BAJAWA, FLORESPOS.net-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mencanangkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.
Pencanangan dilakukan dengan pemberian Vaksin Polio kepada sejumlah anak TK oleh Bupati Ngada Andreas Paru, Wakil Bupati Raymundus Bena, Kasdim 1625 Ngada Kapten Inf Supriyanto, Sekda Ngada Theodisius Yosefus Nono, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada dr.Yovita Maria Bernadette Moi, MM serta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ngada, Ny.Cecilia Sarjiem Paru.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, dr.Yovita Maria Bernadette Moi, MM atau disapa dr. Ati Due dalam laporan saat pencanangan, Senin (22/7/2024) di Halaman Kantor Bupati mengatakan secara klinis penyakit polio adalah anak di bawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut.
Penyebaran penyakit ini melalui kotoran manusia atau tinja yang terkontaminasi.
Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit serta bisa menyebabkan kematian karena kelumpuhan otot-otot pernafasan terinfeksi yang tidak segera ditangani.
Kejadian luar biasa Polio tipe 2 sejak akhir tahun 2022 hingga saat ini dilaporkan terjadi di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah dan papua pegunungan.
Status KLB belum dicabut karena kasus masih saja terjadi. Selain kasus Polio tipe 2, kata dr Ati Due, kasus Polio tipe 1 juga dilaporkan di Provinsi Papua Tengah. Karena itu, dibutuhkan upaya respon imunisasi yang masih dengan cakupan tinggi dan merata untuk memutuskan transmisi virus Polio.
Kata dr Ati Due, sehubungan hal itu dan dalam rangka memutus transmisi virus Polio juga meningkatkan imunitas terhadap Polio serta penanggulangan Kejadian Luar Biasa Polio, maka perlu dilakukan pemberian Imunisasi Novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nPOV2) melalui PIN Polio.
Dijelaskannya pula, bahwa PIN Polio diberikan untuk seluruh anak usia 0 sampai 7 tahun dengan sasaran Kabupaten Ngada 25.043 anak.
Mekanisme pelaksanaan pemberian PIN Polio diberikan sebanyak dua kali atau dua dosis dengan interval pemberian antara dosis pertama dan dosis kedua, yakni 14 hari/2 minggu.
Kata dr. Ati Due, dosis pertama dari tanggal 23 sampai 29 Juli 2024 dan pelaksanaan sistem dosis pertama dari tanggal 30 Juli sampai 3 Agustus 2024.
Dosis kedua dari tanggal 6 sampai 12 Agustus 2024 dan sweeping dosis kedua mulai dari tanggal 3 sampai 17 Agustus 2024.
Bupati Ngada Andreas Paru dalam sambutan mengatakan penyakit Polio sangat berbahaya dan anak-anak Ngada harus bebas dari penyakit Polio.
Pencanangan itu, menurutnya bukan sekadar ceremony, tetapi diharapkan dapat ditindaklanjuti agar semua anak yang layak diberikan Polio dapat menerimanya.
Pemerintah, kata Bupati Andreas memberikan perhatian serius dan setiap anak wajib diberikan.
Kepada semua pihak turut membantu menyukseskan ini dan mendukung kegiatan pada Dinas Kesehatan agar dapat menjelaskan program PIN itu.
Kepada jajaran kesehatan, Bupati Andreas meminta melakukan koordinasi yang baik dengan Pemerintah Desa dan Kelurahan serta para Kader sehingga jangan sampai ada anak yang tidak memperoleh imunisasi.
“Ini adalah hal yang penting dan mendapat perhatian khusus karena menyangkut generasi kita ke depan sehingga kualitasnya baik,” pintanya.
Sementara kepada jajaran pendidikan, Bupati Andreas meminta melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan agar proses PIN Polio tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan semua anak dapat diimunisasi.
Pencanangan diawali pelepasan balon oleh Bupati Ngada bersama sejumlah anak dari TK Negeri Harapan Bangsa dan dilanjutkan pemberian imunisasi Polio. *
Penulis: Wim de Rozari I Editor: Wentho Eliando