MAUMERE, FLORESPOS.net-Yayasan Sosial Pembangunan Masyarakat (Yaspem) Maumere yang didirikan bulan Maret tahun 1974 oleh 3 orang merupakan sebuah yayasan dan bukan milik pribadi siapapun.
Sebelum berganti nama menjadi Yaspem, awalnya bernama Ikatan Petani Pancasila (IPP) namun karena situasi politik saat itu membuat para pendiri berinisiatif mengganti namanya.
“Waktu itu Ikatan Petani Pancasila bergerak di pertanian namun karena situasi politik maka IPP diganti menjadi Yaspem,” kata Romanus Woga, Pembina Yaspem, di Maumere, Kabupaten Sikka, Jumat (21/2/2025).
Romanus mengakui dalam perjalanan IPP juga, Pater Bollen, SVD adalah penasehat dan pendirian Yaspem juga Pater Bollen tetap penasehat.
Kemudian akte terakhir baru ada kata pembina sesuai dengan ketentuan hukum sehingga ketika ada pembina maka tidak lagi pakai penasehat.
Lanjutnya, tahun 2015 waktu dirinya masih ketua Induk Koperasi Kredit Indonesia di Jakarta, Pater Bollen dua kali mencarinya dan memintanya menggantikan Pater Bollen sebagai ketua dewan pembina.
“Saya waktu itu sampai dengan selesai bertugas sebagai Ketua Induk Koperasi Kredit juga tidak berniat menjadi pembina Yaspem,” jelasnya.
Romanus mengatakan, semua aset termasuk Hotel Sea World Club di Waiara, Maumere bukan milik pribadi siapapun tetapi milik Yaspem termasuk Pater Bollen.
Mantan Wakil Bupati Sikka ini menjelaskan,saat SVD pusat dari Roma datang mengecek,ternyata semua aset tersebut benar atas nama Yaspem bukan milik Pater Bollen.
“Seandainya waktu itu semua aset atas nama Pater Bollen maka pasti akan diambil SVD. Jadi apa yang dikatakan bahwa Yaspem dan Sea Wolrd milik Pater Bollen itu tidak benar, semua itu milik Yaspem,” ungkapnya.
Penulis : Ebed de Rosary (Kontributor)
Editor : Wentho Eliando
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya