Flores: Dari Pulau Bunga Menuju Pulau Panas Bumi

- Jurnalis

Kamis, 23 Januari 2025 - 08:34 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RD. Reginald Piperno

RD. Reginald Piperno

Berdasarkan data dari Direktorat Panas Bumi, DJEBTKE-KESDM, tahun 2020, ada 18 titik potensi panas bumi yang menyebar dari ujung barat hingga ujung timur pulau Flores.

Mulai dari Wae Sano di Manggarai Barat, Ulumbu dan Wai Pesi di Manggarai, Mapos, Rana Masak, Rana Kulang dan Ulugalung di Manggarai Timur, Gou-Inelika, Mengeruda, Mataloko, Nage, di Wilayah Ngada, Komandaru, Detusoko, Jopu, Sokoria dan Lesugolo di wilayah kabupaten Ende, hingga Olakile, Oyang Barang dan Oka-Ile Ange di wilayah Flores Timur.

Total potensi energi panas bumi di 18 titik di atas sebesar 741, 5 MWe. Belum terhitung dengan Marapokot, Rendoteno dan Pajoreja di wilayah Nagekeo yang saat ini masih dalam tahap survey.

Baca Juga :  Pentingnya Pelatihan Bagi Kader Kesehatan Dalam Penanganan Korban Henti Jantung

Kita bisa membayangkan betapa hancurnya bumi Flores yang kecil ini, jika semua titik yang sudah ditandai di atas pada akhirnya di eksploitasi. Keindahan alam Flores yang kita banggakan selama ini tentu akan tercabik-cabik. Struktur adat dan budaya yang selama ini selalu dijaga dan dirawat pasti akan diporakporandakan karena kehadiran mega proyek tersebut di atas.

Suasana kekeluargaan, keakraban dan persaudaraan yang sudah kita jaga berabad-abad lamanya akhirnya hancur karena berbagai kepentingan.

Kita tentu bisa berkaca pada kasus Wae Sano, Pocok Leok maupun Sokoria. Kehadiran mega proyek geothermal yang memiliki mimpi besar yakni untuk mensejahteraan masyarakat,  justru membawa petaka bagi masyarakat di sekitar lokasi proyek.

Baca Juga :  Komunikasi dan Pesan Transformasi Natal 2024

Lahan-lahan pertanian masyarakat yang menjadi nadi kehidupan  bagi masyarakat Flores yang mayoritasnya petani, diambil untuk dijadikan sebagai wilayah kerja panas bumi.

Perlu dicatat bahwa hampir semua wilayah yang telah ditetapkan sebagai titik geothermal adalah wilayah-wilayah pertanian yang subur. Lingkungan alam dan ekosistem kemudian akan menjadi rusak.

Masyarakat di lokasi proyek mulai terpolarisasi antara kubu yang mendukung dan kubu yang menolak geothermal. Penggunaan alat-alat negara seperti TNI dan Polri untuk mempreasure pemilik tanah dan masyarakat di lokasi proyek, agar memberikan tanah kepada pihak proyek geothermal dengan ganti rugi yang tidak sesuai, serta masih banyak hal lainnya yang terjadi di tengah masyarakat di sekitar lingkaran proyek geothermal.

Berita Terkait

Berlaga di ETMC Ende, Persami Maumere 100 Persen Gunakan Pemain Lokal
Persoalan RS TC Hillers Maumere, Framing Berita Buruk, Akun Palsu dan Kenyamanan Bekerja
Direktur RS TC Hillers Maumere Sudah Ajukan Pengunduran Diri Sejak Juni 2025, Apa Alasannya?
Besok, Jenazah Korban Penganiayaan di Ende Diautopsi, Kapolres: untuk Perjelas Penyebab Kematian
NasDem NTT Anjangsana ke Lima Panti Asuhan
Anggota Polisi Pelaku Penganiayaan di Ende Dijemput Ikut Sidang Kode Etik di Polda NTT
Kapolres Ende Beberkan Kronologis Penganiayaan Oleh Anggota Polisi Hingga Tewaskan Seorang Warga
Forum Rakyat Resah dan Gelisah Sikka Persoalkan Pelayanan Kesehatan dan Dana Pokir DPRD Sikka
Berita ini 7,973 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 12:13 WITA

Berlaga di ETMC Ende, Persami Maumere 100 Persen Gunakan Pemain Lokal

Sabtu, 1 November 2025 - 10:46 WITA

Persoalan RS TC Hillers Maumere, Framing Berita Buruk, Akun Palsu dan Kenyamanan Bekerja

Sabtu, 1 November 2025 - 09:30 WITA

Direktur RS TC Hillers Maumere Sudah Ajukan Pengunduran Diri Sejak Juni 2025, Apa Alasannya?

Jumat, 31 Oktober 2025 - 19:31 WITA

Besok, Jenazah Korban Penganiayaan di Ende Diautopsi, Kapolres: untuk Perjelas Penyebab Kematian

Jumat, 31 Oktober 2025 - 17:39 WITA

Anggota Polisi Pelaku Penganiayaan di Ende Dijemput Ikut Sidang Kode Etik di Polda NTT

Berita Terbaru

Bentara Net

Batu-Batu yang Menggugat Nurani

Sabtu, 1 Nov 2025 - 09:17 WITA