Baru Awal Tahun, Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan  di Nagekeo Sudah 8 Kasus

- Jurnalis

Kamis, 6 Maret 2025 - 12:46 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ujang Dekresano

Ujang Dekresano

MBAY, FLORESPOS.net-Memasuki awal tahun 2025, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Nagekeo telah mencatat 8 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perlindungan, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PMDP3A) Kabupaten Nagekeo, Sales Ujang Dekresano melalui Ernesta Lokon Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Kamis (6/3/2025).

Erna mengungkapkan, sejak Januari 2025, pihaknya menerima 8 kasus kekerasan terhadap anak. Dengan rincian Perempuan dewasa 4, Anak 4 kasus. Dari 4 kasus anak itu, 2 kekerasan seksual, 1 kekerasan fisik dan 1 ITE.

Baca Juga :  Warga Desa Wolokota Ende Swadaya Perbaiki Jalan Setelah Dibuka Pemerintah Melalui Program TMMD

Menurutnya, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak faktor ekonomi masih menjadi pemicu utama. Perselisihan dalam rumah tangga sering kali berujung pada kekerasan yang dialami oleh anak maupun ibu.

“Kalau melihat data sekarang, saya prediksi tahun ini kasus kekerasan pada anak dan perempuan bisa lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” tambahnya.

Baca Juga :  Satu Dari Delapan Orang di Dunia Hidup Dengan Gangguan Jiwa

Namun, ia menilai meningkatnya aporan kekerasan menunjukkan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi dalam melaporkan kasus.

Dengan begitu, diharapkan kekerasan terhadap anak dan perempuan dapat menurun pada tahun-tahun berikutnya.

“Kami bukan senang banyak kasus kekerasan, tetapi dengan banyak yang melapor berarti masyarakat sudah tahu harus bagaimana kalau menerima kekerasan, terutama pada anak dan perempuan. Pada akhirnya, karena sudah pada peduli dan melaporkan kasus kekerasan, tahun selanjutnya kasus akan menurun,” katanya.*

Penulis : Arkadius Togo

Editor : Anton Harus

Berita Terkait

Klinik St. Fransiskus Asisi Ratedosa Miliki Gedung Baru
Pastor Paroki Gereja Katedral Ende Dukung Penuh Polres Ende Berantas Premanisme
Penutupan Air Irigasi Mbay Bertolak Belakang dengan Instruksi Mentan
Rapper Family Ende Akan Hadirkan Berontak Part 3, Kritik Lewat Seni
A’wan PBNU dan Pengasuh Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon Kunjungi Ende
Warga Nagekeo Tolak Penutupan Air Irigasi Mbay
Jembatan Pomakeke di Nagekeo Kembali Makan Korban
Komdigi Luncurkan Program Rutin Ngopi Bareng Wartawan
Berita ini 733 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:19 WITA

Klinik St. Fransiskus Asisi Ratedosa Miliki Gedung Baru

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:10 WITA

Pastor Paroki Gereja Katedral Ende Dukung Penuh Polres Ende Berantas Premanisme

Rabu, 14 Mei 2025 - 15:23 WITA

Penutupan Air Irigasi Mbay Bertolak Belakang dengan Instruksi Mentan

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:47 WITA

Rapper Family Ende Akan Hadirkan Berontak Part 3, Kritik Lewat Seni

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:16 WITA

A’wan PBNU dan Pengasuh Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon Kunjungi Ende

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Klinik St. Fransiskus Asisi Ratedosa Miliki Gedung Baru

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:19 WITA