RUTENG, FLORESPOS.net-Kondisi kompleks bangunan pasar Inpres Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT, seperti menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
Titik yang parah sampahnya itu pada blok bangunan pasar yang dulunya menjadi tempat terminal kota. Sampah berserakan tidak saja di lantai, juga dalam got dan di atas tempat jualan.
Pantauan Florespos.net, Kamis (21/9/2023), blok bangunan tidak banyak ditempati pedagang. Karena kosong, maka penghuni pasar membuang sampahnya begitu saja di tempat itu sehingga menjadi sangat kotor.
Dua turis yang ingin menikmati suasana pasar Inpres Ruteng, ketika tiba pada titik itu tampak terlihat menutup hidung dan mengambil langkah cepat untuk menjauh lokasi tersebut.
Seorang warga, Dami Sagu mengatakan, kondisi Pasar Inpres Ruteng memang masih jauh sekali dari ideal, yakni kondisi yang bersih, rapi, dan tertata baik.
“Paling dasar soal kebersihan. Masih sangat jauh. Buktinya, rata-rata got jadi tempat buang sisa jualan,” katanya.
Paling buruk sekarang ini, pada blok bangunan yang dulunya terminal kota. Aneka sampah dibuang begitu saja. Sampah berserakan di lantai, di atas tempat jualan, hingga dalam saluran pembuangan.
Dikatakan, siapa yang bertanggung jawab dengan keadaan pasar yang buruk itu? Tentu tidak lain, penghuni pasar itu sendiri. Para pedagang harus membersihkannya.
Warga lain, Dominikus Mandu mengatakan, keadaan seperti ini tidak bisa terus dibiarkan. Karena pasar itu area publik sehingga orang dari mana-mana datang untuk berbelanja.
“Kalau kotor dan penuh sampah, orang mau bilang apa? Tentu orang akan ikut nilai pemerintahnya yang tidak bisa tertibkan warganya di pasar,” katanya.
Saran konkret, lanjut Mandu, harus ada gerakan tertib membuang sampah dari kelurahan. Setiap hari turun petugas dari kelurahan mengecek keadaan riil di pasar.
Penertiban itu dilakukan terus menerus. Tidak musiman saja. Yang tidak tertib harus ditindak tegas di tempat. *
Penulis: Christo Lawudin / Editor: Wentho Eliando