ODHA di Manggarai Barat Dikucilkan di Sawah

- Jurnalis

Senin, 23 September 2024 - 14:11 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Launching Buku HIV-AIDS dan Kita di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Launching Buku HIV-AIDS dan Kita di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) diduga ada yang dikucilkan di sawah oleh keluarga karena merasa malu. Keluarga mencapnya bahwa itu kutukan, aib, juga takut menular.

Hal itu terkuak saat launching buku “HIV-AIDS dan Kita” buatan Tim Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Manggarai Barat, bertempat di Rumah Adat Mabar- Center Labuan Bajo Mabar Nusa Tenggara Timur (NTT) baru-baru ini.

Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Mabar, Bernadus Barat Daya, penderita HIV-AIDS haram hukumnya dikucilkan, karena itu mempercepat kematiannya akibat tekanan psikologis, meninggal karena tekan batin.

Baca Juga :  Lancar, Progres Fisik 40 Persen Proyek Jalan Nasional Ruteng-Reo, Manggarai

Sebaliknya penderita HIV-AIDS harus disuport oleh keluarga, tak terkecuali sahabat, handaitaulan, kenalan. Dengan begitu sang penderita terhibur, itu bikin dia umur panjang. Penderita HIV-AIDS juga harus minum minum obat secara teratur dan berbagai cara positif lainnya.

Sekretaris KPA Manggarai Barat, Dr. Bernadus Barat Daya

Oleh sebab itu, demikian Barat Daya yang juga dosen Hukum di salah satu perguruan tinggi di tanah air itu, tidak boleh stigma, bersikap diskriminasi serta mengucilkan penderita HIV-AIDS.  Itu bikin penderitanya jadi umur pendek.

Baca Juga :  Aktivis Masyarakat Adat Desak Kementerian Kehutanan Evaluasi SK 357 Tahun 2016

Media penularan HV-AIDS antara lain melalu jarum suntik, pisau cukur, dan hubungan seksual. Oleh sebab itu jauhi medium-medium tersebut, setialah pada pasangan, jaga si “joni”, jangan jajan sebarang dan lain-lain.

Di Manggarai Barat, kata Barat Daya yang doktor hukum tersebut, jumlah penderita HIV-AIDS Mabar terkini yakni lebih dari 100 orang.

Hadir pada kesempatan itu antara lain drg. Carolus Both asal RSUD Komodo, John Kadis, Fransiskus Ndejeng, dan sebagainya. *

Penulis : Andre Durung

Editor : Anton Harus

Berita Terkait

Kotak Suara Pilkada Serentak Tiba di Sikka
Rabies Renggut Nyawa Siswa Sekolah Dasar di Manggarai Timur
Ini Pimpinan DPRD Ende, Satu Wajah Lama dan Dua Wajah Baru
Tim Dosen Citra Bakti Ngada Gelar Pengabdian Pendampingan Pendidikan Kesehatan
Capping Day Prodi Keperawatan Ende, 58 Mahasiswa Ucapkan Janji Sebelum Praktik Lapangan
Jaringan Internet Hambat Ujian ANBK, Yos De Peskim: Bukti Kelemahan Pemda Sikka
Malam Ini China Vs Indonesia: STY Sebut 2 Faktor Kunci Penentu Hasil Akhir
Uskup Budi Kleden Kunjungi Yasukda dan STIPER-FB
Berita ini 123 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 15 Oktober 2024 - 23:43 WITA

Kotak Suara Pilkada Serentak Tiba di Sikka

Selasa, 15 Oktober 2024 - 22:41 WITA

Rabies Renggut Nyawa Siswa Sekolah Dasar di Manggarai Timur

Selasa, 15 Oktober 2024 - 16:11 WITA

Ini Pimpinan DPRD Ende, Satu Wajah Lama dan Dua Wajah Baru

Selasa, 15 Oktober 2024 - 15:07 WITA

Tim Dosen Citra Bakti Ngada Gelar Pengabdian Pendampingan Pendidikan Kesehatan

Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:49 WITA

Capping Day Prodi Keperawatan Ende, 58 Mahasiswa Ucapkan Janji Sebelum Praktik Lapangan

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Kotak Suara Pilkada Serentak Tiba di Sikka

Selasa, 15 Okt 2024 - 23:43 WITA

Kadis Kesehatan Manggarai Timur, Dokter Surip Tintin

Nusa Bunga

Rabies Renggut Nyawa Siswa Sekolah Dasar di Manggarai Timur

Selasa, 15 Okt 2024 - 22:41 WITA

Nusa Bunga

Ini Pimpinan DPRD Ende, Satu Wajah Lama dan Dua Wajah Baru

Selasa, 15 Okt 2024 - 16:11 WITA