LARANTUKA, FLORESPOS.net-Sekitar 1.900 kepala keluarga (KK) penyintas baik mengungsi di posko maupun secara mandiri akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, belum bisa menempati hunian sementara (Huntara), di Desa Konga, Kecamatan Titehena.
Mereka belum bisa tempati karena Huntara yang dibangun di atas lahan seluas 11 hektar di Konga belum selesai. Total Huntara yang seharusnya dibangun 620 kopel untuk 2.100 kepala keluarga penyintas Lewotobi Laki-laki.
Wakil Komandan Satuan Tugas (Wadansatgas) Huntara Erupsi Lewotobi Letkol Yudha Pramana, S.Kom menjelaskan, Huntara yang sudah selesai dibangun berjumlah 50 kopel. Masing-masing kopel terdapat 5 rumah.
Letkol Yudha mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari BNPB dan Pemda terkait lanjutan pembangunan untuk menggenapi jumlah penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang masuk di Huntara sebanyak 2.100 KK.
“Personil kami siap selesaikan sesuai target,” katanya.
Sebagaimana diketahui, pembangunan Huntara yang dimulai pada 24 November 2024 dikerjakan oleh 200 personil TNI Kodam Udayana.
Para personil yang hingga saat ini masih berada di lokasi pembangunan tersebut merupakan gabungan dari Batalyon Zipur 18/Yudha Karya Rakcaka, Zidam IX/Udayana, Denziibang I, Denzibang II, Denzibang III, Kesdam IX/Udayana, Hubdan IX/Udayana, dan Pendam IX/Udayana.
Huntara yang dibangun oleh para personil tersebut dilengkapi dengan 1 meteran listrik untuk 1 kopel, WC/kamar mandi, air, dan 1 tangki air untuk 1 rumah. Huntara ini juga dilengkapi dengan jalan masuk masing-masing kopel.
Disaksikan Florespos.net, sedikitnya 200 kepala keluarga penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sudah masuk Huntara pada Senin (20/1/2025).
Kepala keluarga yang masuk ini merupakan warga penyintas yang mengungsi di posko dan mengungsi mandiri dari Desa Dulipali, Kecamatan Ilebura dan sebagian dari Desa Klatonlo, Kecamatan Wulanggitang.
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Wall Abulat
Halaman : 1 2 Selanjutnya