LABUIAN BAJO, FLORESPOS.net-Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI) menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke tanah air tahun 2015 sebanyak 17 hingga 19 juta orang, pergerakan wisatawan nusantara sebesar 1,08 miliar dan tenaga kerja pariwisata sebesar 25,8 juta orang.
Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, dalam sambutannya secara daring ketika membuka Pra Rakornas Pariwisata 2024, Rabu (4/12/2024). Kegiatan itu 2 hari, Rabu dan Kamis (4-5/12).
Dalam siaran pers Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) 0186/SP/KOMBLIK/BPOLBF/XIl/2024 yang diterima FloresPos. Net, Menteri Widiyanti antara lain mengatakan, terdapat 7 fokus pembahasan dalam Pra Rakornas tersebut.
Ketujuh fokus itu: 1) Kebijakan Dukungan Perencanaan dan Penganggaran Kepariwisataan dan Kolaborasi Pusat hingga Daerah; 2) Sinergitas dan Kolaborasi pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata;
3) Pembangunan Destinasi Pariwisata Yang Berkualitas melalui Pengembangan Infrastruktur Berbasis BGCE (Blue, Green, and Circular Economy);
4) Penguatan Produk dan Promosi Pariwisata Yang Inklusif dan Berkelanjutan; 5) Penguatan Industri Pariwisata melalui pengembangan tata kelola bisnis pariwisata yang berkelanjutan, ekosistem tata kelola, green investment, model atau skema pembiayaan hijau di bidang pariwisata, technopreneur dan usaha rintisan berbasis digital di bidang pariwisata.
6) Sinergi dan Kolaborasi Pariwisata lintas stakeholder; 7) Kebijakan dan Program Pariwisata dan Prakarsa Kerja Sama.
Pada kesempatan itu Widiyanti mengatakan, masukan konkret dari Pra Rakornas 2024 sangat dibutuhkan terutama mengenai tiga strategi pembangunan tahun 2025, yakni proritas flagship dan quick wins, serta sinergi antar sektor.
“Kami menantikan masukan konkret dari forum ini, terutama untuk tiga strategi pembangunan tahun 2025”. Pertama, penyusunan program strategis pembangunan pariwisata tahun 2025.
Kedua penetapan prioritas utama untuk mendukung flagship project dan quick wins seperti program bangga berwisata di Indonesia, tourism 5.0, penerapan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau serta peningkatan kualitas SDM pelaku usaha. Ketiga, memperkuat komitmen untuk sinergi dan kolaborasi antara sektor guna mempercepat tercapainya tujuan kita bersama.
Dengan semangat kebersamaan mari kita wujudkan pembangunan pariwisata yang memberikan kontribusi maksimal bagi masyarakat, ekonomi, lingkungan serta membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju dan berkelanjutan, tambah Widiyanti.
Fransiskus Xaverius Teguh, Ketua Panitia Pra Rakornas Pariwisata 2024 sekaligus Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) pada hari kedua Pra Rakornas menyampaikan laporan penyelenggaraan Pra Rakornas yang signifikan atas kehadiran para peserta sebagai wujud komitmen dan dukungan bersama dalam membangun ekosistem kepariwisataan.
Pada hari kedua itu, saat menutup kegiatan dimaksud, Frans Teguh paparkan rumusan kesimpulan Pra Rakornas Pariwisata 2024 terdiri dari beberapa bagian, yaitu sinergi, kebijakan, dan regulasi yang penting untuk transformasi, kolaborasi strategis yang diperlukan untuk keberlanjutan serta daya saing dan digitalisasi yang menjadi fokus utama.
Pertama, konteks dukungan transformasi pariwisata berkualitas dan berkelanjutan menuju Indonesia emas, kita memastikan bahwa sinergi itu sangat penting dalam rangka optimalisasi kebijakan, inovasi digital dan juga pelestarian budaya yang memang merupakan formula dari pembangunan yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Kedua, untuk mempertajam fokus kita mengenai sinergitas, Pra-Rakornas menegaskan bahwa sinergi kolaborsi diperlukan untuk bisa melibatkan banyak pihak dalam menjalankan program-program strategis secara berkelanjutan, ini berarti inisiatif kementerian pariwisata bersama-sama dengan dukungan dari stakeholder kita pertajam melalui berbagai program-program strategis yang nantinya akan dirumuskan dengan kerja sama yang lebih lanjut.
Ketiga, dari sisi flagship dan quick wins yang skema platform sesuai dengan arahan Menteri Pariwisata yang berfokus pada peningkatan daya saing, dengan memperkuat digitalisasi menuju tourism 5.0 melalui upaya konektivitas kolaborasi untuk meningkatkan SDM dan promosi pariwisata terpadu, tutup Frans Teguh. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Anton Harus