BORONG, FLORESPOS.net-Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur membantu 10 Kepala Keluarga (KK) korban tanah bergeser di Kampiung Nenu, Desa Paan Leleng, Kecamatan Kota Komba Utara, Selasa, (7/1/2025).
Bantuan diserahkan secara langsung Penjabat Bupati Manggarai Timur, Boni Hasudungan didampingi Kepala Dinas Sosial, Kepala Badan Bencana Daerah, Sekretaris Dinas PUPR dan sejumlah Pimpinan Perangkat Daerah.
Pj Bupati Boni Hasudungan menegaskan komitmen Pemda untuk meringankan beban warga.
“Pemerintah turut prihatin dengan bencana yang menimpa keluarga yang terkena pergeseran rumah, kebun, beserta isinya,” kata Boni Hasudungan.
Katanya, kondisi ini sangat menganggu kenyamanan kehidupan bagi keluarga. Kehadiran Pemda sejak awal terjadinya bencana dan hari ini adalah bentuk kepedulian untuk secepatnya menangani warga dan lokasi yang terdampak bencana.
“Ini komitmen kita. Langkah-langkah taktis sudah diambil, antara lain bantuan darurat yang sudah lebih dahulu diberikan. Selain itu kami juga sudah mengadakan rapat untuk membahas bencana ini,” kata Boni Hasudungan.
“Kita saat ini sedang mempersiapkan dokumen dan kelengkapan untuk dapat menggunakan dana BTT. Selain itu Pemda juga sudah berkoordinasi dengan Badan Geologi yang akan melakukan kajian untuk melihat kondisi tanah di sini. Hasil kajian tersebut akan menjadi salah satu dasar kita untuk langkah selanjutnya; apakah masih memungkinkan bertahan di lokasi tersebut atau harus memindahkan warga ke tempat lain”.
“Hari ini juga kita akan memastikan warga yang terdampak memiliki dokumen kependudukan sehingga semua proses dan bantuan bisa segera terealisasi, karena dokumen kependudukan yang valid adalah hal yang wajib dimiliki untuk semua urusan oleh masyarakat dan Pemda akan memfasilitasi”.
Pj Bupati menyerahkan sejumlah bantuan berupa beras 500 kg, selimut dan makanan siap saji.
Anggota DPRD Elvis Jehama menyampaikan terima kasih atas respons cepat pemerintah Manggarai Timur.
Sejak awal dirinya mengetahui bencana tersebut dan langsung melihat lokasi dan beberapa kepala keluarga harus tinggal sementara di sanak keluarga mereka.
Pergeseran tanah tidak hanya mengganggu kehidupan harian mereka tetapi masa depan mereka karena beberapa lokasi kebun juga mengalami keretakan dan pergeseran tanah.
Sekadar informasi, pada bulan Desember 2024 terjadi bencana pergeseran tanah yang berdampak pada kebun, 8 rumah dan 10 kepala keluarga di Nenu, Desa Paan Leleng.
Pemerintah Daerah Manggarai Timur melalui Badan Bencana Daerah pada tanggal 30 Desember 2024 turun ke lokasi bencana dan memberikan bantuan darurat kepada korban bencana.
Pada kesempatan itu juga pemerintah melakukan pendekatan agar sementara waktu para korban meninggalkan rumah mereka dan membantu mengevakuasi para korban berserta harta bendanya untuk mencegah kerugian lebih lanjut. *
Penulis : Albert Harianto
Editor : Anton Harus