BAJAWA, FLORESPOS.net-Bertepatan dengan kunjungan perdana Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Andriko Noto Susanto di Kabupaten Ngada, Sabtu (2/11/2024) Bank NTT memberikan bantuan berupa paket sembako kepada anak-anak penderita stunting di Kabupaten Ngada.
Penyerahan bantuan dilakukan di lokasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bajawa yang baru yakni di Late, Desa Turekisa, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Plt. Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Yohanes Landu Praing ,Pjs Bupati Ngada Hildegardis Bria Seran, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ngada, Rudi Wogo, unsur Forkopimda, Pimpinan Bank NTT Bajawa Jorsalino Seran serta Direktur RSUD Bajawa dr. Paulina H. H. Pelletimu,menyerahkan langsung bantuan kepada anak Stunting yang diterima oleh perwakilan orang tua dari anak penderita stunting.
Plt. Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Yohanes Landu Praing kepada Florespos.net mengatakan, Bank NTT yang merupakan lembaga keuangan milik masyarakat NTT dalam menjalankan tugasnya juga berkolaborasi dengan segenap stakeholder termasuk untuk penanganan masalah kemiskinan, kemiskinan ekstrem maupun stunting.
Program stunting yang merupakan persoalan serius juga mendapat perhatian dari Bank NTT di mana masalah stunting erat kaitannya dengan persoalan gizi sehingga perhatian patut diberikan secara serius.
Program yang dilakukan adalah program keberlanjutan dan jajaran Bank NTT mulai dari para direktur, divisi maupun jajaran paling bawah memiliki anak asuh dalam penanganan dalam penanganan stanting sebagai bentuk kepedulian.
Bantuan yang diberikan di Kabupaten Ngada kali ini menurutnya ada 100 paket bantuan terdiri dari susu, beras, telur ayam dan sembako lainnya.
Sebelumnya pada hari yang sama di Rumah Jabatan Bupati Ngada, Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Andriko Noto Susanto mengatakan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam konsep makan bergizi gratis salah satunya juga berikhtiar menyelesaikan persoalan stunting termasuk anak sekolah yang harus disiapkan dengan baik sejak awal serta perhatian serius terhadap ibu menyusui.
Menuju bonus demografi tahun 2045 sangat menentukan Indonesia sebagai negara maju .
Anak-anak stunting harus diperjuangkan agar fisiknya baik juga IQ yang baik yang pada saat ini nanti mereka menjadi sandaran keluarga itu sendiri.
Solusi yang dibutuhkan adalah peningkatan kepedulian semua pihak dimana bahan yang digunakan untuk penanganan stunting berada di sekitar masyarakat sendiri.
Bantuan lainnya yang diberikan harus pula tepat sasaran serta pemberian dengan komposisi yang benar seperti terdapat lauk pauk yang sehat dan bergizi.
Program makan bergizi gratis di mana pemerintah akan meluncurkan dana sebesar Rp8 triliun lebih untuk Propinsi Nusa Tenggara Timur dimana bahan baku berasal dari masyarakat itu sendiri yang dikelola oleh BUMDES diharapkannya agar dapat dikelola secara baik dan benar demi kelangsungan generasi penerus bangsa.
Ketersediaan makanan yang tentunya juga membantu ekonomi masyarakat sudah bagi petani dan peternakan dalam program makan gratis juga penanganan stunting harus ada persamaan visi dan misi untuk menangani persoalan yang dihadapi negara. *
Penulis : Wim de Rozari
Editor : Anton Harus