Oleh: Anselmus DW Atasoge
MEDIA Florespos.ner, 9 Oktober 2025 menayangkan artikel sahabatku Vinsensius Crispinus Lemba yang sedang studi doktoral di Universitas Negeri Jakarta. Judul artikelnya ‘Menata Arah Pendidikan dengan Pikiran Strategis’.
Tulisan ini menguraikan pentingnya perencanaan strategis dalam pendidikan sebagai proses berpikir sistematis yang melibatkan data, visi, dan partisipasi kolektif.
Menurut Vicky Lemba (demikian, kami biasanya menyapanya), perencanaan berfungsi sebagai peta arah yang menuntun lembaga dan individu menuju mutu pembelajaran.
Berbagai model perencanaan seperti PPBS (Planning, Programming, Budgeting System), partisipatif, dan sistemik menunjukkan bahwa strategi pendidikan memiliki dasar filosofis yang berbeda.
Dalam era disrupsi, kapabilitas institusi untuk beradaptasi dan berinovasi menjadi kunci keberhasilan. Menurutnya, perencanaan juga menyentuh ranah pribadi, mendorong setiap insan pendidikan untuk berpikir terukur dan bertindak konsisten.
Ketika semua pihak terlibat aktif, pendidikan tumbuh sebagai gerakan bersama yang membentuk ekosistem pembelajaran yang hidup dan bermakna.
Tulisan berikut ini mencoba memperdalam artikel Vinsensius dari perspektif filsafat pendidikan. Semoga sungguh memperdalam bukan ‘mengaburkan’ apa yang telah dipikirkannya melalui artikelnya.
Perencanaan strategis dalam pendidikan tidak hanya berkutat pada bidang manajemen. Ia menyentuh sesuatu yang lebih mendalam yakni cara manusia memahami tujuan belajar. Dalam filsafat pendidikan, perencanaan merupakan ‘cara berpikir tentang manusia dan masa depan’.
Setiap strategi menyimpan pandangan tentang hakikat peserta didik. Jika strategi hanya berisi ‘angka dan target’, maka peserta didik hanya dilihat sebagai ‘objek’.
Jika strategi mengandung ‘nilai dan arah hidup’, maka peserta didik hadir sebagai ‘subjek’. Dari titik inilah, refleksi filosofis dalam dan tentang perencanaan diletakkan sisi urgensitasnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya











