Setelah Ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata, Komunitas Adat Berharap Status Gunung Kelimutu Kembali Normal

- Jurnalis

Kamis, 15 Agustus 2024 - 15:02 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yohanes Don Bosco Watu

Yohanes Don Bosco Watu

ENDE, FLORESPOS.net-Upacara Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata atau pemberian sesajen kepada leluhur di Danau Kelimutu masih tetap dilestarikan oleh sejumlah suku yang masuk dalam komunitas adat penyangga Kelimutu.

Ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata yang sudah rutin dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 14 Agustus itu kembali dilaksanakan pada tahun ini ditengah pembatasan dari otoritas terkait karena Gunung Api Kelimutu masih dalam status waspada sejak Mei 2024 lalu.

Sedikitnya, 22 komunitas adat penyangga di wilayah itu tetap melaksanakan ritual tahunan ini ditengah pembatasan dan tidak mengurangi kesakralannya.

Ketua Komunitas Adat Kelimutu, Yohanes Don Bosco Watu kepada Florespos.net, Kamis (15/8/2024) mengatakan pemberian sesajen dilakukan di danau Kelimutu karena masyarakat setempat percaya bahwa danau Kelimutu merupakan tempat peristirahatan terakhir kehidupan. Semua orang yang meninggal, jiwanya akan kembali ke danau tersebut.

Upacara tersebut dilakukan dengan menyajikan makanan khusus yang baru selesai dipanen (Pati Ka) kepada arwah leluhur yang konon menghuni 3 danau yakni, Tiwu Ata bupu, Tiwu Nua Muri Koo Fai, dan Tiwu Ata Polo.

Baca Juga :  Tingginya Mobilitas Jelang Nataru, Publik Manggarai Diingatkan Lagi Soal Covid

Ritual tersebut juga sebagai bentuk komunikasi dan relasi antara manusia dengan leluhur, alam semesta, dan kekuatan Yang Kuasa.

Pengunjung  yang mengikuti ritual yang biasanya digelar setahun sekali tersebut wajib mengenakan pakaian adat Lio dan mengikuti prosesi sekitar 1 kilometer dari pelataran parkir menuju ke puncak danau Kelimutu.

“Biasanya setiap tahun kita lakukan dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 tahun ini dibatasi sampai jam 12.00 dan selanjutnya kita ikuti acara di halaman parkir,” katanya.

Don Bosco mengatakan dalam ritual itu para pemangku adat dari 22 Komunitas adat yang mendiami 24 desa dan kelurahan di lima kecamatan memberikan sesajen berupa nasi merah, daging babi dan tembakau.

Sebelum ke puncak mereka harus meminta ijin di pintu masuk yang namanya pere konde yang diyakini sebagai penjaga danau Kelimutu.

Baca Juga :  DLH Ende Sebut Rumah Tangga dan Anak Sekolah Penghasil Sampah Terbesar di Kota

Don Bosco Watu yang juga ketua komunitas adat Kabupaten Ende ini mengatakan bahwa upacara adat yang dilaksanakan pada Rabu (14/8/2024) berjalan lancar dan seperti biasa.

“Tidak ada kendala dan semuanya berjalan lancar meskipun hanya sampai jam 12 siang di puncak,” katanya.

Dikatakannya bahwa saat ini Gunung Api Kelimutu masih dalam status waspada. Para tokoh adat (mosalaki) dari komunitas adat penyangga berharap setelah ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata status Gunung Api Kelimutu kembali normal dan tidak ada lagi  pembatasan bagi pengunjung.

“Kami berharap setelah ritual ini status Gunung Api Kelimutu berangsur turun dan kembali ke level normal,” katanya.

Don Bosco juga menceritakan bahwa saat berada di puncak melaksanakan ritual itu tidak mencium bau belerang.

“Selama kami berada di atas puncak tidak cium bau belerang, maka kita berharap status Gunung Api Kelimutu segera kembali ke level normal”.*

Penulis : Willy Aran

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Kunci Kontak Motor Hilang, Tanda Terakhir sebelum Berpisah
Kepala Desa di Kabupaten Ngada Meninggal Dunia Dianiaya Warganya
Dorong Lahirnya Perda Migran, JPIC  SSpS  Flores Bagian Timur Mendata Pekerja Migran  di Paroki Onekore
Cegah Peredaran Narkoba di Tempat Hiburan Malam, Polisi Tes Urine Pekerja dan Pengunjung
Kapal Pengangkut Ternak Tenggelam di Pelabuhan Marapokot, Inilah Kronologi yang Sebenarnya
Gaji Ke-13 Pensiunan Cair Mulai 2 Juni 2025, Ini Rincian Pembayarannya
BREAKING NEWS: Kapal Pengangkut Hewan dari Nagekeo ke Jeneponto Tenggelam di Pelabuhan Marapokot
Ratusan Lampion Gagal Terbang Saat Launching Pekan Ende Street Festival
Berita ini 237 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 22 Mei 2025 - 20:56 WITA

Kunci Kontak Motor Hilang, Tanda Terakhir sebelum Berpisah

Kamis, 22 Mei 2025 - 19:02 WITA

Kepala Desa di Kabupaten Ngada Meninggal Dunia Dianiaya Warganya

Kamis, 22 Mei 2025 - 18:25 WITA

Dorong Lahirnya Perda Migran, JPIC  SSpS  Flores Bagian Timur Mendata Pekerja Migran  di Paroki Onekore

Kamis, 22 Mei 2025 - 14:33 WITA

Cegah Peredaran Narkoba di Tempat Hiburan Malam, Polisi Tes Urine Pekerja dan Pengunjung

Kamis, 22 Mei 2025 - 10:53 WITA

Gaji Ke-13 Pensiunan Cair Mulai 2 Juni 2025, Ini Rincian Pembayarannya

Berita Terbaru


Pelaku NR saat diamankan Aparat Kepolisian Sektor Aimere.

Nusa Bunga

Kunci Kontak Motor Hilang, Tanda Terakhir sebelum Berpisah

Kamis, 22 Mei 2025 - 20:56 WITA

Aparat Keamanan dan Warga di sekitar Kantor Desa Warupele I

Nusa Bunga

Kepala Desa di Kabupaten Ngada Meninggal Dunia Dianiaya Warganya

Kamis, 22 Mei 2025 - 19:02 WITA