BAJAWA, FLORESPOS.net-Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD memuji dan menyampaikan apresiasi atas pelbagai terobosan yang dilakukan pimpinan SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa, Kabupaten Ngada yang selalu membentuk karakter siswa dengan menghayati lima nilai yakni nilai kejujuran, kedisiplinan, kerja sama, tanggung jawab, dan kerja keras, serta memberikan porsi siswa yang lebih banyak kepada keluarga-keluarga sederhana.
“Saya menympaikan apresiasi atas penerapan nilai di lembaga pendidikan ini. Dari lima nilai di atas, satu nilai yang patut saya catat adalah kedisiplinnan. Karena, saya sendiri sungguh bersyukur bahwa di sini kita akan disiplin.Dan hari ini, saya menjadi saksi dari disiplin itu. Sungguh sebuah peristiwa yang langka bahwa dari 1.200 siswa berada di satu tempat seperti ini tanpa banyak kasak-kusuk, tanpa banyak keributan, situasi yang luar biasa .bahwa disiplin menjadi satu dari lima keunggulan yang diusung sekolah ini,” kata Uskup Paul Budi Kleden.
“Saya juga sangat bersyukur bahwa sekolah ini terus mewarisi apa yang menjadi cita-cita awal, dan saya yakin juga menjadi apa yang diimpikan oleh Uskup Sensi bahwa kita tetap memberikan ruang yang besar bagi umat dan keluarga yang sederhana untuk menyekolahkan anaknya di lembaga ini agar Regina Pacis boleh elitis dalam nilai tetapi tetap populis dalam semangat dasarnya. Profisiat untuk ini. Ini sebuah kebanggaan pada sekolah katolik ini. Sebagai sekolah katolik kita tetap memelihara semangat ini yang memberi ruang bagi keluarga-keluarga yang sederhana, dan boleh juga mengirim anaknya belajar di sekolah yang mempunyai nama dan kualitas seperti ini,” kata Uskup Paul Budi Kleden.
Jadilah Siswa-Siswi Berbau Buku dan Perpustakaan
Uskup Paul Budi Kleden pada kesempatan ini meminta para siswa untuk selalu gemar membaca buku dan rajin ke perpusatakan.
“Saya mau katakan kepada adik-adik sekalian, jadilah siswa-siswi yang berbau perpustakaan, yang berbau buku. Jadilah sahahat buku, dan buku sabahat, Buku yang bisa diakses dalam perpustakaan. Jadilah siswa-siswi yang berbau perpustakaan,” kata Uskup.
Uskup Paul Budi Kleden juga menyampaikan terima kasih kepada komponen Regis yang menyukseskan momen setahun Uskup Sensi wafat dan momen peluncuran buku.
“Terima kasih kepada Kasek SMAS Regina Pacis, dan seluruh civitas yang rela menjadi tempat perayaan ini.Semoga perayaan ini juga menjadi berkat untuk Regina keluar Pacis, menjadi berkat agar menjadi keluarga yang mempromosikan kedamaian yang menjadi spirit lembaga ini. Semoga Bunda Maria Ratu Damai mewartakan sabda Tuhan baik atau tidak baik waktunya,” kata Uskup Paul Budi Kleden.
Aneka Terobosan SMAS Katolik Regina Pacis
Sementara Kasek SMAS Katolik Regina Pacis (Recis), Hendrianto Emanuel Ndiwa, S.T, M.Pd dalam sambutannya saat kunjungan dan perayaan ekaristi yang dipimpin Mgr. Paul Budi Kleden di lembaga yang dipimpinnya saat momen mengenang setahun wafatnya Mgr. Vincentius Sensi Potokota dan peluncuran buku Praedica Verdum Opportune Importune-Wartakanlah Firman Baik atau Tidak Baik Waktunya antara lain membeberkan aneka terobosan yang dipimpinnya.
Sebagai tuan rumah, lanjut Kepala Sekolah Hendrianto Emanuel Ndiwa, pihaknya merasa berbahagia sembari mengucap selamat datang kepada YM Uskup KASE dan hadirin.
“Selamat berada di Rumah Regina Pacis-Rumah Ratu Damai yang merawat kasih persaudaraan.Rumah 5 nilai sebagai wadah pembentukan karakter yang menghayati nilai kejujuran, kedisiplinan, kerja sama, tanggung jawab, dan kerja keras. Rumah tempat jalan peradaban bagi generasi muda dan rumah yang senantiasa mendorong generasi muda untuk terus melejitkan potensi mereka menjadi kader-kader penerus gereja, masyarakat, bangsa dan negara. Semua ini terjadi berkat kebaikan dan kemurahan Tuhan. Syukur dan pujian bagiMu Tuhan,” katanya.
Kepala Sekolah Hendrianto Emanuel Ndiwa,menjelaskan bahwa jumlah siswa yang sedang mengikuti KBM di Recis saat ini sebanyak 1.208 siswa di mana siswa-siswi itu tersebar di wilayah Kabupaten Ngada 946 siswa, Nagekeo 162 siswa, Ende 19 siswa, Manggarai Raya 44 siswa, Kupang 7 siswa, Sikka 4 siswa, dan sisanya tersebar di seantero Indonesia berjumlah 26 orang di antaranya dari Jakarta, Sidoarjo, Kalimantan, Bali, Papua, dan daratan Sumba.
“Kami bertekad agar output Regina Pacis Bajawa memiliki kualitas SDM yang berkarakteristik K3I yakni Karakter, Kompeten, Kreativitas, dan Inovatif) dengan pembiasaan positif dan berbasiskan 5 nilai sebagai fondasi dasar yang perlu dihayati oleh seluruh anggota komunitas,” katanya.
Data penghasilan orang tua yang menyekolahkan anaknya di Recis, urainya, masih didominasi oleh orang tua yang berprofesi sebagai petani, nelayan, pedagang kecil berjumlah 748 atau 61,9%; dari kalangan PNS/TNI/Polri berjumlah 363 siswa (0,04%); wiraswasta lainnya 97 siswa (8,02%).
“Data ini menunjukkan bahwa walaupun sekolah ini berkualitas di mata masyarakat, tetapi ruang keberpihakan terhadap orang-orang kecil tetap kita lakukan sehingga visi sekolah menjadi komunitas bermutu yang humanis dalam pelayanan, tetapi tetapi tetap terjaga dengan baik. Recis selalu punya Impian bahwa bolehlah kita elitis dalam mutu tetapi tetap populis dalam pelayanan. Hal ini ditunjukkan dengan penetapan keuangan sekolah sebesar Rp 2.800.000 per siswa/tahun.”
Dari aspek ketenagaan, sambungnya, jumlah guru sebanyak 58 orang dan pegawai 7 orang. Toal 65 orang. Dari dukungan yang kuat dari Yasukda, sekolah sangat memperhatikan untuk meningkatkan strata pendidikan guru maupun pegawai yang bekerja di lembaga pendidikan ini di mana, jumlah guru-guru yang sudah berijazah S2 sebanyak 20 orang, saat ini 1 guru musik dan 1 pegawai sedang menyelesaikan studi S1nya dan di tahun ajaran 2025/2026, kita akan mengirim 4 guru lagi untuk menyelesaikan S2.
Sebagai lingkungan akademis, kita juga bertekad untuk mendorong guru-guru agar dapat melanjutkan studinya ke jenjang S3 dan saatnya nanti yang dapat memimpin sekolah ini ke depan adalah Guru bergelar doktor. “Saat ini sudah ada 24 guru yang bersertifikasi, 2 guru penggerak, dan 11 calon guru penggerak.
Hal ini kami kerjakan demi kualitas para peserta didik kita karena adagium mengatakan bahwa siswa hebat dilahirkan dari guru yang hebat, mutu siswa adalah cerminan dari mutu guru, dan karakter siswa adalah cerminan karakter guru. Guru harus berkarakter dan berkompeten.
Dari aspek sarana dan prasarana, lanjut Kepala Sekolah Hendrianto Emanuel Ndiwa,, SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa memiliki 5 lahan di antaranya lahan pertama adalah lingkungan sekolah dengan seluruh fasilitas kelengkapannya.
Lahan kedua adalah asrama putrid dengan fasilitas yang masih jauh dari harapan orang tua, lahan ketiga , lahan kosong yang akan dibangun asrama putra.
Lahan keempat, lahan kosong yang akan dibangun asrama putrid dan fasilitas olahraga seperti lapangan Tri In One, dan lahan kelima lahan kosong dekat dengan Kampus STIPER Flores Bajawa yang akan dibangun fasilitas Kos dalam rangka mendukung perkembangan STIPER Flores Bajawa. Selain itu, juga kita memiliki 2 kendaraan pick up sebagai kendaraan operasional.
“Pada tahun 2032, SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa memasuki usia emas akan kita canangkan pada tahun 2027 yang melibatkan berbagai macam unsur dengan beberapa target dan pencapaian di beberapa bidang seperti aspek ketenagaan, sarana prasarana, mutu siswa dan aspek pembiayaan. “Oleh karena itu, dengan rendah hati kami akan mengundang lagi YM Bapa Uskup KAE Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD untuk boleh merayakan perayaan ekaristi sekaligus pencanangan kegiatan Recis Menuju Emas yang terjadi pada tahun 2027.”
“Kami juga bertekad untuk terus menghayati warisan keutamaan-keutamaan hidup yang telah ditinggalkan oleh Almarhum Mgr. Vincentius Sensi Potokota dan juga semangat kasih persaudaraan agar boleh dihayati dan dihidupi di lembaga pendidikan Ratu Damai Tercinta kita.Tuhan memberkati kita semua” katanya.
Gambaran Singkat Recis
SMAS Recis Bajawa didirikan pada 19 Juli 1982 dan mendapatkan izin operasional melalui surat keputusan Dinas P dan K Provinsi NTT tanggal 9 November 1982 dan memperbaharui izinnya tanggal 15 Mei 2023. Siswa angkatan pertama berjumlah 65 orang, dan saat ini lembaga ini sudah menamatkan alumnus sebanyak 11.481 orang.
Jumlah siswa saat ini sebanyak 1.208 siswa yang tersebar di wilayah Kabupaten Ngada 946 siswa, Nagekeo 162 siswa, Ende 19 siswa, Manggarai Raya 44 siswa, Kupang 7 siswa, Sikka 4 siswa, dan sisanya tersebar di seantero Indonesia berjumlah 26 orang di antaranya dari Jakarta, Sidoarjo, Kalimantan, Bali, Papua, dan daratan Sumba.
Kami bertekad agar output Regina Pacis Bajawa memiliki kualitas SDM yang berkarakteristik K3I yakni Karakter, Kompeten, Kreativitas, dan Inovatif) dengan pembiasaan positif dan berbasiskan 5 nilai sebagai fondasi dasar yang perlu dihayati oleh seluruh anggota komunitas. *
Penulis : Wall Abulat
Editor : Wentho Eliando