BORONG, FLORESPOS.net-Satu paket proyek berbiaya dana alokasi khusus (DAK) 2025 mulai ditender Dinas PUPR Manggarai Timur (Matim), NTT pada Desember 2024 ini.
Tender proyek yang lebih cepat dari biasanya ini, kendati mendapat sorotan, jelas bahwa tidak keluar dari ketentuan aturan yang berlaku, yakni Peraturan Menteri Keuangan RI No.25 Tahun 2024 tentang pengelolaan Dana Alokasi khusus fisik.
Tindak lanjutnya berupa arahan Kementerian PUPR melalui surat No: PR024-Sf/411 dengan perihal: Percepatan Pengadaan Barang dan Jasa Kegiatan DAK Fisik Jalan, Irigasi, Air Minum, Sanitasi Tahun Anggaran 2025.
“Yang kami lakukan ada legalitasnya. Jadi, tidak asal dilakukan percepatan tender proyek DAK itu,” ujar Plt. Kepala Dinas PUPR Matim, Ferdi Mbembok dalam rilisnya diterima wartawan, Kamis (18/12/2024).
Menurutnya, dalam arahan itu, Kementerian PUPR mendorong setiap pemerintah daerah agar melakukan percepatan pengadaan barang dan jasa melalui lelang dini pada Desember tahun 2024.
Melalui lelang dini tersebut diharapkan penandatanganan kontrak kegiatan dapat dilakukan Januari Tahun 2025 sehingga selisih nilai RK DAK (Pagu DAK) dengan nilai kontrak dapat dioptimalkan.
Dan, penyaluran DAK tahap I dapat diajukan pada kesempatan pertama penyaluran, yaitu bulan Februari 2025.
Dikatakan, optimalisasi percepatan lelang dini yang bisa dilakukan baru pada DAK bidang jalan saja karena menjadi salah satu beban kinerja yang besar untuk tahun 2025.
Lalu, dokumen pendukungnya pun sudah lengkap sehingga Dinas PUPR mendorong untuk dilakukan lelang dini di POKJA ULP.
Dengan itu, jika jalan lancar, maka target kontrak kerja bisa diteken Januari TA 2025.
Menurutnya, besaran alokasi DAK untuk setiap tahunnya sangat dipengaruhi oleh realisasi kinerja pelaksanaan DAK tahun sebelumnya.
Artinya jika kinerja kita pada tahun 2025 baik, tentunya akan berdampak secara signifikan pada alokasi DAK TA 2026.
“Kami berharap, semoga langkah percepatan ini didukung oleh semua pihak. Semakin cepat kita proses, semakin cepat realisasinya. Dan, paling penting makin cepat pula dirasakan manfaatnya oleh masyarakat nantinya,” katanya.
Tentang adanya isu intervensi yang tersiar di media tertentu dalam percepatan ini, Plt. Ferdi menjelaskan, bahwa tidak ada intervensi dari siapapun pada level pelaksana teknis sampai dengan sekarang ini.
Semangatnya adalah mengejar kinerja yang baik dan cepat. Dengan itu, maka sudah pasti manfaatnya semakin cepat dirasakan masyarakat.
Kepala ULP Setda Matim, Ignas Woda, mengatakan paket jalan yang bersumber dari DAK tahun anggaran 2025, yakni paket peningkatan ruas jalan Raong-Woko Ledu-Wirung.
“Paket proyek itu sudah dilelang. Ada sekitar 10 perusahan yang ikut. Prosesnya sudah masuk tahapan evaluasi penawaran. Dan, jadwal tanda tangan kontrak paling lambat 4 Januari 2025,” katanya.
Paket proyek jalan itu anggarannya Rp 27,4 miliar dengan konstruksi hot rolled sheet (HRS). Lepas pengumuman tender per 9 Desember lalu.
Untuk DAK yang lain, Ignas Woda mengatakan, sejauh ini belum bisa ditender. Sebabnya, persiapan dokumen belum rampung di tingkat PPK OPD.
Saat ini, persiapan dokumen bervariasi seperti masih pada tahap perencanaan dan bahkan ada pula yang belum sampai pada tahapan tersebut. *
Penulis : Christo Lawudin
Editor : Wentho Eliando