RUTENG, FLORESPOS.net-Yayasan Karya Murni milik Kongregasi Suster Santo Yosef (KSSY) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Karya Murni Ruteng menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Manggarai menggelar kegiatan bazar dan pasar murah selama tiga hari sejak 1 hingga 3 Juni 2025.
Kegiatan yang terpusat di Halaman SLB Karya Murni Ruteng Jalan Pelita nomor 2 Ruteng, Wae Palo, Kelurahan Bangka Nekang, Kecamata Langke Rembong ini diselenggarakan untuk memaknai usia pancawindu Yayasaan Karya Murni yang puncaknya akan digelar pada 18 Juli 2025.
Kegiatan dibuka oleh Kadis Perindag Kabupaten Manggarai, Livens Turuk, Minggu (1/6/2025) pagi.
Kadis Perindag, Livens Turuk mengemukakan bahwa momen bazaar dan pasar murah ini memberi ruang bagi pelaku UMKM untuk tumbuh dan berkolaborasi memajukan usaha, dan secara khusus memberikan peluang kepada difabel untuk termotivasi memasarkan produk-produk karya mereka.
“Kita juga memberikan peluang supaya anak-anak difabel lebih percaya diri untuk memasarkan produk hasil karya mereka,” kata Kadis.
Jual Aneka Produk Karya Siswa SLB
Kegiatan bazar murah diramaikan 16 stan pelaku UMKM di Ruteng di antaranya Ytel Mart, Nirwana Mart, Ayo Indonesia, Alfamart, SLB A, SLB B, Teras de Lucas, Pentol Bakar, masakan ala batak oleh para suster KSSY.
Mereka menjual aneka produk. Stan SLB Karya Murni Ruteng menjual produk karya mereka di antaranya gelang, kalung, rosario, shal, tass songke, aneka makanan dari pangan lokal seperti sorgum dengan varian harga mulai dari Rp5000 hingga ratusan ribu. Pada momen ini, ada juga difabel netra melayani jasa pemijatan dengan jasa Rp10 ribu.
Selama kegiatan ini berlangsung, panitia menggelar live musik yang antara lain dimeriahkan oleh SLB A dan SLB B Karya Murni Ruteng, Sae Go Lino, FAKAM, STIE Karya Ruteng, Unika Ruteng, dan Pertuni Manggarai.
Maknai Pancawindu Yayasan Karya Murni
Ketua Pelaksana Pancawindu Yayasan Karya Murni Elias Dagung dalam sambutan antara lain mengemukakan bahwa kegiatan ini untuk memaknai perayaan syukur Yayasan Karya Murni.
Selama yayasan telah, dan sedang mendampingi dan melayani para difabel baik itu Netra dan tunarungu, maupun para difabel di paroki melalui program Pastoral Sosial Orang Berkebutuhan Khusus (PSOBK) yang dilaksanakan pada 4 paroki yakni Paroki Iteng, Ponggeok, Denge dan Paroki Reweng yang sudah bermitra dengan Yayasan Karya Murni
Elias Dagung berharap agar anak-anak disabilitas lebih berani terlibat dan hendaknya semua pihak mengakui karya anak difabel. “Kita juga diajak untuk lebih inklusi,” pinta Elias Dagung.
Butuh Kepedulian dan Kolaborasi
Sementara Pengurus Yayasan Karya Murni, Sr. Christine Pasaribu, KSSY berharap agar para pihak lebih memperhatikan para difabel dan para difabel diberikan perhatikan serius.
“Saya juga berharap agar para orang tua dan semua stakeholder dapat memperhatikan anak-anak difabel serta menghargai karya-karya yang mereka hasilkan. Kita butuh kepedulian dan kolaborasi sehingga esensi inklusi itu juga diimplementasikan dengan baik,” katanya.
Media ini mencatat kegiatan bazar dan pasar murah ini didukung oleh program PADI dari NLR, Liliana Found, Wahana Visi Indonesia, Glow, Bandung Utama Group, Toko Bangunan 555 Putra, Koperasi Mawar Moe, dan Toko Sinar Berlian Ruteng.*
Penulis : Marselinus Saviobas (Kontributor)
Editor : Wall Abulat