ENDE, FLORESPOS.net-Wisuda sarjana Universitas Flores (Uniflor) periode genap 2023-2024 berhasil menciptakan sejarah bagi kampus terbesar di daratan Flores-Lembata.
Salah seorang lulusan atau wisudawati atas nama Muzia Devia Sari dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia lulus dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sempurna alias 4,0.
Selain itu ada tiga lulusan lainnya diwisudakan tanpa skripsi. Ketiganya menyelesaikan tugas akhir melalui jalur Program Kreatif Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM RSH).
Mereka melakukan penelitian mengikuti program Kemendikbudristek dan berhasil menyelesaikan tugas penelitian sehingga nilai PKM RSH tersebut dikonversi atau rekognisi menjadi nilai skripsi.
Tiga sarjana baru yang diwisudakan tanpa skripsi dan mengikuti jalur PKM RSH itu antara lain Emarensiana Woe dan Syintia Fayudita Nato dari Prodi Pendidikan Matematika dan Novianti Puspita Sari dari Prodi Pendidikan Fisika.
Emerensiana Woe, S.Pd salah satu lulusan tanpa skripsi mengatakan ia memilih jalur PKM RSH sebagai jalur alternatif untuk melahirkan skripsinya.
Ia memanfaatkan program penelitian dan proyek kolaboratif dan berhasil menunjukkan kemampuannya dalam menerapkan teori matematika dalam kehidupan nyata.
“Saya percaya bahwa belajar tidak selalu harus di ruang kelas. Pengalaman lapangan dan kolaborasi dengan dosen serta teman-teman sangat membantu saya memahami konsep-konsep yang diajarkan,” katanya.
Dikutip dari publikasi.Uniflor.ac.id, Emerensiana mengatakan selama studi dia bersama kedua rekannya terlibat dalam beberapa proyek penelitian yang berfokus pada guru penggerak di kota Ende.
Salah satu proyeknya meraih pendanaan hibah dari Kemendikbudristek RI melalui Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH).
Judul penelitian yang diangkat adalah Indentifikasi Permasalahan Guru Penggerak Terhadap Peningkatan Literasi dan Numerasi Siswa Sekolah Dasar di Ende.
Judul ini berhasil menarik perhatian Kemendikudristek RI. Proyek ini tidak hanya mengasah keterampilan analitisnya, tetapi juga membekalinya dengan pengalaman praktis yang sangat berharga.
Meskipun tidak menulis skripsi mereka tetap memenuhi semua persyaratan akademis lainnya dan meraih predikat pujian. Nilai dan bobot SKS di PKM-RSH memenuhi syarat minimal untuk rekognisi/konversi.
Karya pengganti tugas akhir skripsi antara lain Karya Sastra, Penghargaan Film Internasional, Karya Ilmiah PKM, Juara Lomba Nasional dan Internasional, Juaran Pimnas, dan Publikasi Artikel Ilmiah.
Dosen Pembimbing PKM-RSH oleh Emma dan teman-teman dalah Lely Suryani, B.A. (Hons)., M.A. mengatakan bangga karena selain pintar di bidang akademik, Emma juga menguasai banyak soft skills yang juga dipelajarinya di UKM Jurnalistik Uniflor.
“Emma juga punya attitude yang sangat baik. Saya berharap Emma dapat sukses ke depannya, mengaplikasikan ilmunya di masyarakat,” tutup Lely.
Upacara wisuda dihadiri oleh keluarga, teman, dan rekan-rekan Emma, yang memberikan dukungan penuh.
Momen bahagia ini menjadi bukti bahwa dengan tekad dan kerja keras, setiap mahasiswa dapat mencapai impian mereka, meskipun harus melewati rintangan yang tidak terduga. *
Penulis : Willy Aran
Editor : Wentho Eliando