ENDE, FLORESPOS.net – Balai Taman Nasional Kelimutu (BTNK) tetap membuka kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Kelimutu (TNK) meski status Gunung Api Kelimutu dinyatakan naik level oleh PVMBG dari normal ke Level II Waspada pada Jumat 24 Mei 2024.
BTNK tetap membuka kunjungan wisatawan namun tetap mengikuti rekomendasi dari PVMBG Bandung.
Ini Imbauan dari BTNK kepada Pengunjung pasca status Gunung Kelimutu naik Level II Waspada.
Melalui surat imbauan yang dikeluarkan oleh Kepala BTNK Ende, Budi Mulyanto, Jumat (24/5/2024) malam menyatakan tentang pembatasan areal kunjungan wisata alam di danau Kelimutu.
Menindaklanjuti Surat Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor: 712.Lap/GL.03/BGV/2024 Perihal Penyampaian Peningkatan Tingkat Aktivitas Gunung Kelimutu, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Levei I (Normal) ke Level II (Waspada) maka disampaikan hal-hal sebagai berikut:
Setiap pengunjung dilarang mendekati bibir kawah Danau 1 dan Danau 2 sejauh radius 250 meter.
Pengunjung hanya diperkenankan menuju puncak Kelimutu jika Ingin menikmati panorama.
Pengunjung diimbau memakai masker dan membawa air minum selama berkunjung di Taman Nasional Kelimutu.
Apabila sewaktu-waktu terjadi kenaikan status menjadi Level III (Awas) dan berdampak pada keselamatan pengunjung, maka Balai TN Kelimutu akan melaksanakan penutupan sementara kunjungan wisata alam ke Danau Kelimutu sampai dinyatakan status ke Level I (Normal) atau aman dikunjungi.
Tentang Gunung Kelimutu
Gunung Kelimutu merupakan gunung api tipe strato dengan ketinggian 1384,5 m di atas permukaan laut. Secara geografis Gunung Kelimutu terletak pada posisi koordinat 08o45’30”LS dan 121o50’00BT. Secara administratif Gunung Kelimutu berada di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gunung Kelimutu diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan (PGA) yang berlokasi di Kampung Kolorongo, Desa Koa Nora, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Gunung Kelimutu memiliki 3 danau kawah, yaitu Kawah 1 (Tiwu Ata Polo), Kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri) dan Kawah 3 (Tiwu Ata Bupu).
Sejarah erupsi Gunung Kelimutu tercatat sejak tahun 1867 dan memiliki interval erupsi berkisar 1-73 tahun.
Erupsi terakhir terjadi pada bulan Juni tahun 1968 berupa erupsi freatik di Kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri) dengan didahului desisan suara dan semburan air coklat kehitaman di bagian barat danau.*
Penulis:Willy Aran/Editor: Anton Harus