LARANTUKA, FLORESPOS.net-Kepolisian Resor (Polres) Flores Timur telah turun melakukan penyelidikan dugaan penyalagunaan logistik bantuan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang sempat beredar dan menjadi pembicaraan publik di wilayah itu.
“Kami sudah turunkan penyidik untuk melakukan penyelidikan melalui keterangan para saksi dan pihak-pihak terkait lainnya berkaitan dugaan penyalagunaan logistik bantuan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki,” kata Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita dalam keterangan kepada wartawan di aula Setda Flores Timur, Rabu (8/1/2025) siang.
Pemda Flores Timur melalui Penjabat Bupati Sulastri H.I Rasyid dan Sekretaris Daerah (Sekda) Petrus Pedo Maran didampingi pimpinan Forkompimda di antaranya Kapolres Flores Timur, I Nyoman Putra Sandita dan Dandim 1624 Flores Timur, Letkol Inf M. Nasir Simanjuntak secara khusus menggelar konverensi pers terkait penangangan dan dugaan penyalagunaan logistik bantuan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Kapolres Nyoman Sandita mengatakan, sejak beredar isu tersebut di tengah masyarakat dan terpublikasi melalui media terkait informasi dugaan penyalagunaan logistik bantuan, pihaknya langsung membentuk tim penyidik dan melakukan penyelidikan di lapangan.
“Sampai saat ini, Kasat Reskrim dan Penyidik sudah dua hari melakukan pemeriksaan lapangan. Pemeriksaan saksi-saksi. Diambil keterangan mulai dari pihak yang bertanggungjawab di Posko Ile Gerong, yang bertanggungjawab di gudang logistik posko, termasuk aparatur desa dan warga setempat,” katanya.
Kapolres Nyoman Sandita juga mengatakan, selain di Posko Ile Gerong yang dihuni oleh 178 penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Penyidik juga mengkonfirmasi pada 4 posko lain.
“Kita cek juga bagaimana proses distribusi dan penerimaan logistik bantuan di 4 posko lainnya. Semuanya tercatat dan dicatat di masing-masing posko. Saya juga cek sendiri dan semua tercatat dan dicatat di masing-masing posko. Di Posko Ile Gerong, ada pengungsi mandiri di rumah warga. Ini yang masih didalami penyidik,” katanya.
Kapolres Nyoman Sandita mengatakan, hingga kini penyelidikan masih berlangsung, maka pihaknya belum menyimpulkan. Namun katanya, dari hasil penyelidikan sementara Penyidik, semua logistik yang masuk dan keluar tercatat dan dicatat di posko-posko masing-masing.
Ia menegaskan, jika ditemukan ada indikasi tindak pidana maka pihaknya harus menindaktegas. Ia juga berjanji akan menyampaikan hasil penyelidikan dugaan penyalahgunaan logistik bantuan tersebut kepada publik Kabupaten Flores Timur.
“Penyidik masih butuh alat bukti tambahan. Kalau kita temukan dan ada indikasi tindak pidana, karena ini kasus hukum maka itu harus bertindak tegas dan proses. Tidak boleh main-main. Ini situasi bencana dan kita mendapat perhatian pimpinan pusat,” kata Kapolres Nyoman Sandita.
Sementara itu Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri H.I. Rasyid pada kesempatan yang sama menegaskan, informasi dugaan penyalahgunaan logistik bantuan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Lak-laki itu tidak benar.
Pasalnya, kata Sulastri Rasyid, semua proses penerimaan dan pengeluaran logistik baik posko lapangan maupun pengungsian mandiri tercatat dan dicatat dalam pembukuan.
“Semua logistik bantuan yang masuk dan keluar dicatat dengan baik di masing-masing posko termasuk posko induk. Pengeluaran logistik bantuan dilakukan berdasarkan permintaan yang diajuhkan dan dihitung secara cermat. Semua proses dijalankan sesuai prosedur dengan pengawasan,” katanya.
Sebelumnya sempat beredar isu dan informasi di tengah masyarakat baik di lokasi posko-posko warga penyintas maupun publik Flores Timur terkait dugaan penjualan logistik bantuan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggungjawab. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Anton Harus