LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Ali Sehidun, anggota DPRD Kabupaten Mamggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) berpandangan bahwa erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim) Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni bencana Flores, satu kesatuan timur barat Nusa Bunga.
Sehidun mengungkapkan itu menanggapi media ini di Labuan Bajo, Senin (11/11/2024), terkait kabar penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Labuan Bajo hari-hari terakhir ditunda, efek erupsi Lewotobi Laki-Laki. Sektor pariwisata Mabar menjadi terganggu.
Dampak bencana alam serupa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar juga telah menginstruksi masyarakat setempat untuk menggunakan masker. Pemkab dan pihak terkait juga sudah menyiagakan kapal laut untuk mengevakuasi tamu-tamu di laut di kabupaten ujung barat Flores tersebut.
Menurut Sehidun, erupsi Lewotobi Laki-laki adalah force majeure, diluar perkiraan/dugaan semua pihak. Dampaknya sangat besar, baik material, jiwa pun terhadap sektor jasa terutama pariwisata, termasuk Mabar.
“Saya bayangkan akan ada sejumlah hotel atau travel agent atau bahkan kapal yang lakukan revans terhadap calon-calon pelanggan atas kondisi force majeure ini,” kata Sehidun.
Politisi Partai Bulan Bintang itu berapresiasi atas kesiapsiagaan Pemkab Mabar sekaligus KSOP yang telah berinisiasi mengangkut wisatawan-wisatawan yang stay di Labuan Bajo menggunakan armada-armada laut. Tentu ini terobosan atau langkah positif dilakukan pemerintah, tanggung jawab atau inisiasi Pemda Mabar.
Sehubungan dengan letusan Lewotobi Laki-Laki, Sehidun meminta masyarakat terus berdoa supaya musibah segera berlalu. Masyarakat Flores Timur juga mesti tetap tabah atas ujian ini.
Sesungguhnya letusan Lewotobi Laki-Laki berdampak pada seluruh Pulau Flores, menjadi bencana seluruh masyarakat Nusa Bunga, duka semua warga Nusa Bunga dari timur hingga barat Flores, berdampak pada semua sektor, semua lini di Nusa Nipa.
“Ya, saya kira ini bencana Flores karena kita semua satu kesatuan, persaudaraan. Tentu apa yang dirasakan keluarga/masyarakat di Flores Timur, kita ikut merasakan juga,” kata Sehidun.
Sehubungan erupsi Lewotobi Laki-Laki, Sehidun yakin Pemkab Mabar, termasuk DPRD Mabar, akan berisumbangsi, baik material pun berupa doa untuk masyarakat Flores Timur terdampak erupsi Lewotobi Laki-Laki.
Masih Sehidun, Pemkab Mabar juga mungkin perlu bersikap terhadap sektor jasa pariwisata setempat agar tidak lumpuh, efek erupsi Lewotobi Laki-Laki karena ini force majeure di luar perkiraan.
Kepada pemerintah juga diharapkan tidak menutup mata terhadap teman-teman yang bergelut di sektor jasa pariwisata, karena mereka yang paling merasakan betul dampaknya, terutama yang di Mabar ini.
“Karena saya bayangkan akan ada revan besar-besaran, baik di tranportasi darat, laut, bahkan hotel. Biasa jasa transportasi laut laut itu selalu meminta deposit sebelum calon tamu datang untuk digunakn sebagai kos operasional trip,” katanya.
Tetapi yang bayangkan ini sudah melakukan pembayaran atau persiapan-persiapan sebelum trip lalu tiba-tiba terjadi force majeure seperti ini. Tentu tamu minta revans secara total seratus persen. Ini merugikan pelaku usaha itu sendiri.
Oleh karena itu tentu ini menjadi atensi pemerintah supaya pelaku- pelaku di sektor pariwisata laut tidak merasakan sendirian. Harus ada kepedulian atau perhatian dari pemerintah. Dinas terkait atau pemerintah lebih tahu terkait teknisnya. Pemerintah perlu bantu yang merasakan langsung dampak force majeure ini.
“Ini harapan saya, terutama dalm bentuk bansos atau apalah, ” ujar politisi Bulan Bintang itu.
“Hancur betul. Saya punya tamu ada beberapa orang tidak bisa pulang. Saya tanggung terus demi kemitraan,” sambung Sehidun.
Pada paripurna DPRD Mabar pada Senin (11/12024), Ketua Dewan Benediktus Nurdin mengajak peserta sidang supaya berdoa bagi para korban letusan gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur agar kuat. Kuat membangun kembali ekonomi dan lainnya.
Sekretaris Darah Manggarai Barat Fransiskus Sales Sido, mengatakn Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar juga telah menginstruksi mamasyarakat Mabar untuk menggunakan masker. Pemkab dan pihak terkait juga sudah menyiagakan kapal laut untuk mengevakuasi tamu-tamu di laut di kabupaten ujung barat Flores tersebut. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Anton Harus