ENDE, FLORESPOS.net-JPIC SSpS Flores Bagian Timur bersama umat lintas agama, tokoh agama, organisasi masyarakat dan pemerintah melaksanakan kegiatan seribu lilin untuk perdamaian tanah air di Kabupaten Ende.
Acara ini dilaksanakan di halaman kantor Bupati Ende, Jumat (12/9/2025) sore hingga malam.
Acara ini digagas oleh JPIC SSpS Flores Bagian Timur karena melihat situasi negara yang kurang kondusif karena kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat kecil dan miskin.
JPIC SSpS Flores Bagian Timur melaksanakan aksi solidaritas bersama untuk mendoakan tanah air dalam acara “seribu lilin untuk perdamaian tanah air dan situasi bangsa saat ini”.
JPIC SSpS Flores Bagian Timur dalam seruan moralnya yang dibacakan oleh koordinator JPIC, Sr Wilhelmina Kato SSpS menyatakan.
1. Turut berbelasungkawa bersama beberapa korban yang telah berpulang dari awal demonstrasi hingga hari ini. Semoga, jiwanya beristirahat dalam damai dan kepada seluruh keluarga diberi Rahmat kekuatan dan penghiburan.
2. JPIC mengingatkan kepada seluruh wakil rakyat, pemerintah dan para penegak hukum, masyarakat, TNI, Polri di Kabupaten Ende, bangunlah komunikasi yang lebih manusiawi dan tanpa kekerasan karena kekerasan akan melahirkan kekerasan baru yang dapat merugikan kita semua di masa yang akan datang.
3. JPIC mendorong pemerintah dan wakil rakyat untuk secepatnya menyiapkan lapangan kerja bagi masyarakat sebagai antisipasi lonjaknya jumlah perdagangan orang dari Kabupaten Ende, karena kabupaten Ende telah dinyatakan darurat trafficking dan kita telah menerima 16 peti mati secara beruntun.
4. JPIC mendesak pemerintah dan DPRD untuk segera menghadirkan unit pelayanan satu atap sebagai salah satu cara untuk mencegah meningkatnya perantau ilegal dan secepatnya menghadirkan perda perdagangan orang, perbup dan perdes sebagai bentuk kepedulian terhadap isu human trafficking.
Dengan terbentuknya TP2D dibidang Harmonisasi Regulasi dan Ketenagakerjaan, pemerintah telah menyiapkan langkah konkret terkait dengan regulasi perlindungan pekerja migran. Disnaker dan Bagian Hukum harus menjadi ujung tombak.
5. JPIC mengajak, mengingatkan, menegaskan kepada wakil rakyat, pemerintah dan TNI, Polri agar jujur mengintrospeksi diri, refleksi tugas dan tanggung jawab masing – masing demi terciptanya masyarakat adil, damai dan sejahtera.
Kegiatan ini diisi dengan doa bersama, puisi dan renungan, seruan moral dari perempuan lintas agama (Pelita) Ende,
seruan perdamaian di tengah situasi bangsa saat ini dan dilanjutkan dengan penyalaan seribu lilin.
Kegiatan atau aksi damai ini dihadiri Bupati dan wakil, Ketua DPRD dan anggota, Ketua PKK Ende, Wakapolres Ende dan anggota, TNI, tokoh masyarakat, tokoh agama, biarawan biarawati, pemerintah, relawan JPIC serta organisasi masyarakat lainnya.*
Penulis : Willy Aran
Editor : Wentho Eliando