LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Bencana di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Nusa Tenggara Timur (NTT), didominasi banjir dan longsor.
Demikian Isfridus S.S Tobong, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mabar kepada media ini di Labuan Bajo belum lama ini.
Menurutnya, daerah pesisir Mabar selama ini yang langganan banjir antara lain Nangalili-Kecamatan Lembor Selatan, Macang Tanggar- Kecamatan Komodo, dan Terang Kecamatan Boleng, serta Nggilat Kecamatan Masang Pacar.
“Ini-ini daerah rendaman banjir selama ini di kita (Mabar). Banjir kiriman dari gunung-gunung,” kata Kalak Isfridus Tobong.
Kemudian kecamatan yang sering terjadi longsor di Mabar sejauh ini di antaranya Kecamatan Kuwus, Kuwus Barat, dan Ndoso, serta Kecamatan Mbeliling.
Dampak nyata bagi masyarakat Mabar akibat banjir dan longsor tersebut antara lain kerusakan sektor pertanian, sawah beserta tanaman padi di dalamnya bisa rusak terendam air banjir.
Sedangkan wilayah Mabar yang langganan banjir rob selama ini yakni daerah-daerah pesisir/kepulauan, di antara lain Pulau Papagarang Kecamatan Komodo, Pulau Boleng dan Pulau Longos Kecamatan Boleng.
“Kita berharap dana desa bisa atasi rob. Tetapi sepertinya tidak bisa, krens terlalu kecil. Di sisi lain biaya bangun tanggul/tembok pemecah gelombang butuh biaya tinggi, ongkos besar,” ujar Kalak Isfridus Tobong.
Menyinggung ancaman tsunami, Kalak Isfridus Tobong, mengatakan instansinya selalu siap menghadap kemungkinan segala resiko terkait bencana, termasuk tsunami.
Apalagi kabupaten ujung barat Flores tersebut (Mabar) daerah pariwisata super premium, super prioritas, harus selalu waspadai, karena datangnya tiba-tiba, kata Kalak Isfridus Tobong. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Wentho Eliando