Festival Budaya Ngada 2024 di Watulajar, Jaga Bumi Jaga Tradisi

- Jurnalis

Selasa, 6 Agustus 2024 - 13:28 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Festival Budaya Ngada 2024 di Watulajar, Jaga Bumi Jaga Tradisi. Foto: Wim de Rozari

Festival Budaya Ngada 2024 di Watulajar, Jaga Bumi Jaga Tradisi. Foto: Wim de Rozari

BAJAWA, FLORESPOS.net-Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Festival Budaya Ngada Tahun 2024.

Festival berlangsung dari tanggal 5-8 Agustus 2024 itu dilaksanakan di Watulajar, Desa Lengkosambi Utara, Kecamatan Riung.

Festival Budaya itu resmi dibuka oleh Bupati Ngada Andreas Paru dengan mengambil tema “Ruma Ca’o Sapo Likang” atau “Jaga Bumi Jaga Tradisi”, Senin (5/8/2024).

Lokasi Festival yang tidak jauh dari Pantai Watulajar diikuti oleh pelajar dan komunitas budaya Riung dan Riung Barat.

“Festival Budaya ini berlangsung dari tanggal 5 hingga 8 Agustus 2024,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngada Elisius K.Watungadha dalam laporannya, Senin (5/8/2024).

Elisius menjelaskan, Ngada merupakan salah satu Kabupaten di Indoensia yang mendapatkan Anugerah Kebudayaan Kategori Lembaga/Pemda Pengelola Kebudayaan Terbaik Tingkat Nasional pada tahun 2022.

Menyadari bahwa belum secara massif mengangkat semua potensi budaya yang kaya dan beragam yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Ngada dalam 3 etnis besar, yaitu Etnis Ngadhu Bhaga, Etnis Soa dan Riung.

Sehingga, katanya, secara bertahap bertekad untuk mengakomodir dan memberikan dukungan dalam hal menginventarisir dan mengangkat warisan-warisan budaya Ngada yang terdapat pada tiga etnis tersebut.

Baca Juga :  Waspada, Kasus DBD di Ende Mulai Naik, Dinkes Imbau Lakukan 3M

“Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah melaksanakan kegiatan Festival Budaya Ngada sejak tahun 2019 sampai 2024 ini,” katanya.

Elisius mengatakan, perhelatan Festival Budaya Ngada tahun 2024 ini mengangkat khasanah budaya Riung dalam bingkai Ruma Ca’o Sapolikang yang merupakan salah satu dari 10 objek pemajuan kebudayaan, yaitu objek ritus.

“Ruma Ca’o Sapolikang merupakan bingkai dari semua aktivitas kehidupan manusia karena di Sapolikanglah manusia melakukan permohonan restu kepada Tuhan dan juga leluhurnya dengan doa-doa dan puja puji,” jelas dia.

Elisius mengatakan, kegiatan dilakukan selama sepekan dimulai dengan Pra Festival, yaitu Riset Khasanah Budaya Riung dalam bingkai Ruma Ca”o Sapolikang oleh Tim Pengetahuan dan Akademisi STKIP Citra Bakti Ngada, Lomba Reportase Budaya Ngada, Lomba Mendayung, Voli Pantai, Lomba Dasa Wisma dan Edukasi Ekologi oleh Yayasan Puge Figo.

Selain itu, katanya, Lomba Karnaval Fashion Sampah Daur Ulang untuk tingkat SMP dan SMA, Lomba bercerita rakyat berbahasa Ibu yakni Bahasa Riung untuk tingkat SD kelas 3 sampai 5, Lomba Musik Tradisional untuk umum, Rembuk Budaya, Talk show serta Pameran Foto Budaya dan Karya Cipta Budaya Masyarakat.

Baca Juga :  Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Julie Laiskodat Juga Beri Bingkisan Sembako

Sementara itu, Bupati Ngada Andreas Paru pada kesempatan itu mengatakan peran semua pihak termasuk Pemerintah Desa, pendidik, tokoh masyarakat dan adat serta dinas terkait sangat penting dalam menjaga dan melestarikan budaya Ngada.

“Kegiatan Festival Budaya Ngada yang diselenggarakan di wilayah etnis Riung ini merupakan sebuah pengakuan akan ragam budaya yang ada di Kabupaten Ngada. Semua pihak saya ajak untuk menjaga dan melestarikan budaya Ngada,” katanya.

Pembukaan festival itu dihadiri oleh sejumlah pejabat. Di antaranya, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ngada Ny.Cecilia Sarjiem Paru, Asisten 1 dan II, para pimpinan perangkat daerah, Camat Riung dan Riung Barat, para Pengawas Sekolah, para Kepala SD, SMP, SMA, SMK, guru dan siswa Kecamatan Riung dan Riung Barat, para Kepala Desa/Lurah Kecamatan Riung dan Riung Barat serta lainnya. *

Penulis : Wim de Rozari

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Ada Agenda Sidang “Perkenalan” DPRD Manggarai Barat
Dukung Ketahanan Pangan, Bripka I Gusti Epri Dwi Arsika Dorong Warga Budidaya Ikan Nila
Tiba di Huntara, Penyintas Erupsi Lewotobi Merasa Bahagia dan Lega
200 Kepala Keluarga Penyintas Lewotobi Mulai Masuk Hunian Sementara
Besok Batas Akhir Pendaftaran Seleksi PPPK Tahap II, Ini Imbauan Menpan Rini
Kemenpan Imbau Instansi Pemerintah Segera Sampaikan Laporan Kinerja 2024
Nasabah PNM Mekaar Mengajar dan Berkarya, Mewujudkan Impian di Bantar Gebang
Inkubasi Bisnis, NGO Bakal Bikin Pelatihan UMKM Di Labuan Bajo
Berita ini 241 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:17 WITA

Ada Agenda Sidang “Perkenalan” DPRD Manggarai Barat

Senin, 20 Januari 2025 - 19:27 WITA

Dukung Ketahanan Pangan, Bripka I Gusti Epri Dwi Arsika Dorong Warga Budidaya Ikan Nila

Senin, 20 Januari 2025 - 16:27 WITA

Tiba di Huntara, Penyintas Erupsi Lewotobi Merasa Bahagia dan Lega

Senin, 20 Januari 2025 - 12:42 WITA

200 Kepala Keluarga Penyintas Lewotobi Mulai Masuk Hunian Sementara

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:21 WITA

Besok Batas Akhir Pendaftaran Seleksi PPPK Tahap II, Ini Imbauan Menpan Rini

Berita Terbaru

Ada Agenda Sidang “Perkenalan” DPRD Manggarai  Barat

Nusa Bunga

Ada Agenda Sidang “Perkenalan” DPRD Manggarai Barat

Selasa, 21 Jan 2025 - 10:17 WITA

Penyintas Eupsi Lewotbi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur Saat Tiba di Huntara, Senin (20/1/2025) sore. (FOTO: WENTHO ELIANDO)

Nusa Bunga

Tiba di Huntara, Penyintas Erupsi Lewotobi Merasa Bahagia dan Lega

Senin, 20 Jan 2025 - 16:27 WITA