ENDE, FLORESPOS.net-Banjir rob kembali menerjang wilayah selatan Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di wilayah Kecamatan Ende Selatan. Banjir rob terjadi pada Rabu (18/12/2024) malam sekitar pukul 23.00 Wita.
Warga yang bermukim di pesisir pantai yang terdampak terjangan air laut sempat mengungsi ke tempat aman.
Pantauan Florespos.net, Kamis (19/12/2024) di wilayah pesisir tepatnya di Kelurahan Paupanda, Kecamatan Ende Selatan beberapa rumah milik warga rusak berat diterjang air laut.
Warga mengatakan air laut naik sekitar lima puluh meter dari bibir pantai ke pemukiman dan menggenangi rumah serta pemukiman. Perabot rumah tangga seperti peralatan dapur, meja dan kursi plastik hanyut terbawa air laut.
“Tadi malam cukup parah, air laut naik sampai ke jalan. Warga disini sempat mengungsi ke rumah yang aman,” kata Diana Abdul Gani, Warga RT 06, RW 03 Kelurahan Paupanda, Ende Selatan.
Diana mengatakan wilayah pemukiman yang terdampak parah yaitu RT 05 dan 06 Kelurahan Paupanda. Puluhan rumah warga sempat terendam air. Perabot rumah seperti piring, gelas, meja dan kursi hanyut dibawa air.
“Ada rumah yang piring, gelas, meja dan kursi serta perabot lainnya dibawa air laut,” katanya.
Diana mengatakan banjir rob sering terjadi pada setiap tahun maka warga mengharapkan pemerintah membangun tembok penahan ombak di sepanjang pantai.
“Kami sangat berharap pemerintah bisa bangun tembok penahan. Jangan tunggu korban manusia baru bangun,” katanya.
14 Rumah Rusak Berat
Camat Ende Selatan, Daud Laba dikonfirmasi Florespos.net, Kamis (19/12/2024) sore mengatakan sebanyak 54 KK terdampak banjir rob dan 14 rumah milik warga rusak berat dengan rincian sebelas rumah di RT 05 dan tiga rumah di RT 06 Kelurahan Paupanda, Kecamatan Ende Selatan.
Dikatakannya, bahwa saat ini warga terdampak dan sekitarnya sedang gotong royong memperbaiki rumah warga yang rusak parah. Beberapa warga masih enggan kembali ke rumah karena takut terjadi banjir rob lagi.
“Kita tidak tau akan terjadi lagi atau tidak. Untuk sementara kita imbau warga agar waspada dan mencari tempat yang aman dulu,” katanya. *
Penulis : Willy Aran
Editor : Wentho Eliando