ENDE, FLORESPOS.net-JPIC SSpS Flores Bagian Timur dan organisasi kategorial lainnya melaksanakan kegiatan doa bersama lintas agama dan seribu lilin untuk perdamaian tanah air.
Acara itu dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Ende, Jumat (12/9/2025) sore yang dihadiri Bupati Yoseph Badeoda, Wabup Domi Mere, Pimpinan dan Anggota DPRD Ende serta sejumlah pejabat.
Ketua DPRD Ende, Fransiskus Taso dalam pesannya mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat di daerah ini agar tetap menjaga kedamaian. Ia mengingatkan bahwa Ende adalah rahim pancasila maka kedamaian itu harus ada dan tercipta di daerah ini.
“Ende adalah kota yang melahirkan lima butir pancasila. Mari kita jaga kedamaian di daerah ini,” katanya.
Feri Taso ini mengatakan DPRD Ende secara kelembagaan dan secara pribadi siap menerima kritikan dan masukan. Namun kritikan yang diberikan itu adalah kritikan yang konstruktif bukan provokatif.
“Kami siap menerima kritikan tapi kritikan yang konstruktif, jangan ciptakan kritik atau hal yang bernada provokatif yang merusak kedamaian di Ende,” katanya.
Kordinator JPIC SSpS Flores Bagian Timur, Sr Wilhelmina Kato, SSpS menyampaikan alasan dilaksanakan kegiatan ini karena melihat situasi negara yang kurang kondusif karena kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat kecil dan miskin.
“JPIC SSpS Flores Bagian Timur melaksanakan aksi solidaritas bersama untuk mendoakan tanah air dalam acara seribu lilin untuk perdamaian tanah air dan situasi bangsa saat ini,” katanya.
Kegiatan ini diisi dengan seruan moral dari JPIC SSpS Flores Bagian Timur, seruan dari perempuan lintas agama (Pelita) Ende, doa dari lima tokoh agama, penyalaan seribu lilin, pesan moral dari Ketua DPRD Ende, pesan moral dari Bupati dan Wakil Bupati Ende.
Kegiatan ini diawali dengan pembacaan puisi tentang situasi bangsa, renungan dan seruan perdamaian di tengah situasi bangsa saat ini.*
Penulis : Willy Aran
Editor : Wentho Eliando