Tegal Pukat Cincin, DPRD Manggarai Barat Datangi Nelayan Soknar

- Jurnalis

Selasa, 11 Februari 2025 - 10:07 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana pertemuan masyarakat nelayan Soknar-Golo Mori dengan Fraksi Harapan Baru DPRD Manggarai Barat, NTT.

Suasana pertemuan masyarakat nelayan Soknar-Golo Mori dengan Fraksi Harapan Baru DPRD Manggarai Barat, NTT.

LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Fraksi Harapan Baru (FHB) DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT mendatangi masyarakat nelayan Soknar, Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Senin (10/2/2025).

Kedatangan FHB untuk merespon kunjungan nelayan Soknar sebelumnya di DPRD Mabar, terkait “membanjirnya” nelayan dari luar Mabar di perairan Soknar dan sekitar, dilengkapi peralatan tangkap canggi/modern,termasuk penggunaan pukat cincin.

Nelayan Soknar menilai penggunaan pukat cincin “petaka” bagi laut setempat. Ditengarai merugikan nelayan, lingkungan/ekosistim laut Soknar dan sekitar.

Baca Juga :  Formasi ASN Manggarai Barat 2024 Sebanyak 2.544

Sekretaris Fraksi Harapan Baru DPRD Mabar, Hasanudin menyampaikan hal itu kepada Florespos.net, melalui telepon dari Golo Mori, termasuk via WA.

Menurut Hasan, demikian Hasanudin disapa, kehadiran FHB di Soknar untuk mendengar dan merespon aspirasi dan keluhan nelayan setempat.

Hasan menerangkan, selama ini nelayan Soknar merasa tidak aman lantaran zona operasional penangkapan ikan mereka diganggu oleh nelayan-nelayan dari berbagai penjuru dari luar Kabupaten Mabar.

Hal ini membuat wilayah penangkapan nelayan Soknar dan sekitar berkurang/sempit akibat penggunaan pukat cincin oleh nelayan dari luar.

Baca Juga :  Warga Manggarai Barat Keluhkan Listrik, Imran: Dosa Besar Kalau Lupa Kebaikan Pater Waser

Padahal dalam regulasinya menjelaskan bahwa dari garis pantai dengan jarak 4 mil (ke dalam) merupakan wilayah operasional nelayan lokal setempat.

Sedangkan di luar (di atas) 4 mil baru di perbolehkan untuk nelayan dari luar wilayah nelayan lokal, dalam hal ini nelayan Soknar.

Namun realitas di lapangan justru nelayan dari luar yang dominan menangkap ikan di jalur 4 mil tersebut.

Penulis : Andre Durung

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Klinik St. Fransiskus Asisi Ratedosa Miliki Gedung Baru
Pastor Paroki Gereja Katedral Ende Dukung Penuh Polres Ende Berantas Premanisme
Penutupan Air Irigasi Mbay Bertolak Belakang dengan Instruksi Mentan
Rapper Family Ende Akan Hadirkan Berontak Part 3, Kritik Lewat Seni
A’wan PBNU dan Pengasuh Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon Kunjungi Ende
Warga Nagekeo Tolak Penutupan Air Irigasi Mbay
Jembatan Pomakeke di Nagekeo Kembali Makan Korban
Komdigi Luncurkan Program Rutin Ngopi Bareng Wartawan
Berita ini 167 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:19 WITA

Klinik St. Fransiskus Asisi Ratedosa Miliki Gedung Baru

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:10 WITA

Pastor Paroki Gereja Katedral Ende Dukung Penuh Polres Ende Berantas Premanisme

Rabu, 14 Mei 2025 - 15:23 WITA

Penutupan Air Irigasi Mbay Bertolak Belakang dengan Instruksi Mentan

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:47 WITA

Rapper Family Ende Akan Hadirkan Berontak Part 3, Kritik Lewat Seni

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:16 WITA

A’wan PBNU dan Pengasuh Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon Kunjungi Ende

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Klinik St. Fransiskus Asisi Ratedosa Miliki Gedung Baru

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:19 WITA