REOK, FLORESPOS.net-Aneh tapi nyata. Warga Rabo, Kelurahan Wangkung, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT hingga menjelang usia Kemerdekaan RI ke-80 Tahun ini masih menggunakan lampu pelita untuk penerangan.
Hingga saat ini wilayah itu belum terkonekasi listrik PLN-meski jarak antara jaringan listrik negara ke kampung ini hanya sekitar 1 kilometer dari Jembatan Wae Manis.
Meskipun ada warga yang menggunakan genset untuk penerangan di malam hari, namun tak sedikit juga di kampung yang dihuni 92 kepala keluarga (KK) atau sekitar 300 orang ini masih ada sekitar belasan rumah yang menggunakan lampu pelita.
Warga Rabo, Lasarus Odi (58) kepada Florespos.net, Rabu (30/7/2025) mengaku setiap malam sekitar belasan kepala keluarga yang masih menggunakan lampu pelita, sementara KK lainnya menggunakan genset.
“Hingga saat ini, masih banyak warga Rabo yang menggunakan lampu pelita untuk penerangan di malam hari,” kata Lazarus.
Warga lainnya, Vilarius Supradi, dan Saverius Avin. “Masih banyak warga di Kampung Rabo yang menggunakan lampu pelita di malam hari,” kata Vilarius dan Saverinus.
Pernah Kumpul Uang Rp 80 Juta
Sementara dua warga Rabo lainnya, Albertus Ahong dan Hubertus Sensi mengakui bahwa 92 KK yang tinggal di Rabo pernah mengumpulkan uang yang kisarannya antara Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta per KK setelah ada rencana untuk pembangunan jaringan listrik PLN ke Rabo pada tahun 2018 lalu.
“Dana terkumpul saat ini sekitar Rp 80 juta. Dan waktu itu kami foto rekening uang di bank sebagai salah satu syarat untuk bisa pemasangan jaringan listrik. Meskipun kami sudah memenuhi permintaan itu, namun hingga tahun 2021, listrik PLN belum terpasang juga. Warga kecewa maka uang yang sudah terkumpul dibagikan kembali kepada KK yang sudah mengumpulkan uang,” kata Albertus Ahong.
Senada disampaikan Hubertus Sensi selaku Bendahara yang ditugasi untuk menampung uang dari calon pelanggan di Rabo tahun 2018.
“Waktu itu warga merespon salah satu persyaratan dengan mengumpulkan uang yang jumlahnya Rp 80 juta lebih, Kami sudah foto rekening bank sebagai salah satu peryaratan, namun setelah persayaratan diserahkan, jaringan listrik belum terkoneksi juga ke Rabo. Karena kecewa, kami akhirnya membagi kembali uang yang sudah terkumpul saat itu,” kata Hubertus.
Penulis : Wall Abulat
Editor : Wentho Eliando
Halaman : 1 2 Selanjutnya











