LABUIAN BAJO, FLORESPOS.net-Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI) menggelar pra Rakornas Pariwisata 2 hari di akhir 2024 secara hybrid, yaitu Rabu dan Kamis (4-5) Desember 2024.
Dalam siaran pers Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF) 0186/SP/KOMBLIK/BPOLBF/XIl/2024, yang diterima media ini, Senin (9/12/ 2024) menyebutkan, tujuan Pra Rakoornas Pariwisata untuk memperkuat kolaborasi antar pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta sektor industri pariwisata di Indonesia.
Pra Rakornas Pariwisata 2024 mengusung tema Transformasi Pembangunan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas.
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, rapat ini diselenggara sebagai upaya menggali solusi dan meningkatkan strategi guna mengoptimalkan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, dalam sambutannya secara daring, Rabu (4/12/2024) menyatakan, forum ini merupakan langkah penting menyatukan visi dan misi menuju Indonesia Emas 2045.
Ini selaras dengan tema untuk menciptakan pariwisata sebagai sektor kunci yang diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional, terutama dengan target-target pada tahun 2025 yang mendatang.
“Tema ini menunjukkan semangat kita bersama untuk membawa sektor pariwisata ke arah yang lebih maju, berkualitas, dan memberikan dampak berkelanjutan. Kegiatan Pra Rakornas ini merupakan langkah penting menyatukan visi dan misi kita menuju Indonesia emas 2045 yaitu menjadikan Indonesia negara tangguh, mandiri dan inklusif,” jelas Widiyanti.
Widiayanti juga menjelaskan, dalam dua puluh tahun ke depan pembangunan nasional perlu di arahkan secara strategis untuk mencapai visi tersebut dan pariwisata menjadi salah satu sektor kunci yang memainkan peran penting, seperti yang tercermin dalam kebijakan pembangunan kepariwisataan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025 hingga 2044 dan RPJMN tahun 2025 hingga 2029.
Sektor pariwisata diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dengan target pada tahun 2025 yakni Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pariwisata sebesar 4,6% dan devisa pariwisata mencapai 22,1 hingga 25,2 miliar USD.

Sementara itu, Frans Teguh, Ketua Panitia Pra Rakornas Pariwisata 2024 sekaligus Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) pada hari kedua Pra Rakornas menyampaikan laporan penyelenggaraan Pra Rakornas yang signifikan atas kehadiran para peserta sebagai wujud komitmen dan dukungan bersama dalam membangun ekosistem kepariwisataan.
Frans Teguh menutup kegiatan Pra Rakornas Pariwisata 2024 dengan menyampaikan rumusan kesimpulan Pra Rakornas Pariwisata 2024 yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu sinergi, kebijakan, dan regulasi yang penting untuk transformasi, kolaborasi strategis yang diperlukan untuk keberlanjutan serta daya saing dan digitalisasi yang menjadi fokus utama.
Pertama, konteks dukungan transformasi pariwisata berkualitas dan berkelanjutan menuju Indonesia emas, kita memastikan bahwa sinergi itu sangat penting dalam rangka optimalisasi kebijakan, inovasi digital dan juga pelestarian budaya yang memang merupakan formula dari pembangunan yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Kedua, untuk mempertajam fokus kita mengenai sinergitas, Pra-Rakornas menegaskan bahwa sinergi kolaborsi diperlukan untuk bisa melibatkan banyak pihak dalam menjalankan program-program strategis secara berkelanjutan, ini berarti inisiatif kementerian pariwisata bersama-sama dengan dukungan dari stakeholder kita pertajam melalui berbagai program-program strategis yang nantinya akan dirumuskan dengan kerja sama yang lebih lanjut.
Ketiga, dari sisi flagship dan quick wins yang skema platform sesuai dengan arahan Menteri Pariwisata yang berfokus pada peningkatan daya saing, dengan memperkuat digitalisasi menuju tourism 5.0 melalui upaya konektivitas kolaborasi untuk meningkatkan SDM dan promosi pariwisata terpadu” tutup Frans Teguh.*
Penulis : Andre Durung
Editor : Anton Harus