LARANTUKA, FLORESPOS.net-Ada cerita unik dan menarik dari pesisir Kecamatan Solor Selatan, Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT. Ceritanya, berbasis kearifan lokal “gemohing” atau cara kerja gotong royong, mereka budidaya rumput laut dengan metode anakonda.
Sabinus Mubera Kolin dari Kelompok Liko Lapak Ai Nama menuturkan, budidaya rumput laut secara gotong royong dengan metode anakonda digeluti oleh petani sekaligus nelayan pada 7 desa di wilayah Kecamatan Solor Selatan, Pulau Solor.
“Semua nelayan berjumlah 17 orang dari 7 desa di Kecamatan Solor Selatan. Kami di sini umumnya tani dan nelayan,” ungkap Sabinus Kolin kepada Florespos.net, Jumat 7 Februari 2025.
Sabinus Kolin menyebut desa-desa tersebut, yakni Bubuatagamu, Lewograran, Kelike Aimatan, Kelike, Kenere, Lemanu dan Sulengwaseng. Semua berada di wilayah Kecamatan Solor Selatan.
Para nelayan yang tergabung dalam Kelompok Liko Lapak Ai Nama memulai kegiatan tersebut pada tahun lalu dan saat ini sedang dalam proses pemeliharaan benih rumput laut pada sepanjang wilayah laut pada 7 desa tersebut.
Sabinus Kolin yang dipercayakan sebagai Ketua Kelompok Liko Lapak Ai Nama oleh para nelayan mengatakan, banyak hal yang melatari sampai dia bersama 16 nelayan lain memilih budidaya rumput laut dan membentuk kelompok.
“Kami secara gotong royong di dukung Yayasan Tanah Ile Boleng (YTIB) saling belajar merakit dengan metode Anakonda,” kata Sabinus Kolin.
Menurut Sabinus Kolin, beberapa tahun ini, Direktur YTIB, Veronika Lamahoda aktif melakukan pendampingan di wilayah pesisir Pantai Selatan Pulau Solor, tepatnya di Desa Bubuatagamu dan Desa Lemanu.
Kegiatan kebang yang didampingi YTIB itu, sangat bagus dan syarat dengan kearifan lokal. Tapi masih sebatas membuat lumbung ikan menggunakan metode kearifan lokal atau lebih dikenal dengan “Kebang Lewa Lolon”.
Kebang Lewa Lolon, adalah pola kawasan konservasi laut sebagai lumbung ikan. Para nelayan memanfaatkan kawasan “Kebang Lewa Lolon” untuk budidaya rumput laut sekaligus pengawasan dan perlindungan kawasan kearifan lokal.
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Wall Abulat
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya