ENDE, FLORESPOS.net-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kabupaten Ende, Provinsi NTT, Mensi Tiwe merespon keluhan dari SDK Toba, Desa Roga, Kecamatan Ndona Timur seperti yang diberitakan oleh media.
Kepada Florespos.net, Rabu (20/11/2024) siang, Mensi Tiwe mengatakan Dinas P dan K merespon keluhan tersebut dan akan diprioritaskan.
Namun, tegas Mensi, sebagai kepala Dinas P dan K Ende ia memberikan gambaran bahwa dalam manajemen pendidikan hal tersebut mesti dilaporkan oleh kepala sekolah dan pihak sekolah dalam dokumen Dapodik Sarana dan Prasarana.
“Gambaran dalam manajemen pendidikan informasi yang paling pertama itu kepala sekolah menginput seluruh aset dalam Dapodik Sarana dan Prasarana agar bisa diketahui,” katanya.
Selain itu, kata Mensi, pihak sekolah juga bisa melakukan pendekatan dengan jalur bersurat ke Dinas PK terkait dengan kondisi di sekolah tersebut.
Meski demikian Kadis P dan K Ende menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan sekolah yang telah menginformasikan kondisi di sekolah tersebut melalui media kepada pemerintah.
“Terima kasih, ini catatan baik untuk kami rencanakan lagi di tahun yang akan datang. Kami akan prioritaskan,” kata Kadis P dan K Ende.
Diberitakan sebelumnya di media ini potret pendidikan di Kabupaten Ende, Provinsi NTT masih memprihatinkan khususnya sekolah-sekolah yang berada di luar kota.
Kondisi ini terlihat di SDK Toba, Desa Roga Kecamatan Ndona Timur. Gedung kelas atau ruang belajar di sekolah itu sangat memprihatinkan dan tidak layak lagi.
Namun para guru dan siswa di lembaga pendidikan harus berdamai dengan situasi karena tidak ada ruangan kelas lagi yang digunakan untuk aktivitas belajar mengajar.
“Kami harus gunakan satu ruangan untuk dua rombongan belajar dengan cara disekat karena yang lain sudah rusak parah,” kata Kepala SDK Toba, Hendrika Rae kepada wartawan, Sabtu (15/11/2024).
Hendrika mengatakan kondisi saat ini satu ruangan kelas dibagi atau disekat untuk dua rombongan belajar yang disekat dengan lemari buku. Cara itu dilakukan oleh sekolah karena kekurangan ruangan kelas.
“Saat ini hanya empat ruangan kelas karena dua lainnya dalam kondisi rusak parah,” katanya.
Ia juga mengatakan dari empat ruangan yang digunakan tersebut saat ini atap sengnya sudah dalam kondisi bocor dan saat hujan aktivitas belajar di sekolah itu terpaksa dihentikan.
Pihak sekolah berharap pemerintah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bisa melihat dan memperhatikan sekolah ini.
SDK Toba di Desa Roga Kecamatan Ndona Timur adalah salah satu sekolah tua yang berdiri sejak tahun 1965 lalu.
Informasi yang dihimpun media ini para guru yang mengabdi di sekolah ini sebanyak delapan orang, satu orang pegawai negeri sipil sedangkan yang lainnya guru komite dan honor.
Gaji guru honor di sekolah ini dibayar per semester atau enam bulan dengan kisaran Rp 500-Rp 600 ribu. Gaji itu pun diterima guru jika orangtua siswa lancar membayar uang komite.*
Penulis : Willy Aran
Editor : Wentho Eliando