ENDE, FLORESPOS.net-Uskup Keuskupan Agung Ende (KAE) Mgr. Paul Budi Kleden mencanangkan tahun Yubileum SVD ke-150.
Pencanangan 150 tahun SVD (Societas Verbi Divini) di Keuskupan Agung Ende dilakssanakan bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-149 SVD di Gereja Santo Yosef Onekore, Minggu (8/9/2024).
Perayaan Ekarisit Kudus pembuka Tahun Yubileum SVD Ke-150 dipimpin Uskup Agung Ende, Mgr. Paul Budi Kleden didampingi Provinsial Provinsi SVD Ende, Pater Eman Embu, SVD, Pastor Paroki Santo Yosef Onekore, Pater Krispinianus Lado, SVD serta 12 imam konselebran.
“Pada hari ulang tahun ke-149 SVD, dicanangkan Pembuka Tahun Yuileum SVD ke-150. Puncaknya dirayakan tahun depan. Secara resmi perayaan pembuka Tahun Yubileum SVD ke-150 dilaksanakan di Steyl. Menyatu dengan anggota SVD sejagat dan seluruh umat yang berjalan bersama Missionaris SVD, kita juga mencanangkan tahun Yubileum SVD ke-150. Tema tahun Yubileum yakni, ‘Bersaksi tentang Terang dari Segala Penjuru bagi Setiap Orang,” kata Mgr.Paul Budi Kleden.
Perayaan pembuka persiapan 150 tahun SVD yang akan jatuh pada 8 Agustus 2025 mendatang diikuti ribuan umat paroki Onekore.
Umat yang hadir pada perayaan ini membludak hingga di pelataran Gereja Santo Yosef Onekore. Perayaan Ekaristi Kudus yang didukung koor dan iringan musik angklung dari Asrama Santa Ursula sungguh khidmat dan Agung.
Mgr. Paul Budi Kleden dalam homilinya mengutip kembali 3 pesan Paus Fransiskus bagi semua anggota SVD pada sidang kapitel yang berlangsung di Roma pada bulan Juni 2024.
Mgr. Paul Budi Kleden menyebutkan, 3 pesan Paus Fransiscus bagi para kapitularis atau peserta kapitel di Roma.
Paus Fransiscus mengajak kita semua, dan ajakan ini sejalan dengan apa yang dipikirkan dan diimpikan oleh Santo Arnoldus ketika mendirikan Serikat Sabda Allah.
Tiga ajakan Paus Fransiscus bagi seluruh anggota serikat Sabda Allah adalah;
1. Pencinta Perdamaian
Paus Fransiscus mengajak agar semua orang, bukan cuma anggota SVD, bukan cuma keluarga besar Santo Arnoldus, tetapi semua yang mengimani Kristus sungguh berusaha untuk menjadi pencinta dan pengupaya perdamaian.
Mengupayakan perdamaian dari dalam diri sendiri, perdamaian dalam keluarga,perdamaian dalam komunitas,lingkungan,paroki, dan keuskupan dalam menjaga seluruh gereja.
“Perdamian dimulai dari diri kita sendiri. Orang yang tidak damai dengan diri sendiri, tidak bisa menjalin korelasi perdamaian dengan orang lain. Kita tahu bahwa tidak ada perdamaian tanpa keadilan. Keadilan yang lebih luas, keadilan terhadap orang lain, keadilan terhadap lingkungan,” kata Mgr. Paul Budi Kleden.
Lebih kanjut Mgr. Paul Budi Kleden mengatakan, berlaku adil berarti tidak menuntut orang lain melebihi apa yang dia mampu.
‘Seringkali kita berlaku tidak adil dan jadilah kita hidup tanpa perdamaian karena kita menuntut orang melampaui apa yang dia bisa. Keadilan dan perdamaian juga memiliki konsekwensi terhadap alam. Menghormati alam berarti kita sadar dan tahu batas-batas kemampuan alam,” katanya.
2. Menjadi Harapan
Hal kedua yang ditegaskan Paus Fransiscus adalah, Menjadi Harapan bagi semua Orang.
Pesan Paus Fransiscus menjadi orang yang menghidupi harapan bagi semua kebudayaan dan semua kelompok, tidak hanya dengan kata, tetapi lebih dari itu adalah dengan tindakan.
Menurut Mgr. Paul Budi Kleden, menjadi orang yang memiliki harapan dan meneruskan harapan dalam dunia saat ini tidaklah mudah.
“Banyak sekali contoh yang bertentangan dengan orang yang memiliki harapan. Tetapi itulah panggilan kita sebagai orang Kristen dan sebagai orang terbaptis. Orang baptisan dipanggil menjadi misionaris, yaitu menjadi orang-orang yang mewartakan harapan,” kata Mgr.Paul Budi Kleden.
3. Missionaris Sinodal
Hal ketiga yang disampaikan Paus Fransiscus kepada Anggota SVD adalah menjadi Missionaris Sinodal. Menjadi missionaris yang menghidupi semangat berjalan bersama yang lain.
“Tidak pikir bahwa karena kita biarawan, biarawati, karena kita imam, karena kita uskup kita bisa buat semuanya tanpa mendengarkan umat. Saling mendegarkan, pengorbanan yang berkualitas dari seorang anggot gereja yang menghidupi semangat sinodalitas”.
Mgr. Paul Budi Kleden menerangkan, semangat Sinodalitas mengandaikan partisipasi semua umat sebagai warga gereja.
“Gereja adalah kita semua, kita dipanggil untuk menjadi bagian dan bertanggungjawab atas hidup sebagai warga gereja. Dalam semangat sinodalitas, sekali lagi bela rasa itu sangat penting. Hidup dalam solidaritas dengan yang lain. Memperhatikan mereka yang lemah dan tidak berdaya dan membutuhkan uluran tangan kita”.
Pada kesempatan misa tersebut, Mgr. Paul Budi Kleden, SVD mengingatkan para uskup, imam, biarawan, biarawati, dan katekis untuk mendengarkan pesan Paus Fransiscus untuk melayana dengan penuh kasih dan berusaha menyentuh langsung mereka yang terpinggirkan.
“Paus Fransiscus mengingatkan para Uskup, Imam, biarawan, biarawati, katekis ketika memberikan sesuatu jangan dengan cara melemparkan kepada orang yang menerimanya. Tetapi berusahalah memberi untuk menyentuhnya secara langsung. Menyentuh orang yang ditinggalkan,orang dalam kesusahan. Sentuhan itu menghidupkan dan sentuhan itu mengembalikan rasa percaya diri. Memberi dengan cara melemparkan mingkin dapat membantu, tetapi tidak sungguh menolong karena kita tidak menghargai dia sebagai manusia,” katanya.
Terima Kasih
Sementara Provinsial Provinsi SVD Ende, Pater Eman Embu, SVD menyampaikan terima kasih kepada seluruh umat yang menghadiri misa pembukaan tahun Yubileum 150 tahun SVD, baik secara langsung maupun melalui live streaming.
Pater Provinsial juga berterima kasih atas dukungan an doa-doa umat yang telah menjadi sabahat dan juga menjadi rekan dalam karya misi Allah.
Pater Eman menyampaikan terima kasih kepada Pastor Paroki Santo Yosef Onekore yang telah menyiapkan perayaan Ekaristi Kudus pembukaan tahun Yubileum 150 tahun SVD dengna begtiu meriah.
Kepada Mgr. Paul Budi Kleden, Uskup Keuskupan Agung Ebde, Pater Eman menyampaikan terima kasih berlimpah atas kesediaan dan upaya luar biasanya untuk bisa hadir dan memimpin misa Yubileum 150 tahun SVD di Paroki Santo Yosef Onekore.
Sempat memberikan kabar pesawat Kupang-Ende batal berangkat akibat abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi, Uskup Paul Budi Kleden akhirnya menempuh perjalanan panjang melalui Flores Timur.
“Syukur akhirnya Uskup mendapat penerbangan Kupang-Larantuka. Kemudian melanjutkan perjalan darat dari Larantuka ke Ende,” kata Pater Eman Embu, SVD.
Pada Perayan Ekaristi Tahun Yubileum 150 tahun SVD, Pater Eman menyampaikan kepada umat tentang jumlah anggota SVD yang tersebar di seluruh dunia saat ini.
Total jumlah anggota SVD yang tersebar di 79 negara sebanyak 5.754 orang. *
Penulis : Anton Harus
Editor : Wentho Eliando