MAUMERE, FLORESPOS.net-Jaringan telekomunikasi khususnya internet di wilayah pedalaman Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih menjadi masalah yang cukup serius bagi dunia pendidikan. Masalah itu dialami para siswa dan guru Sekolah Dasar (SD) Negeri Watu Lagar, Desa Watu Merak, Kecamatan Doreng.
Para guru dan siswa di lembaga pendidikan milik pemerintah daerah itu terpaksa turun ke Kota Maumere, pusat Kabupaten Sikka, untuk mengikuti simulasi ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Mereka membawa laptop, alas tidur dan perlengkapan lainnya menumpang kendaraan sejauh 30 kilometer dan harus menginap semalam di rumah Kepala Sekolah yang berada di Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok.
“Kemarin sore, saya bawah anak-anak kelas 5 turun Kota Maumere di rumah saya agar hari ini anak-anak bisa ikut simulasi ANBK,” kata Marieta Ivoni Balik Kepala SDN Watu Lakar di Maumere, Senin (14/10/2024) siang.
Ivoni Balik mengatakan, di wilayah desa tempat sekolahnya sudah dibangun tower telekomunikasi, tetapi bukannya lebih baik malah bertambah parah dari sebelumnya.
“Sebelumnya kami bisa simulasi hingga ujian ANBK di sekolah. Itu kami terima jaringan internet jaringan telkomsel dari wilayah Kecamatan Bola. Namun kali ini, bukannya lebih bagus, malah tambah hancur jaringan internet,” katanya.
Menurut Ivoni Balik, masalah ini sudah berlangsung selama satu tahun. Terkait ini, pihaknya sudah menyampaikan keluhan ke pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sikka, namun hingga kini belum ada upaya perbaikan jaringan telekomunikasi di wilayah itu.
“Kalau tahun lalu, kami harus jalan kaki 3 kilometer ke desa tetangga agar anak-anak bisa ujian ANBK. Karena belum ada upaya perbaikan, maka kali ini kami terpaksa turun ke Kota Maumere agar siswa bisa ikut simulasi,” katanya.
Ivoni Balik menambahkan, selain telah berkomunikasi dengan pihak Dinas Pendidikan setempat, pihak sekolah juga telah mencari kantor perusahaan yang memasang tower di wilayahnya untuk membuat pengaduan. Namun tidak ada di Kota Maumere.
“Pak kami berharap, dengan diberitakan kondisi ini, pihak pemerintah pusat maupun perusahaan pemilik tower dalam hal ini XL bisa memperbaiki jaringan agar anak didik kami tidak kesulitan dan melaksanakan ujian ANBK yang akan dilaksanakan pasa 28 Oktober mendatang,” harapnya. *
Penulis : Shinto Koban (Kontributor)
Editor : Wentho Eliando