MAUMERE, FLORESPOS.net-Lembaga DPRD Sikka dalam rapat paripurna istimewa II masa sidang II tahun sidang 2024/2025 dengan agenda pidato perdana bupati Sikka masa jabatan 2025-2030 menyampaikan beberapa hal.
Dalam sidang paripurna Senin (3/3/3025) yang dipimpin wakil ketua DPRD Sikka, Gorgonius Nago Bapa, DPRD Sikka memaparkan berbagai persoalan yang saat ini dihadapi pemerintah Kabupaten Sikka.
“Masih banyak persoalan di Kabupaten Sikka seperti tingginya angka putus sekolah, rendahnya kualitas pendidikan serta keterbatasan akses pendidikan,” sebut Us Bapa sapaannya.
Us menegaskan masalah kemiskinan di Kabupaten Sika masih menjadi salah satu masalah utama pembangunan dimana menurut data BPS tahun 2024, angka kemiskinan di Kabupaten Sika mencapai 11,89 persen.
Selain itu sebutnya, meningkatnya angka kriminalitas dan pengangguran, kehadiran Bupati dan wakil bupati yang baru, diharapkan mampu membawa solusi baru.
Hal ini kata dia, seiiring dengan janji satu keluarga satu sarjana serta pemberian rumah layak huni yang menjadi salah satu upaya mengatasi kemiskinan bagi masyarakat kurang mampu.
“Hal ini diharapkan menjadi bukti nyata demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sikka,” ungkapnya.
Us mengegaskan, hal lain yang juga masih perlu dijadikan perhatian yaitu ketiadaan dokter anestesi pada RSUD TC Hillers Maumere dan pelayanan kesehatan yang tidak cepat kepada masyarakat.
DPRD Sikka menyoroti juga penurunan angka stanting, konflik lahan HGU Nangahale di Kecamatan Talibura yang sampai saat ini belum dapat terselesaikan.
Ia menyampaikan, banyak persoalan lainnya yang menjadi rekomendasi DPRD Sikka yang perlu menjadi perhatian agar dpaat diselesaikan sesuai perundang-undnagan yang berlaku.
Penulis : Ebed de Rosary (Kontributor)
Editor : Wentho Eliando
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya