Air Mengalir Kecil di Saluran Irigasi Sawah Kobasoma Flores Timur, Perlu Ada Petugas Khusus

- Jurnalis

Selasa, 20 Agustus 2024 - 13:55 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Air Mengalir Begitu Kecil di Saluran Irigasi Persawahan Kobasoma, Kabupaten Flores Timur. Gambar diambil pada Rabu (14/8/2024). Foto: Wentho Eliando

Air Mengalir Begitu Kecil di Saluran Irigasi Persawahan Kobasoma, Kabupaten Flores Timur. Gambar diambil pada Rabu (14/8/2024). Foto: Wentho Eliando

LARANTUKA, FLORESPOS.net-Distribusi air pada saluran irigasi persawahan Kobasoma, Desa Kobasoma, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), masih menjadi masalah yang cukup serius.

Sudah sekian lama, distribusi air dari saluran irigasi terganggu. Bahkan, air mengalir begitu kecil atau tidak bisa mengalir baik hingga ke pematang sawah seluas 30 hektar lebih milik para petani Kobasoma.

Lukas Lado Wato, salah satu petani mengatakan, satu tahun petani Kobasoma menanam padi di sawah dua kali. Para petani juga biasanya menanam secara serentak dan sebelum tanam biasanya didahului dengan seremonial adat.

“Selama ini, petani di persawahan Kobasoma mengalami kesulitan air dari saluran irigasi ke pematang sawah. Air mengalir kecil ke pematang sawah,” katanya kepada Florespos.net, di Kobasoma pada Rabu (14/8/2024).

Menurut Lukas Wato, distribusi air dari saluran irigasi ke pematang sawah begitu kecil lebih disebabkan karena tidak ada petugas khusus yang mengatur di pintu air pada saluran irigasi.

Baca Juga :  Rumah Rusak Diterjang Angin Punting Beliung, Penjabat Bupati Flores Timur: Bisa Intervensi DD dan APBD

“Dulu ketika ada petugas khusus di pintu air, kami mudah dapat air dari saluran irigasi sampai pematang sawah. Sekarang sulit sekali,” kata Lukas Wato, salah satu anggota kelompok tani (Poktan) Suku Wato itu.

Petani Kobasoma, Lukas Lado Wato di kebun holtikultura miliknya. Gambar diambil pada Rabu (14/8/2024). Foto: Wentho Eliando

Kata Lukas Wato, persawahan pada saluran bendungan Konga dikelola oleh tiga desa, yakni Kobasoma, Konga dan Lewolaga.

“Sudah lama tidak ada petugas khusus distribusi air di pintu air,” kata petani yang memiliki lahan sawah 30 are itu.

Lukas Wato berharap ada perhatian dinas terkait distribusi air di persawahan Desa Kobasoma tersebut agar lahan pertanian khusus padi sawah milik para petani setempat menjadi lebih baik.

Disaksikan Florespos.net, Rabu (14/8/2024), air di saluran irigasi menuju pematang sawah milik para petani di persawahan Kobasoma sangat kecil.

Selain distribusi air, katanya, para petani persawahan Kobasoma juga sering mendapat masalah hama seperti ulat, walang sangit pada tanaman padi dan kesulitan pupuk.

Baca Juga :  Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Terus Luncurkan Awan Panas

“Kalau soal hama kami masih bisa atasi dengan penyemprotan. Kami juga bisa buat obat tradisional untuk basmi hama,” kata Lukas Wato.

Tanam Holtikultura

Tanaman Tomat di Kebun Milik Petani Kobasoma, Lukas Lado Wato. Gambar diambil pada Rabu (14/8/2024). Foto: Wentho Eliando

Selain menanam padi, Lukas Wato juga menanam tanaman holtikultura. Dia membuka lahan baru miliknya dan menanam tomat, lombok, bawang merah, terong, sayuran, dan kacang panjang.

“Saya tanam juga sayuran, tomat, lombok, terong, bawang merah dan kacang panjang. Karena kami hanya tanam padi dua kali dalam setahun secara serentak,” katanya.

Kata Lukas Wato, sudah dua tahun belakangan ini dia tanaman holtikultura. Para pembeli biasanya langsung datang membeli di kebun/lahannya.

“Lumayan, hasil panen holtikultura bisa membantu beli pupuk, obat tanaman, biaya pendidikan anak dan kebutuhan lain. Pembeli datang beli langsung di sini,” katanya.

Seperti disaksikan Florespos.net, tanaman holtikultura seperti tomat, lombok, bawang merah dan terong tumbuh begitu subur di lahan milik Lukas Wato. Sebagian tanaman itu baru selesai panen dan dibeli para pembeli. *

Penulis : Wentho Eliando

Editor : Anton Harus

Berita Terkait

Flores United FC Menunggu Keputusan Asprov Pasca Pembatalan ETMC Labuan Bajo
Asprov PSSI NTT Umumkan ETMC Labuan Bajo Dibatalkan
Desa Lewobunga Flores Timur Nikmati Air Bersih, Bantuan PTTEP Indonesia dan Julie Laiskodat
Pengadaan Mobil dan Wacana Rumah Dinas DPRD Flores Timur, Begini Kata Bacabup Lukman Riberu
Dari Aspirasi ke Aksi: Suara Rakyat dalam Pilkada
BPOLBF Gelar Workshop Floratama Academy 5.0
Nadya Terpilih Jadi Duta GenRe Putri Provinsi NTT
Sebelas Partai Pengusung Melki-Johni Target Raih Suara 70 Persen dari Ende
Berita ini 51 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 15:32 WITA

Flores United FC Menunggu Keputusan Asprov Pasca Pembatalan ETMC Labuan Bajo

Rabu, 11 September 2024 - 15:20 WITA

Asprov PSSI NTT Umumkan ETMC Labuan Bajo Dibatalkan

Rabu, 11 September 2024 - 09:51 WITA

Desa Lewobunga Flores Timur Nikmati Air Bersih, Bantuan PTTEP Indonesia dan Julie Laiskodat

Selasa, 10 September 2024 - 21:45 WITA

Pengadaan Mobil dan Wacana Rumah Dinas DPRD Flores Timur, Begini Kata Bacabup Lukman Riberu

Selasa, 10 September 2024 - 18:48 WITA

Dari Aspirasi ke Aksi: Suara Rakyat dalam Pilkada

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Asprov PSSI NTT Umumkan ETMC Labuan Bajo Dibatalkan

Rabu, 11 Sep 2024 - 15:20 WITA

Febri M Angsemin

Nusa Bunga

Dari Aspirasi ke Aksi: Suara Rakyat dalam Pilkada

Selasa, 10 Sep 2024 - 18:48 WITA