Bawaslu Manggarai Awasi Kerawanan Ketidaknetralan Penyelenggara Pemilu

- Jurnalis

Senin, 26 Agustus 2024 - 20:15 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komisioner Bawaslu Manggarai John Manase ketika membawakan materi tentang peta kerawanan dalam Pilkada dan Pilgub NTT tahun ini.

Komisioner Bawaslu Manggarai John Manase ketika membawakan materi tentang peta kerawanan dalam Pilkada dan Pilgub NTT tahun ini.

RUTENG, FLORESPOS.net-Potensi kerawanan dalam pelaksanaan Pilkada dan Pilgub tahun ini sudah dilihat dan dipetakan Bawaslu Manggarai, Flores, NTT. Salah satunya kerawanan akibat ketidaknetralan kerja penyelenggara.

Ketika membawakan materi pada sosialisasi pengawasan secara tatap muka dan launching peta kerawanan Pemilu 2024 yang diadakan Bawaslu Manggarai di Ruteng, Senin (26/8/2024), Komisioner John Manase mengatakan, pihaknya sudah memetakan titik kerawanan dalam  Pemilu kali ini.

“Titik rawan terjadi akibat banyak sebab. Salah  satu yang kami lihat ada pada penyelenggara sendiri,”katanya.

Di tingkat penyelenggara, titik rawan itu cukup banyak, di antaranya ketidaknetralan dalam merekrut panitia adhoc. Dasarnya ditemukan anggota panitia adhoc  dari Parpol.

Titik rawan lain akibat ketidakprofesionalan penyelenggara adalah adanya pemungutan suara ulang (PSU) pada sejumlah tempat  pemungutan suara (TPS) pada Pemilu kali lalu.

Soalnya  adalah penyelenggara mengizinkan untuk memberikan suara, padahal warga  itu tidak ada namanya baik dalam daftar pemilih tetap (DPT) maupun dalam daftar pemilihan tambahan.

PSU terjadi tidak saja terjadi akibat kelalaian pemilih, juga penyelenggara. Soal ini kiranya tidak boleh terjadi lagi.

Lalu, petugas penyelenggara  juga mengizinkan pemilih yang tidak hadir di TPS  untuk mencoblos. Dan, pasti yang mencoblos orang lain.

Baca Juga :  16 Klub Berlaga di Turnamen Askab Ende Cup U23

Kemudian, ada pemilih tidak masuk dalam data pemutakhiran pemilih dan pemilih tanpa  E-KTP.

Soalnya orang-orang memenuhi syarat, tetapi tidak terdaftar untuk menjadi pemilih. Dan, yang sudah tidak memenuhi syarat, tetap namanya masuk dalam daftar pemilih.

Yang lainnya, berkaitan dengan kesalahan dalam penempatan pemilih pada TPS. Hal seperti itu terjadi pada wilayah pemekaran desa atau kelurahan.

Menurutnya, kerawanan yang lain adalah kekerasan pada penyelenggara, pasangan calon, dan pemilih. Ini bisa terjadi saat kampanye, saat pemungutan suara, dan penghitungan suara.

Titiknya di Kecamatan Satar Mese, Lelak, Ruteng, Satar Mese Barat, dan Kecamatan Langke Rembong.

“Lalu, ujaran kebencian dan hoax lewat media sosial baik saat kampanye dan saat pemungutan dan penghitungan suara masuk peta kerawanan juga,” katanya.

Belum lagi soal kemungkinan adanya kekurangan logistik dan keterlambatan pendropingan nantinya.

Lalu, masuk titik rawan juga  seperti kemungkinan terjadinya money politics, kenetralan ASN, dan juga TNI dan Polri.

Atas banyaknya titik soal kerawanan itu, demikian John Manase, memang perlu kesiapsiagaan untuk mengawasi.

Baca Juga :  Netralitas ASN Titik Paling Rawan Dilanggar dalam Pilkada Manggarai

Di tingkat penyelenggara, perlu terus memperbaiki diri dan kinerja. Penguatan kapasitas petugas pengawas harus  mulai dari kabupaten, kecamatan, hingga desa/kelurahan.

Koordinasi antar lembaga-lembaga tetap dan terus dilakukan agar semua bisa jalan dalam koridor ketentuan. Dengan itu,  pelbagai potensi kerawanan  bisa ditekan agar tidak menjadi kenyataan.

Karena itu, semua diajak untuk berpartisipasi aktif untuk sama-sama memantau dan mengawasi semua proses dan tahapan yang ada.

“Kita harapkan  yang rawan itu tidak terjadi di Manggarai. Untuk itu semua yang hadir diminta   turut menyiarkan pesan pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran dalam Pilkada kali ini,” katanya.

Sebelumnya Kabag Ops Polres AKP Burhanudin yang mewakili Kapolres AKBP Edwin Saleh mengatakan, pihaknya sudah sudah mulai bergerak dalam  melakukan pengamanan pelaksanaan Pilkada dan Pilgub tahun 2024 ini.

“Tadi sudah diadakan apel gelar pasukan untuk pengamanan tahapan Pilkada. Dan, penanganan terdekat momen pendatfaran para bakal calon di KPU Manggarai hari-hari ini,” kaatanya.

Pengamanan penting sekali agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dan, semua tahapan bisa dilakasanakan dengan baik, lancar, aman, dan tertib. *

Penulis : Christo Lawudin

Editor : Anton Harus

Berita Terkait

Gunung Api Anak Ranaka di Manggarai NTT Naik Status Ke Level Waspada
5.741 Warga Manggarai Raya Ikuti Tes PPPK di Labuan Bajo
Dewan Minta Pemkab Manggarai Barat Evaluasi Perumda Bidadari
Reses di Desa Nuaone Detusoko, Nando Watu Dorong Pemdes Selesaikan Masalah Adminduk
Pemungutan Suara Ulang Pilgub NTT di Flores Timur, Ini Jumlah DPT Dua TPS Pukentobi Wangibao
Pandangan Mariana Lusia Tentang Permaculture
FLC: Pengembangan Pertanian Regeneratif dan Permaculture Dukung Pariwisata Berkelanjutan
Kantor KPU Nagekeo Didatangi Kasat Intelkam, Ada Apa?
Berita ini 44 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 07:42 WITA

Gunung Api Anak Ranaka di Manggarai NTT Naik Status Ke Level Waspada

Selasa, 3 Desember 2024 - 19:23 WITA

5.741 Warga Manggarai Raya Ikuti Tes PPPK di Labuan Bajo

Selasa, 3 Desember 2024 - 18:55 WITA

Dewan Minta Pemkab Manggarai Barat Evaluasi Perumda Bidadari

Selasa, 3 Desember 2024 - 13:02 WITA

Reses di Desa Nuaone Detusoko, Nando Watu Dorong Pemdes Selesaikan Masalah Adminduk

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:09 WITA

Pemungutan Suara Ulang Pilgub NTT di Flores Timur, Ini Jumlah DPT Dua TPS Pukentobi Wangibao

Berita Terbaru

Peserta tes PPPK 3 Manggarai NTT 2024 sedang menunggu giliran tes di ruang tunggu Kantor Bupati Mabar di Labuan Bajo, Selasa (3/12/2024).

Nusa Bunga

5.741 Warga Manggarai Raya Ikuti Tes PPPK di Labuan Bajo

Selasa, 3 Des 2024 - 19:23 WITA

Anggota DPRD Manggarai Barat, Bernadus Ambat

Nusa Bunga

Dewan Minta Pemkab Manggarai Barat Evaluasi Perumda Bidadari

Selasa, 3 Des 2024 - 18:55 WITA