Oleh: Walburgus Abulat *
Paus Fransiskus Pemimpin 1,41 miliar umat Katolik sedunia wafat pada Senin Paskah (Easter Monday) atau Senin Malekat (Monday of the Angel) 21 April 2025. Paus ke-266 ini wafat di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan.
Paus Fransiskus yang memiliki nama baptis Jorge Mario Bergoglio merupakan sulung dari lima bersaudara pasangan Mario Jose Bergoglio dan Regina Maria Sivori. Ia lahir di Buenos Aires, Argentina, 17 Desember 1936.
Ia merupakan Paus Pertama dari Ordo Yesuit (SJ) yang terpilih menjadi Pemimpin Gereja Katolik Sedunia pada 13 Maret 2013 dalam usia 76 tahun.
Momen Berahmat/Kairos
Mendung duka menyelimuti dunia saat berita wafatnya paus Fransiskus digemakan otoritas vatikan dan viral ke seluruh dunia melalui media mainstream, dan portal media sosial seperti facebook, twitter, WhatsApp(WA) dan portal media sosial lainnya.
Dalam hitungan detik, pelbagai elemen dunia menyampaikan turut berbelasungkawa dan berduka cita dalam pelbagai bahasa dunia.
Pantauan penulis, ucapan duka yang lazim digunakan disampaikan dalam rumusan Requiescat In Pace (RIP) yang merupakan ucapan dalam Bahasa Latin yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia Beristirahatlah Dalam Damai atau Beristirahatlah Dengan Tenang.
Ucapan duka juga disampaikan dalam Bahasa Inggris Rest In Peace yang juga berarti Beristirahatlah Dalam Damai.
Selain Bahasa Latin dan Bahasa Inggris, ucapan duka juga disampaikan dalam ratusan bahasa resmi negara-negara di dunia seperti Bahasa Spanyol “Descanse en paz”, Bahasa Italia “Possa Riposare in Pace”; Bahasa (Italia); Bahasa Jerman Ruhe in Frieden, Bahasa Tagalog “Mapayapang Pamamahinga” dan ratusan bahasa resmi dari pelbagai negara di dunia lainnya.
Beberapa pemimpin dunia yang menyampaikan berbelasungkawa di antaranya Presiden Rusia Vladimis Putin, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Dengan rasa duka yang mendalam saya menerima kabar mangkatnya Sri Paus Fransiskus. Dunia kembali kehilangan sosok panutan yang memiliki komitmen besar terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan” kata Presiden Prabowo dalam pernyataan yang ditayangkan kanal Youtube Sekretariat Predisen pada Senin 21 April 2025.
Sebagai penganut agama Katolik, penulis sungguh meyakini bahwa Mendiang Paus Fransiskus diganjari kebahagiaan kekal bersama para kudus di Surga.
Optimisme penulis ini selain didasari pada keyakinan iman Katolik, juga yang tak kalah menariknya karena momen wafatnya Paus ke-266 itu diwarnai sekurangnya ada 7 momen berahmat/kairos sebagaimana yang juga viral dipublikasikan pada pelbagai portal berita di dunia dan diunggah warganet pada pelbagai media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Ada pun tujuh momen berahmat/kairos itu yakni:
Pertama, Paus Fransiskus wafat pada Senin Malekat atau Monday of the Angel 21 April 2025.
Ini momen berahmat karena mengingatkan kita pada pesan Malekat tentang Kebangkitan. Paus Fransiskus memiliki Devosi yang sangat kuat kepada malekat dan mendorong umat untuk berdoa kepada mereka sebagai penuntun menuju Kristus.
Kedua, Paus Fransiskus wafat pada masa oktaf Paskah. Suatu momen/masa paling penuh sukacita dalam Tahun Liturgis Gereja_momen untuk menyampaikan pesan tentang HARAPAN dan SUKACITA KEBANGKITAN yang senantiasa Paus wartakan.
Ketiga, tindakan publik terakhir yang ia (Paus) lakukan adalah memberikan Urbi et Orbi (kepada Kota Roma dan Dunia) pada Hari Raya Paskah 2025 meskipun tubuhnya lemah. Ia tetap teguh menyuarakan bahwa dalam Kemenangan Kristus atas maut kita menemukan sukacita yang kekal.
Keempat, jenazah Paus Fransiskus dibawa ke Basilika Santo Petrus pada tanggal 23 April Hari Raya Santo Georgius yang juga adalah hari nama Baptis Paus Fransiskus. Ia sangat berdevosi kepada Santo Georgius dan selalu sering berbicara tentang perjuangan rohani.
Kelima misa pemakamannya dilaksanakan pada Sabtu (26/54/2025) pukul 15.00 Waktu Indonesia atau menjelang Hari Minggu Kerahiman Ilahi (27/4/2025). Momen ini sejalan/menyoroti tema utama Kepausannya yakni BELAS KASIH ALLAH YANG TAK TERBATAS.
Keenam, Paus Fransiskus wafat sesaat sebelum peringatan Santa Maria sebagai Bunda Serikat Yesus sebagai Paus Yesuit Pertama. Paus Fransiskus mempercayakan hidupnya kepada Maria dan meminta untuk dimakamkan di Basilita Santa Maria Maggiore.
Ketujuh, pemakamannya diperkirakan dihadiri puluhan ribu umat terutama kaum muda Katolik. Dikenal karena membuktikan kekudusan Beato Carlo Akutis yang masih muda. Pemakamannya akan menyerupai mini World Youth Day (WYD) sebuah penghormatan untuk Paus yang menginspirasi banyak kaum muda bahkan dalam wafatnya Paus Fransiskus tetap mewartakan kebangkitan Kristus , Belas Kasih Allah dan Kasih Bunda Maria.
Untuk diketahui, WYD atau perayaan kaum muda yang diselenggarakan oleh Gereja Katolik saat ini diprakarsai oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1985. Perayaan ini berlangsung setiap tiga tahun di negara berbeda dengan pertemuan kaum muda dan Paus. Tujuannya untuk mendorong kaum muda dan memberikan mereka kesempatan bertemu dengan Paus.
Selamat Datang Paus ke-267
Di tengah mendung duka yang menyelimuti dunia pascawafatnya Paus Fransiskus, warga dunia, khususnya umat katolik sangat merindukan sosok pengganti Paus Fransiskus. Ya, dalam pelbagai laman media sosial, beredar kerinduan agar sekitar 120 kardinal berusia di bawah 80 tahun dari total 252 kardinal di dunia saat ini selalu dituntun Roh Kudus untuk mengikuti Konklaf. Konklaf merupakan suatu pertemuan dewan kardinal tertutup dan rahasia yang diadakan untuk memilih seorang Paus yang merupakan Uskup Roma dan Kepala Gereja Katolik Sedunia.
Sebagai umat Katolik, kita mendoakan agar para kardinal yang mengikuti Konklaf bisa memilih Paus ke-267 pengganti Paus Fransiskus yang memiliki segala kualitas nilai baik sebagai Pemimpin Umat Katolik Sedunia, maupun sebagai Wakil Kristus untuk selalu memberikan keteladan hidup baik bagi 1,41 miliar umat Katolik, maupun elemen warga dunia apa pun bangsa dan agama yang dianut warganya.
Di tengah harapan doa ini, tak salah kalau ada di antara warga net beramai-ramai menyebut beberapa nama kardinal yang didoakan bisa menduduki jabata Paus ke-267.
Di antaranya Kardinal Pietro Parolin asal Italia, Kardinal Matteo Zuppi (Italia), Kardinal Luis Antonio Tagle (Filipina), Kardinal Robert Sarah (Guinea), Kardinal Peter Erdo (Hungaria), Kardinal Jean Marc Aveline (Prancis), Kardinal Raymond Burke (Amerika), Kardinal Joseph Tobin (Amerika Serikat), Kardinal Mario Grech (Malta), dan para kardinal peserta konklaf lainnya.
Ada pun jabatan yang sedang dan pernah dipercayakan kepada beberapa kardinal yang disebutkan di atas.
Kardinal Pietro Parolin saat ini menjabat sebagai Sekretaris Negara Vatikan sejak tahun 2013. Ia diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Fransiskus sejak 22 Februari 2014.
Kardinal Matteo Maria Zuppi pernah menjadi Uskup Agung Bologna dan dipercaya sebagai Presiden Konfrensi Para Uskup Italia.
Kardinal Luis Antonio Tagle pernah menduduki jabatan Uskup Agung Filipina dan dipercaya sebagai Presiden Federasi Alkitab Katolik, dan Rektor Agung Universitas Kepausan Urbania. Kardinal Luis Antonio Tagle juga diperaya sebagai anggota berbagai Departeman dan Diskateri di Kuria Roma.
Kardinal Robert Sarah (Guinea) menduduki jabatan Prefek Kongregasi bagi Penyembahan Ilahi dn Disiplin Sakramen sejak tahun 2014. Ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Kongregasi bagi Penginjila dan Presiden Dewan Kepausan Cor Unum.
Kardinal Peter Erdo (Hungaria) pernah menjadi Uskup Agung Esztergoom Budapest sekaligus Primat Hungaria.
Kardinal Jean Marc Aveline (Prancis) pernah menjadi Uskup Agung Marseille Prancis dan Utusan Khusus Tahta Suci untuk Perayaan Ulang Tahun ke-350 Keuskupan Agung Quebec tahun 2024.
Kardinal Raymond Burke (Amerika) merupakan Kardinal Prelatus Gereja Katolik Amerika Serikat. Ia juga sebagai Uskup Agung dan Pelindung Ordo Militer Berdaulat Malta.
Sementara Kardinal Joseph Tobin (Amerika Serikat) merupakan Kardinal Prelatus Gereja Katolik asal Amerika. Ia pernah menjadi Uskup Agung Netwark da New Jersey.
Sedangkan Kardinal Mario Grech (Malta) merupakan seorang Uskup Katolik Malta, pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Sinode Para Uskup sejak tahun 2020, pernah menjadi Uskup Gozo, dan Wakil Sekretaris Jenderal Sinode Para Uskup sejak tahun 2020.
Dalam bimbingan Roh Kudus, kita yakini bahwa Tuhan melalui para kardinal peserta Konklaf akan mengirim pengganti Paus Fransiskus atau Paus yang ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik Sedunia. Selamat datang Paus ke-267. Pada saatnya, kami berseru Habemus Papam (Kami memiliki seorang Paus). Deus Benedicat_Tuhan memberkati.*
*Walburgus Abulat adalah Alumnus IFTK Ledalero, Penulis Skripsi “Sang Firman Berkarya Menurut Injil Yohanes, dan Pernah Mengajar Bahasa Latin di SMAK Santo Klaus Kuwu.
Penulis : Walburgus Abulat
Editor : Anton Harus