggungjawab yang besar dalam membangun bangsa dan negara yang memiliki rasa nasionalisme secara menyeluruh. Sebagai calon pemimpin di masa depan, generasi muda harus menjadi contoh teladan bagi masyarakat umum.

Dengan memiliki pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan tinggi, diharapkan generasi penerus bangsa ini memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap berbagai permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, serta mampu memberikan solusi-solusi yang tidak merugikan terhadap pihak-pihak terkait.

Lantas bagaimanakah peran generasi muda dalam berpolitik? Peran pemuda dalam dunia politik memiliki signifikansi yang tinggi dan potensial yang besar untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat.

Generasi muda merupakan salah satu kelompok yang paling bersemangat dan memiliki keberanian untuk memperjuangkan keadilan, demokrasi, dan isu-isu sosial yang relevan.

Pertama, generasi muda mempunyai peran penting dalam menilai dan mengkritisi kebijakan pemerintah. Mereka mampu mengidentifikasi program – program yang tidak memenuhi kebutuhan pangan dan aspirasi masyarakat umum dan mereka juga mampu melaksanakan perubahan yang lebih efektif.

Dengan pengetahuan dan kepekaan mereka terhadap isu-isu sosial. Dengan demikan generasi muda dapat menjadi warga negara yang kritis dan mandiri serta mereka mampu menigkatkan proses pengambilan keputusan politik.

Kedua, generasi muda juga berperan mengorganisir gerakan sosial dan aksi protes yang bertujuan untuk menyuarakan kepentingan masyarakat.

Mereka dapat menggalang dukungan dan mobilisasi massa dalam menghadapi isu-isu yang dianggap tidak adil seperti korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, atau ketidaksetaraan sosial.

Generasi muda juga memiliki keberanian dan energi yang digunakan untuk menginspirasi perubahan sosial melalui monumen, kampanye, atau kegiatan advokasi lainnya. Selanjutnya, mereka dapat membantu mengembangkan pengetahuan politik dan meningkatkan partisipasi aktif dalam proses demokrasi.

Mereka juga dapat bersosialisasi kepada masyarakat perihal mengenai hak-hak politik, nilai-nilai demokrasi, dan pentingnya pemilihan yang berkualitas.

Dengan melibatkan diri dalam diskusi publik, debat, atau kegiatan politik lainnya generasi muda juga dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembentukan kebijakan pengambilan keputusan politik.

Namun, perlu diingat bahwa peran generasi muda dalam dunia politik juga menghadapi berbagai tantangan khusus saat berjuang melawan perubahan. Salah satu tantangan utama adalah menjaga netralitas dan independensi mereka.

Generasi muda harus berpegang pada prinsip-prinsip etika politik yang adil dan tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Mereka juga perlu memperhatikan risiko represi atau penindasan oleh pemerintah atau kekuatan politik lainnya.

Secara keseluruhan, peran generasi muda dalam dunia politik sangat penting untuk membangun masyarakat yang lebih adil, demokratis, dan responsive terhadap kebutuhan rakyat.

Dengan kritis, aktif, dan berperan sebagai agen perubahan, pemuda dapat membawa pengaruh positif dan menginspirasi generasi mendatang untuk terlibat dalam proses politik dengan tujuan memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil dan Makmur.

Generasi muda dapat membawa perubahan positif dan menginspirasi generasi mendatang untuk berpartisipasi dalam proses politik dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Namun penting ​untuk mengerti bahwa keputusan politik harus diambil tidak hanya untuk memfasilitasi perubahan, namun juga dengan taktik yang tepat berdasarkan alasan yang masuk akal.

Keputusan politik harus diambil tidak hanya untuk memfasilitasi perubahan, tetapi juga dengan taktik yang tepat dan berdasarkan alasan yang masuk akal.

Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menghadapi situasi demokrasi yang terancam atau berada dalam situasi yang tidak menguntungkan atau menurun:

Pertama, Meningkatan KesadaranPublik. Sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang peningkatan kesadaran publik, terkait demokrasi, hak-hak sipil, dan prinsip – prinsip dasar demokrasi.

Bisa dilakukan melalui kampanye, penyuluhan, dan penyediaan informasi yang jelas dan mudah diakses. Dengan meningkatkan kesadaran publik, diharapkan masyarakat akan lebih terlibat dan bertindak secara proaktif dalam memecahkan masalah tersebut.

Kedua, Ikut Serta Dalam Proses Politik. Masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam proses politik, dengan memberikan hak suara mereka dalam pemilihan umum, ikut serta dalam kegiatan sosial, dan memberikan pendapat mereka masing-masing.

Baca Juga :  Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Elite

Ketiga, Memperkuat Lembaga Dnemokrasi. Sangat penting memperkuat lembaga demokrasi seperti parlemen, system kehakiman independen, dan lembaga pengawas pemerintah untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.

Keempat, Menerapkan Hukum Reformasi. Reformasi hukum diperlukan untuk meningkatkan integritas system politik dan hukum, yang dapat digunakan untuk melemahkan demokrasi untuk meningkatkan integritas system politik dan hukum.

Kelima, Mengemukakan Pemikiran dan Ide. Masyarakat sangat perlu menentang tindakan penindasan dan penyalagunaan kekuasaan, dan harus terus menyuarakan pemikiran dan ide mereka.

Keenam, Kolaborasi Internasionai. Bekerjasama dengan organisasi internasional dan komunitas internasional dapat membantu memajukan kemajuan demokrasi.

Ketujuh, Mendorong Pemimpin Yang Berintegritas. Mendukung pemimpin yang menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan keadilan.

Kedelapan, Konsolidasi PemulihanDemokrasi. Setelah situasi-situasi telah stabil, konsolidasi penting dilakukan untuk memastikan demokrasi tetap kuat dan berfungsi dengan baik dalam jangka panjang.

Di era situasi yang sulit perlu ada kolaborasi antara para pejabat pemerintah, lembaga masyarakat sipil untuk memperkuat dan memajukan demokrasi.

Mahasiswa sangat berperan penting ketika demokrasi lemah atau terdapat beberapa peran generasi muda antara lain:

(1) Generasi muda sebagai agen perubahan. Generasi muda memiliki energi, ketenangan, dan kapasitas untuk membawa perubahan, sehingga mahasiswa kerap dianggap sebagai agen perubahan politik dan di masa yang akan datang.

(2). Suara Kritis. Pemuda kerap kali memiliki pola pikir kritis terhadap dunia politik dan pemerintahan, serta mampu mengartikulasi serta memberikan pendapat yang mereka miliki secara akurat.

(3). Mobilisasi Massa.pemudah juga memiliki kemampaun untuk pergerakan massa dalam aksi-aksi protes, kampanye, serta gerakan sosial dalam memperjuangkan prinsip demokrasi serta keadilan.

(4). Agenda Penelitian dan Agenda Pendidikan. Di perguruan tinggi generasi pemuda banyak mempelajari hal-hal terkait isu-isu politik, sosial dan sering melakukan penelitian terkait yang relevan.

Banyak dari generasi muda yang memberikan pendapat mereka serta menganalsis secara mendalam berkaitan dengan masalah-masalah tersebut.

(5). Kesadaran Generasi Muda. Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki semangat juang yang tinggi memiliki potensi besar menjadi pemimpin masa depan, melalui partisipasi, dalam gerakan demokratis, mereka mampu mengembangkan atau membangun kesadaran politik dan meningkatkan komitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi.

(6). Menjadi penghubung antara masyarakat sipil dan Pemerintah. Pemuda juga mempunyai kemampuan untuk berfungsi sebagai jembatan antara masyarakat sipil dan pemerintah, menyampaikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat kepada pihak yang membuat kebijakan.

(7). Membangun Solidaritas. Pemuda memiliki kemampuan untuk menciptakan solidaritas di tengah-tengah kelompok masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan semangat demokrasi dan tujuan demokrasi.

Sehingga pemuda membawa peran penting dalam menegakan prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan sosial bagi masyarakat apabila terdapat situasi dimana demokrasi lemah dan hancur.

Melihat hal-hal di atas timbul pertanyaan, “bagaimana peran generasi muda apakah generasi muda harus melawan pada kekuasaan yang semena-mena atau tunduk saja?”

Menjawab pertanyaan ini, pemuda memiliki peran penting sebagai agen perubahan, generasi muda ditantang dalam menghadapi situasi yang meminta mereka untuk tunduk dan patuh pada kekuasaan yang semena-mena atau melawan?

Dalam hal ini generasi muda memiliki tanggungjawab yang besar dalam mempertahankan keadilam dan hak-hak manusia serta nilai-nilai demokrasi. Ada banyak cara yang dapat dilakukan, untuk menyuarakan pendapat mereka baik melalui platform akademik, aktivisme, dan advokasi.

Mampu mencari dukungan, dalam memperjuangkan perubahan yang positif dalam kehidupan masyarakat. Peran aktif generasi muda mampu memberikan kekuatan yang memberikan perubahan positif dalam system demokrasi yang adil.

Kita semua mengetahui peristiwa 1998 yang pernah terjadi di Inonesia, dimana pemuda memiliki alasan tertentu yang sangat penting dalam melakukan perubahan politik, ketika mereka meruntukan rezim Soeharto.

Pertama, pemuda menjadi agen perubahan yang sangat aktif dan terorganisir dalam masyarakat. Mereka memiliki potensi pemikiran yang kritis dan akses pengetahuan yang baik melalui pendidikan yang mereka peroleh, dan memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapat serta pandangan yang mereka miliki.

Kedua, pemuda merupakan salah satu generasi yang mendapat pengaruh besar karena kebijakan politik dan sosial. Pemuda juga memiliki peran besar terhadap masa depan negara apabila menjadi penerus kepemimpinan di masa mendatang.

Ketiga, pemuda memiliki pengetahuan yang lebih banyak terkait isu-isu sosial dan politik dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap mereka. Kerap mereka sering menjadi pendorong perubahan dalam memperjuangkan keadilan dan demokrasi.

Salah satu cara untuk menyelamatkan demokrasi adalah membangun perlawanan. Ini bisa dimulai dengan membongkar penyalahgunaan kekuasaan melalui penggunaan hak angket.

Hak angket bukanlah alternative penegakan hukum pemilu menurut UU Pemilu. Ia adalah forum politik konstitusional sebagai cara warga melalui wakil-wakilnya untuk mendapatkan kejelasan tentang berbagai dugaan penyalahgunaan kekuasaan.

Sebab, demokrasi bukan hanya pemilu; dan demokrasi selalu membutuhkan perlawanan. Setelah ini, kelompok yang kritis terhadap penguasa harus bertahan dari upaya penjinakan” di dalam lembaga legislatif.

Sementara itu, hak berpendapat warga tidak boleh semakin dikecilkan. Apabila perlawanan tidak dibangun, demokrasi dan negara hukum hanya bungkusan.

Tunduk pada kekuasaan bukan selalu buruk, tetapi pemuda perlu memahami konsekuensinya dan memilih dengan bijaksana. Pemuda juga harus pertimbangkan, kapan harus melawan atau memperjuangkan perubahan demi kebaikan bersama. *

Penulis: Mahasiswi Prodi PGSD Unika St. Paulus Ruteng, Manggarai, Flores-NTT

Berita Terkait

Sepak Bola sebagai Puisi Sosial
Pidato Prabowo di PBB:  Suara  Global, Tanya dari Desa (Sebuah refleksi di Hari Tani Nasional)  
Estetika Harapan dari Tangan Perempuan Solor
Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Elite
Retret Kepemimpinan, Etika Politik dan Sensitivitas Publik
25 Tahun Anugerah Imamat dan Misi
“Janji Palsu di Tanah Suci”
Buku, Pemahaman dan Tindakan Destruktif
Berita ini 32 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 16:48 WITA

Sepak Bola sebagai Puisi Sosial

Kamis, 25 September 2025 - 08:10 WITA

Pidato Prabowo di PBB:  Suara  Global, Tanya dari Desa (Sebuah refleksi di Hari Tani Nasional)  

Rabu, 24 September 2025 - 15:46 WITA

Estetika Harapan dari Tangan Perempuan Solor

Rabu, 24 September 2025 - 13:54 WITA

Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Elite

Selasa, 23 September 2025 - 20:26 WITA

Retret Kepemimpinan, Etika Politik dan Sensitivitas Publik

Berita Terbaru

Anselmus Dore Woho Atasoge

Nusa Bunga

Sepak Bola sebagai Puisi Sosial

Kamis, 25 Sep 2025 - 16:48 WITA

Bupati Ngada, Raymundus Bena

Nusa Bunga

Kabupaten Ngada Tuan Rumah Festival Gayain 2025

Kamis, 25 Sep 2025 - 11:37 WITA